13

517 64 17
                                    

Seongwoo POV

Rasanya hari ini aku tidak semangat sama sekali. Apalagi saat mengingat kejadian tadi malam. Dimana Hyeyoon yang tersipu malu melihat sosok pria yang ada di hadapannya. Tentu saja aku juga mengenal pria itu, pria bernama Kim Seokwoo tapi sering dipanggil Rowoon, siswa yang paling cerdas di sekolahku.

Aku sangat penasaran bagaimana caranya mereka bisa makan malam berdua? Kenapa Hyeyoon bisa menatapnya seperti itu, sedangkan aku yang selama ini berada di dekatnya tidak pernah dia berikan tatapan yang selama ini aku inginkan. Dan juga apa hubungan mereka berdua? Tidak mungkinkan Hyeyoon pacaran dengannya? Tidak, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Aku mengambil ponsel yang terletak di depanku. Mencari nomor Hyeyoon, lalu mengirimkan pesan padanya menanyakan tentang pembicaraan kami kemarin. Dan juga aku harus melupakan semua yang aku lihat, lagipula hari ini aku akan pergi berdua dengan Hyeyoon.

'Kenapa Seongwoo-ya?'

'Kita jadi kan makan bersama? '

'Oh, benar. Untung saja kau mengingatkanku. Aku hampir saja lupa. Jam berapa kita bertemu? '

'Bagaimana kalau pagi ini, kita bisa pergi Lotte World dulu'

'Maaf Seongwoo-ya, pagi ini aku tidak bisa. Soalnya Park Ssaem menghubungiku tadi, dia memintaku pergi ke sekolah'

'Ada masalah apa? '

'Aku tidak tahu. Dia bilang akan memberitahuku saat aku sampai disana'

'Baiklah. Kalau begitu kau beritahu saja aku kapan kau selesai'

'Terimakasih. Oh ya, apakah aku boleh mengajak Bora dan Yoona? '

Aku terdiam beberapa saat. Aku sangat ingin membalas tidak. Karena ini rencanaku untuk berduaan dengannya. Tapi jika aku balas seperti itu, mungkin saja dia tidak jadi mau ikut bersamaku. Kenapa sangat sulit rasanya untuk berduaan dengan Hyeyoon?

'Baiklah'

Setelah berperang dengan pikiranku akhirnya aku memutuskan untuk menyetujui permintaannya. Tidak apa, aku yakin ada hari lain untukku bisa mewujudkan keinginanku.

'Aku akan memberitahu mereka saat ini juga. Aku harap mereka tidak sibuk'

Tapi aku berharap mereka akan menolaknya.

Setelah menyelesaikan sarapanku, aku berjalan masuk ke dalam kamarku. Menyiapkan pakaian yang akan aku gunakan nanti. Lalu membersihkan diri. Aku harus tampil setampan mungkin agar Hyeyoon bisa memandangku sebagai seorang pria bukan sahabatnya.

**
Entah sudah berapa lama aku menatap ponselku. Mungkin sudah 2 jam?. Bukan tanpa sebab, aku menunggu Hyeyoon menghubungiku atau setidaknya mengirimkan pesan padaku.

Aku sudah siap termasuk dengan makanan yang sudah aku masak khusus untuk Hyeyoon. Aku akan mengajaknya ke taman, mungkin bisa disebut piknik. Aku benar-benar tidak sabar. Apalagi membayangkan kami akan bersepeda bersama, dan dia memelukku dari belakang.

Ponselku tiba-tiba berdering. Aku langsung mengecek apakah itu dari Hyeyoon atau tidak.

'Aku baru saja keluar dari ruangan Park ssaem.'

'Baiklah aku akan menjemputmu' balasku secepat kilat.

'Aku akan menunggu >_<'

Melihat pesannya membuatku tidak bisa untuk tidak tersenyum. Sangat lucu. Jantungku juga berdetak dengan cepat. Aku harap ini akan menjadi hari yang paling membahagiakan untukku.

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang