Hyeyoon tetap tidak beranjak dari posisinya sedikitpun. Dia tambah emosi saat melihat iblis itu memegang tangan Rowoon. Berani-beraninya gadis itu menyentuh miliknya. Ingin rasanya Hyeyoon masuk ke dalam lalu melabrak gadis itu, tapi dia sadar tidak mungkin dia masuk saat banyak orang di dalam sana. Apalagi yang dia inginkan adalah membuat onar. Sedangkan Yoona yang memperhatikan sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya. Sedari tadi dia sudah mencoba untuk mengajak Hyeyoon kembali ke kelas mereka tapi gadis itu tetap tidak mau. Padahal yang mereka lakukan disini hanya menatap ke dalam melalui jendela.
"Ayolah Hyeyoon-a! Apa kau mau terus memelototi mereka seperti itu? Apa kau tidak sadar matamu seakan mau keluar? " bujuk Yoona. Dia sudah lelah berdiri apalagi mengingat jika mereka sudah berjalan jauh dari satu gedung ke gedung lain.
"Apa yang harus aku lakukan Yoona-ya? Aku sangat kesal dengan gadis itu tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa" ucap Hyeyoon sambil menunjuk gadis yang dia maksud. Ternyata masih gadis yang sama. Yoona tau sekarang sahabatnya itu sedang terbakar api cemburu, hanya saja dia juga mau dikasihani. Dia sudah sangat lelah.
"Lalu kau mau terus memandangi mereka seperti itu? Dan lagipula kenapa kau sangat membencinya? Apa karena dia lebih cantik darimu? "
Oke, perkataan Yoona yang terakhir memang sedikit kejam. Tentu saja Hyeyoon sangat cantik di matanya, gadis itu memiliki wajah yang tidak akan pernah bosan untuk di pandang. Dan Yoona menyesali perkataannya apalagi saat melihat wajah Hyeyoon yang semakin lesu.
"Kau benar. Dia lebih cantik dariku."
"Tidak. Bukan itu maksudmu" potong Yoona sambil memegang tangan Hyeyoon. Dia tidak ingin melihat sahabatnya itu semakin sedih.
"Apa menurutmu Rowoon akan jatuh cinta padanya? "
"Tentu saja tidak" Mereka melihat seorang pria yang sedang berjalan di depan mereka. Dan pria itulah yang baru saja menjawab pertanyaan Hyeyoon.
"Inseong oppa" ucap Hyeyoon yang lebih terdengar seperti bisikan. Benar, yang di depannya saat ini adalah Inseong, temannya Rowoon. Sepertinya dia berada di jurusan yang sama dengan Rowoon sehingga pria itu ada disini saat ini. Bahkan terlihat dia memegang beberapa buku.
"Kenapa kau bisa bertanya seperti itu? " Inseong mengikuti arah mata Hyeyoon dan dia langsung tau jawabannya.
"Kau tenang saja, Rowoon tidak akan suka dengannya. Dia sama sekali bukan tipe Rowoon. Walaupun pria itu tidak pernah menceritakannya padaku tapi aku sangat tahu bahwa Rowoon tidak suka dengan gadis sepertinya"
Entah kenapa suasana hati Hyeyoon langsung berubah. Dia sangat senang mendengar penjelasan Inseong tadi, karena dia tahu yang lebih mengenal Rowoon adalah teman-temannya. Mereka sudah menghabiskan waktu bersama-sama. Dan dia yakin apa yang Inseong katakan memang benar adanya. Setidaknya untuk saat ini.
"Lalu gadis seperti apa yang di sukai Rowoon? " tanya Yoona. Dia bertanya seperti itu bukan karena dia diam-diam jatuh hati pada pria jangkung itu, hanya saja dia harus memastikan apakah sahabatnya masuk kriteria atau tidak.
"Aku sangat ingin menjawabnya tapi aku rasa, lebih baik Rowoon yang menyampaikannya langsung. "
**
Hyeyoon dan Yoona langsung kabur saat teman sekelas Rowoon keluar. Mereka tidak ingin di bilang penguntit. Dan sejujurnya setelah berbicara dengan Inseong tadi Yoona merasa ada kesempatan untuk sahabatnya itu mendapatkan hari Rowoon. Apalagi saat melihat bagaimana pria itu menyapa dan juga menatap Hyeyoon. Dia tidak tahu pasti, hanya saja itu membuktikan bahwa memang ada sesuatu antara Rowoon dan Hyeyoon. Dan satu lagi, melihat bagaimana Rowoon yang tidak mengelak atau mendorong Hyeyoon saat gadis itu menciumnya. Mungkin karena dia segan mengingat Hyeyoon yang sedang tidak sadarkan diri atau ada hal lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
RomanceSeorang pria dengan IQ yang tinggi di tambah wajah yang tampan membuatnya menjadi pusat perhatian dimanapun dia berada. Bahkan semua kaum hawa menyukainya, termasuk Hyeyoon - gadis biasa dengan otak yang pas-pasan. Akankah pria yang menjadi cinta p...