"Lo kenapa bisa demam gini sih?"
Jungwoo narik selimut sampe perut Lisa, "tunggu bentar, gue ambil obat dulu."
"Jungwoo."
"Kenapa?"
Lisa ngedudukin badannya, matanya fokus ke depan, dimana figura dua anak kecil di pajang di sana sama----foto pernikahan mereka berdua.
"Lo sejauh apa sama Eunseo?"
Kening Jungwoo mengerut, "maksudnya?"
"Lo sejauh apa sama Eunseo? Pacaran?"
Jungwoo mendengus, "gue lagi gak mau ribut sama lo." ucapnya dan pergi.
Tapi tangan Jungwoo langsung di tahan.
"Lo inget kata-kata lo?"
"Lo bilang ke gue, 'status lo bukan adik kelas gue lagi tapi udah jadi suami gue', inget?"
"Iya gue inget."
Lisa diem sebentar nyoba ngerangkai kata-kata buat semua yang dia pikirin sekarang.
Pas Eunseo bilang dia dan Jungwoo udah jauh, bohong kalo Lisa gak takut. Lisa takut kehilangan Jungwoo, gak perduli udah beberapa kali dia nangis gara-gara Jungwoo.
Lisa sayang sama Jungwoo.
"Jungwoo,"
"Hubungan kita bukan hal yang gampang di hadapin, kita udah terikat satu sama lain. Kalo kita terus kayak gini---gue dengan sifat keras kepalanya dan lo yang selalu gak peka---ini bahaya buat pernikahan kita."
"Kita bisa berakhir."
Jungwoo ngedeketin Lisa, "maksud lo?"
"Kita bisa cerai."
"Lo bercanda? Gue gak mau---"
"Makanya! Lo harus jaga jarak sama Eunseo dengan begitu gue gak bakal marah lagi." potong sambil natap Jungwoo.
"Coba lo pikir, semua orang juga gak bakal marah kalo gak ada alesannya. Gue pun kayak gitu."
"Waktu itu---pas pulang dari pantai, gue ngediemin lo gara-gara lo lupa waktu pas sama Eunseo dan nyuekin gue sampe harus pulang sendiri."
"Gue kira lo bakal peka pas gue ngediemin lo, tapi lo tetap lo."
"Lo gak bakal peka sebelum gue yang ngomong sendiri, dan lo jarang banget buat peka."
Lisa nunduk, mata dia mulai memanas.
"Lo tau? Kata-kata lo, sikap lo, tatapan lo sama gue beda pas lo sama Eunseo. Gue sakit hati Woo, lo kira selama ini gue suka sinis sama lo gara-gara apa? Gara-gara lo terlalu deket sama Eunseo!"
"Lo bahkan lebih milih Eunseo di bandingkan ngomong baik-baik sama gue pas di hari dimana lo sama Eunseo nungguin gue."
"Gue sempat mikir, prioritas lo sekarang siapa? Gue istri lo atau Eunseo yang cuma temen kecil lo itu?"
Hiks
Lisa nutupin mukanya.
"Lo--hiks--selalu ngebuat hati gue sakit, dan belum pernah ada yang nyakitin gue kayak gini selain lo."
Jungwoo ngehela nafasnya, setidak peka itu kah dia sama Lisa? Jujur dia baru ngerti sama sikap Lisa yang selalu sinis atau marah sama dia sekarang.
Jungwoo ngedudukin dirinya di sebelah Lisa dan narik cewek itu kepelukannya.
"Maaf, gue salah."
"Maaf gue gak peka sama lo."
"Maaf juga udah ngebuat lo nangis, maaf."

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage Marriage✔
FanficPunya suami yang lebih muda ternyata gak terlalu buruk. Meskipun ngeselin. ⚠ Follow sebelum membaca ⚠ Start: 15 Feb 2020 End: 05 Sep 2020 Cover pinterest