Prolog

1.9K 128 10
                                        

Seorang gadis sedang berlari sambil terus menatap jam yang melingkar ditangannya. Walaupun sebenarnya dia sudah lelah mau tidak mau dia tetap harus berlari. Waktunya hanya tersisa 5 menit sebelum pintu gerbang sekolah di tutup. Jika dia sampai terlambat maka dia akan dihukum membersihkan toilet sekolah lagi.

Sayangnya, keberuntungan masih belum berpihak kepadanya. Saat sampai di depan gerbang, gerbang itu sudah tertutup rapat membuat sang gadis hanya bisa menghembuskan nafasnya kecewa. Lagipula ini memang salahnya, kenapa dia malah meraton nonton drama korea padahal tahu besok dia harus masuk sekolah pagi-pagi.

Dia melangkahkan kakinya mendekati sang satpam yang sudah menatapnya sambil menggelengkan kepala. Seperti sudah terlalu terbiasa dengan kebiasaan gadis itu.

"Pak, bolehkah aku masuk? Aku janji ini terakhir kalinya" ucapnya dengan wajah memelas.

"Kau selalu mengatakan itu saat kau telat"

"Kali ini aku serius pak, ini terakhir kalinya aku terlampat. Aku mohon pak... Izinkan aku masuk" Gadis itu tetap berusaha untuk membujuk bapak satpam walaupun hanya dibalas gelengan kepala entah bertanda tidak setuju atau merasa gemas dengan tingkah gadis yang ada di depannya.

"Baiklah tapi kau harus janji ini benar benar terakhir kalinya."

"Tenang saja pak, aku selalu menepati janjiku"

Akhirnya satpam itu membukakan pintu gerbang sehingga gadis tadi bisa masuk. Melihat rayuannya berhasil, si gadis tersenyum lembar sambil berjalan masuk ke perkarangan sekolah.

"Kau tahu kan apa tugasmu? " tanya bapak satpam dengan nada yang cukup tinggi mengingat gadis tadi sudah berjalan menjauh darinya.

"Aman pak" jawabnya sambil mengangkat tangannya.

**
Setelah 1 jam berlalu, akhirnya dia sudah menyelesaikan tugasnya. Walaupun dia harus absen untuk pelajaran pertama, tapi itu tidak membuatnya resah karena masih ada pelajaran selanjutnya lagi pula dia tidak akan paham dengan materi yang dijelaskan oleh gurunya.

Saat memastikan semuanya sudah bersih, gadis itu melangkah keluar dengan memegang sapu dan pel karena harus mengembalikannya ke tempat semula.

"Terlambat lagi nona Kim Hyeyoon" ucap seseorang sambil merangkul gadis itu. Entah dari mana orang itu datang, seperti hantu yang bisa kapan saja muncul lalu menghilang.

"Drama apa lagi yang kali ini kau tonton? "

"Extraordinary you. Kau tau drama itu sangat bagus, melihat perjuangan haru untuk menolong danoh membuat hatiku meleleh" jawab Hyeyoon sambil tersenyum membayangkan adegan drama yang tadi malam dia tonton.

"Terserah apa katamu. Oh ya, karena kau tidak masuk tadi Park Ssaem memintamu untuk menemuinya di ruang guru."

"Memangnya aku melakukan kesalahan apa? "

"Kesalahanmu adalah kau tidak mengikuti kuisnya hari ini"

Hyeyoon langsung terdiam mendengar ucapan temannya itu. Bagaimana dia bisa lupa kalau hari ini ada kuis dengan guru Park, guru yang terkenal killer itu. Tamatlah riwayatnya.

"Bagaimana ini? Serius, aku lupa kalau hari ini ada kuis" ucap Hyeyoon cemas.

"Mana aku tahu" jawab temannya sambil mengangkat kedua bahunya.

Benar-benar definisi seorang teman, saat temannya membutuhkan solusi bukannya dibantu malah membuat semakin cemas saja.

**
Pelajaran kedua sudah berakhir artinya Hyeyoon harus segera ke ruang guru untuk menemui guru Park. Hyeyoon terus menerus berusaha untuk menetralkan rasa takutnya dan berusaha untuk mencari alasan yang akan di terima oleh guru killer itu. Tapi sayangnya otaknya benar-benar buntu saat ini.

Hyeyoon menghentikan langkahnya saat melihat kelas 2-1, kelas yang hanya diisi oleh orang-orang pintar. Rasa penasaran menghinggapi dirinya saat melihat kelas itu seperti sedang merayakan sesuatu.

Hyeyoon mendekati jendela kelas sambil melompat-lompat mengingat tinggi jendela yang melebihi tinggi badannya.

"Wah.. Daebak" ucapnya saat berhasil melihat isi dari kelas itu. Bukan suasananya yang sedang ia puji melainkan seorang laki-laki yang sedang berdiri di samping guru.

Hyeyoon tidak begitu terdengar apa yang guru itu katakan sampai membuat seisi kelas bertepuk tangan tapi satu hal yang bisa dia pastikan, laki-laki itu sangatlah pintar dan juga sangat tampan.

Dia tidak sengaja terpeleset karena asik melompat-lompat dan sialnya saat dia terjatuh bertepatan dengan guru yang keluar dari kelas itu.

"Kau kenapa duduk di lantai? " tanya guru itu.

"Halo Ssaem, tidak ada, aku hanya melihat apakah lantai ini bersih atau tidak"

Apa yang baru saja kau katakan Kim Hyeyoon, kau membuat malu dirimu sendiri. Batin Hyeyoon. Hari ini benar-benar hari yang tersial baginya karena momen memalukannya dilihat oleh laki-laki yang dikaguminya tadi.

**
"Kenapa wajahmu murung seperti itu?" tanya Yoona - salah satu sahabat Hyeyoon, saat melihat Hyeyoon yang duduk di depannya tanpa semangat sedikitpun.

"Kau lupa, dia baru saja diceramahi oleh Park Ssaem" jawab Bora lalu kembali menyantap makanannya.

"Oh iya, kasihan uri Yoon-ie" ucap Yoona sambil mengelus-elus kepala Hyeyoon.

Sebenarnya bukan hanya itu saja yang membuat Hyeyoon murung. Setelah pagi-pagi harus membersihkan toilet, lalu jatuh dihadapan anak kelas 2-1 lebih tepatnya di depan laki-laki itu, lalu dimarahi oleh guru Park dan ditambah saat dia dimarahi guru Park laki-laki itu juga ada disana. Rasanya dia mau menghilang saja.

Kantin yang tadinya ramai semakin terasa ramai saat mendengar teriakan para gadis yang ada disana. Membuat Hyeyoon langsung mengarahkan pandangannya ke tersangka yang membuat semua gadis menjerit. Saat mengetahui siapa orang itu, mata Hyeyoon seketika membulat.

"Wah.. Mereka benar-benar terkenal di sekolah" ucap Yoona

"Bukan hanya disekolah, di luar sekolah pun juga. Kau tidak tahu, jika mereka hebat dalam segala hal, apalagi saat mereka dance, benar-benar membuat semuanya menjadi gila". Mendengar penjelasan Bora membuat Hyeyoon langsung menatap ke arah temannya itu.

"Kau mengenal mereka? " tanya Hyeyoon dengan wajah yang sangat antusias.

"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal mereka. Mereka sangat populer" jawab Bora.

"Berarti kau tahu siapa nama siswa yang tinggi itu"

"Wae? Kau terlihat sangat penasaran"

"Aniya, aku hanya bertanya" ucap Hyeyoon sambil berusaha untuk mengontrol ekspresinya.

"Eiii... Kau kira aku percaya "

"Jangan menggodaku, katakan saja siapa namanya"

"Namanya Kim Seokwoo, tapi orang lebih sering memanggilnya Rowoon"

Rowoon, setidaknya aku sudah mengetahui siapa namamu. Batin Hyeyoon.

***
Aku sangat gatal untuk menulis cerita tentang mereka. 😆😆

Mereka itu sangat menggemaskan... 😆

Aku tidak bisa berjanji kapan aku bisa melanjutkan ceritanya, tapi aku akan mengusahakan saat ada waktu luang.

Aku harap kalian suka.. Dan juga aku sarankan untuk menonton drama extraordinary you. Ceritanya sangat bagus, apalagi pemain-pemainnya... 😳😳

Dont forget to vomment dan juga jaga kesehatan dan tetap #dirumahaja.

See you next time...

Love you all 💕💕

17 April 2020

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang