Selamat membaca:) vote dan komen dari kalian sangat berharga bagi author:)
Alana tersenyum, melihat pantulan cermin dirinya. Dia sangat senang akhirnya Rani bisa melepaskan kepergian Alan, itu berkat Rigel membawa Rani ke psikiater kenalan nya. Walau Rani masih membenci Alana dan Clarisa. Tapi tidak papa, lama kelamaan Rani akan menerima dirinya dan Clarisa sebagai anak Rani dan melupakan masa lalu. Sekarang Alana tak perlu repot repot menjadi Alan. Alana keluar dari kamar mandi.
Alana berjalan menuju meja rias, Alana melotot karena cincin pemberian Rigel hilang. Padahal dia sudah jelas jelas meletakan cincin di meja rias. Alana menunduk mencari di kolom meja takut jatuh. Tapi tidak ada, Alana menjadi gelisah apa dia lupa menaruh cincin pemberian Rigel.
"Alana cepet! Kita udah ditungguin papa disana. Gimana sih!" kata Clarisa sebal.
"Duluan aja kak." teriak Alana masih mencari cincin pemberian Rigel.
Clarisa mendengus kesal. "Gue duluan!"
~~~~~
Rani dan Hendrawan sudah berada digedung mewah pesta ulangtahun untuk Alana. Hendrawan sendiri yang menyiapkan pesta itu untuk putri kesayangan nya. Alana sempat menolak tapi Hendrawan bersikeras mengadakan pesta di gedung mewah akhirnya Alana pasrah.
"Hai pa." Clarisa menghampiri Hendrawan mencium pipi Hendrawan. Rani yang ada disebelah Hendrawan menatap Clarisa tidak suka. Hendrawan tersenyum, "kemana Alana?"
"Katanya aku suruh duluan dulu." kata Clarisa tersenyum ke Hendrawan tanpa mempedulikan Rani disebalah nya. Merasa risih terus dipandangi oleh Rani Clarisa berpamitan untuk pergi dari sana.
Rigel menghampiri Hendrawan dan Rani bersama kedua orang tua nya. Rigel memang mengajak keluarga nya karena ini pesta ulang tahun Alana dan pesta pertunangan dirinya dan Alana. Papa Rigel dan papa Alana bercakap cakap tentang bisnis. Sedangkan Qila tengah sibuk dengan bayi yang digendongnya, sebenarnya Qila ingin mengajak Rani berbicara tapi Rani sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
Rigel melihat jam ditanya nya sudah dua jam Alana tak datang datang, mendadak Rigel menjadi resah karena tak seperti biasanya. Tanpa sengaja Rigel melihat lampu gantung yang ingin jatuh. Rigel yang melihat ada Rani yang sedang di bawah lampu gantung itu. Rigel berlari menuju Rani dan mendorong Rani agar tidak tertimpa lampu gantung itu.
Cetarrrr
Lampu gantung itu jatuh, untungnya Rigel bisa menyelamatkna Rani. Semua orang memandang ke arah lampu gantung yang sudah pecah. Nafas Rigel memburu, Rigel tidak tahu jika terjadi sesuatu yang akan menimpah Rani pasti Alana akan sedih dan Rigel tidak ingin Alana menjadi sedih.
Rani mematung, jantung nya berdetak cepat. Hampir saja Rani akan mendapat musibah, untungnya ada kekasih anak nya yang menolongnya. Hendrawan berlari ke arah Rani, "kamu enggak papa?" tanya Hendrawan khawatir.
"Gak papa."
"Rigel kamu enggak papa?" tanya Hendrawan cemas. Hendrawan berhutang nyawa pada Rigel. Rigel berdiri dan menggeleng. Suara deringan hp berasal dari saku milik Rigel. Rigel menyerngit kenapa Alana menelpon nya?
"Haloo kenapa belum sampai al?"
"Rigel tolong aku diculik sama____"
Sambungan telepon terputus, mendadak Rigel menjadi takut. Takut terjadi apa apa kepada Alana. Dengan tergesah gesah Rigel keluar dari sana gedung itu, Hendrawan yang cemas mengikuti Rigel. "Kenapa Rigel,ada apa?" tanya Hendrawan cemas.
"Alana diculik." Rigel manaiki motor nya menyalahkan GPS di hanphond untuk melacak keberadaan Alana.
"Saya ikut." dengan segera Hendrawan menaiki motor Rigel. Hendrawan tidak siap kehilangan anak satu satunya, Alan sudah meninggalkan dirinya Alana tidak boleh meninggalkan dirinya. Tidak boleh. Apapun yang terjadi Alana harus ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana(TAMAT)
Teen FictionDILARANG MEMPLAGIAT CERITA SAYA! PLAGIAT JAUH JAUH! Alana Hendrawan, cewek cantik yang bisa menguasai teknik bela diri. Bukan hanya fisiknya saja yang cantik tapi hatinya juga. Alana akan melakukan apapun untuk orang yang disayanginya terlebih lagi...