Ruangan yang biasanya hanya diisi oleh meja dan juga sofa, tapi hari ini terlihat sedikit berbeda. Balon berwarna-warni menghiasi ruangan dan juga jangan lupakan kue serta makanan lainnya yang ada di atas meja. Seperti sedang merayakan sesuatu.
Rowoon menatap satu persatu temannya yang masih asik menyusun balon-balon itu agar tertata dengan rapi. Dia tidak tahu apa alasan mereka semua melakukan ini. Mungkinkah ada yang ulang tahun? Tapi seingatnya hari ini tidak ada satupun dari mereka yang ulang tahun. Atau perayaan lainnya? Rowoon memilih untuk tidak terlalu memikirkannya, nanti juga dia akan tahu.
"Kau sudah datang? " sapa Youngbin sambil meminta Rowoon untuk duduk di sofa. Mereka semua langsung menghentikan kegiatan mereka saat mendengar ucapan Youngbin. Mereka sedari tadi tidak menyadari keberadaan pria itu.
"Kami sedari tadi menunggumu" ucap Jaeyoon. Dia duduk di samping Rowoon dan meletakkan makanan tepat di hadapan Rowoon.
"Memangnya kenapa? " tanya Rowoon heran melihat ekspresi teman-temannya itu saat ini. Ada sesuatu yang tidak beres. Dia yakin itu. Apalagi melihat mereka saling menatap satu sama lain, seakan sedang berkomunikasi atau lebih tepatnya mengejeknya.
"Seharusnya kau juga mengajak Hyeyoon kemari. Rasanya tidak lengkap jika dia tidak ada" Bukannya menjawab, Dawon malah membicarakan hal yang lainnya. Sepertinya Rowoon mulai paham kemana arah pembicaraan ini. Pasti mereka ingin mengejeknya karena kejadian tadi malam. Ini semua karena Zuho dan juga Taeyang. Jika mereka tidak menyebarkan foto itu, tidak mungkin anggota Sf9 yang lain akan tahu.
"Kenapa aku harus melakukan itu? Lagipula dia tidak ada hubungannya denganku" balas Rowoon.
"Bukankah dia pacarmu, Hyung? " Chani mendudukkan tubuhnya di samping Rowoon sambil memegang lengan pria itu. Sama seperti yang Hyeyoon lakukan. Dia lama-lama bisa gila jika terus meladeni mereka semua.
"Lihatlah. Telingamu memerah Hyung. Itu artinya ucapanku benar"
"Dia bukan pacarku. Berhentilah bicara omong kosong" jawab Rowoon lalu menjauhkan diri dari Chani.
"Benarkah? Lalu kenapa kau membawanya bertemu dengan kami? " tanya Zuho.
"Kau bahkan membiarkannya menciummu. Hal yang tidak pernah kau lakukan sebelumnya" lanjut Taeyang. Membuat Rowoon terdiam. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. Pikirannya langsung terputar pada kejadian itu. Dan juga jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Sebenarnya apa yang terjadi padanya? Kenapa dia merasakan ada sesuatu yang berbeda pada tubuhnya? Mungkin ini semua karena dia tidak nyaman jika dirinya selalu di sangkut pautkan dengan gadis itu. Ya, benar, pasti itu alasannya.
"Sudahlah. Jangan membuat Rowoon kabur dari sini" ucap Inseong lalu menyalakan lilin yang terletak di atas kue. "Sebenarnya kami ingin merayakan kelulusanmu, Taeyang dan juga Zuho. Kami kira kau bakalan mengajak Hyeyoon, dia kan seangkatan denganmu"
Mereka semua tertawa. Ini pertama kalinya bisa membuat Rowoon terdiam tak berkutik. Sekarang mereka tahu kelemahan Rowoon itu dimana. Seharusnya mereka merekamnya, agar bisa terus di putar ulang. Sebagai penghibur jika merasa suntuk.
"Dan ini makanan kesukaanmu. Kami membelinya di tempat Appa nya Hyeyoon Noona? " Hwiyoung meletakkan makanan yang di sebutnya itu ke atas piring Rowoon. "Sebaiknya mulai sekarang aku memanggilnya Noona. Aku harus sopan dengan calon kakak iparku, benarkan Hyung? "
Rowoon yang mulai merasa kesal terus digoda oleh temannya, langsung mengambil piring itu dari tangan Hwiyoung dan mulai menyantap makanan itu. Dia tidak perduli jika tindakannya itu tidak sopan, karena makan duluan tanpa izin sedikitpun. Padahal disana ada orang yang lebih tua darinya. Lagipula mereka yang membuatnya seperti ini. Jadi jangan hanya salahkan dirinya yang merupakan korban dari kejahilan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
RomanceSeorang pria dengan IQ yang tinggi di tambah wajah yang tampan membuatnya menjadi pusat perhatian dimanapun dia berada. Bahkan semua kaum hawa menyukainya, termasuk Hyeyoon - gadis biasa dengan otak yang pas-pasan. Akankah pria yang menjadi cinta p...