21

449 73 26
                                    

"Apa kita langsung keluar? " tanya Hyeyoon tanpa melepaskan genggamannya. Ternyata semakin mereka naik ke lantai atas, tempatnya semakin menyeramkan. Banyak kelas yang kosong tapi pintunya dibiarkan terbuka lebar membuat Hyeyoon membayangkan hal yang menakutkan. Ini karena beberapa hari yang lalu Bora mengajaknya nonton di bioskop. Dan sialnya, gadis itu malah memilih film horor. Film yang selama ini dijauhi Hyeyoon karena dia orang yang sangat penakut.

"Kita tidak diperbolehkan keluar sampai salah satu dari kelompok mendapatkan harta karun itu"

Pada saat seperti ini apakah bisa disebut keberuntungan atau malah kesialan? Biar adil dua-duanya saja. Beruntung karena Hyeyoon bisa menempel seperti ini tanpa di protes oleh pria itu. Dan sialnya karena bayangan mengerikan itu malah semakin menjadi. Sedari tadi mereka berjalan tidak ada kelompok lain yang mereka temui. Sebesar apa gedung ini sampai orang yang banyak itu tidak menampakkan wujudnya. Oh ya, sangat besar. Bisa menampung ribuan orang di dalamnya. Dan juga ada tiga gedung yang digunakan, berarti setiap gedung hanya berisikan beberapa puluhan orang saja.

"Kau tidak tahu? "

"Tidak" jawab Hyeyoon santai. Bagaimana dia bisa tahu hal itu karena pada saat senior mengumumkan tentang rencananya, pikiran Hyeyoon hanya tertuju pada Rowoon.

Suara benda menggelinding dilantai membuat jantung Hyeyoon seakan mau lepas dari tempatnya. "Kau mendengarnya?" Genggaman itu semakin erat.

Dan sejujurnya sedikit menyakitkan bagi Rowoon. Dia tidak menyangka gadis mungil itu memiliki tenaga yang cukup kuat atau sangat kuat untuk ukuran seorang perempuan. Sekarang gadis itu malah membuatnya susah bergerak. Dia terjebak dalam pelukan erat seolah dia ini adalah boneka teddy bear. Dan masalah yang paling besarnya adalah dia tidak memberontak sedikitpun. Membiarkan tubuhnya menjadi pelampiasan dari rasa takut.

Bunyi itu terdengar lagi. Ayolah, Hyeyoon sudah tidak tahan lagi. Badannya juga mulai lemas. Entah itu ulah hantu gadungan atau hantu beneran dia tidak perduli. Menurutnya itu tetap menakutkan. Sekarang bukan hanya suara benda yang menggelinding ataupun yang di lemparkan ke lantai menyebabkan suara nya yang keras memenuhi gedung melainkan juga suara langkah yang perlahan-lahan terdengar semakin jelas. Kamera mana kamera, dia mau melambaikan tangannya saat ini juga agar dia di perbolehkan keluar.

"Kalian mesra sekali" Orang itu tertawa begitu kencang membuat aura menyeramkan itu seketika hilang.

"Ternyata ini ulah kalian" ucap Rowoon dingin. Dia heran teman-temannya itu suka sekali menggodanya.

"Jika maksudmu bunyi-bunyi tadi, itu tidak ada hubungannya dengan kami. Kami baru saja tiba saat kalian berpelukan seperti itu" Lebih tepatnya hanya Hyeyoon yang memeluk Rowoon. Dan pelukan yang tadi mulai melonggar malah semakin kuat dibandingkan yang sebelumnya.

"Kalian pikir aku percaya?"

"Padahal kami baru saja tiba tapi kau langsung menuduh kami seperti itu. Teman macam apa kau ini? " ucap Zuho.

Siapa yang sangka ternyata Taeyang dan juga Zuho memilih Universitas yang sama dengan Rowoon. Sekarang mereka terlihat seperti tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan. Hyeyoon mulai percaya bahwa tempat ini memang dipenuhi pria tampan. Mulai dari hampir semua anggota Sf9 yang juga menempuh pendidikannya disini, dan juga Eunwoo, pria yang sekelas dengan Hyeyoon. Tidak salah ini menjadi kampus yang paling dicari oleh kaum hawa.

**
Seongwoo sudah berusaha keras untuk masuk ke tempat yang seharusnya tidak boleh dia masuki. Apalagi kalau dia bukan salah satu mahasiswa disana. Tapi untunglah penjagaan tidak terlalu ketat seperti harus memakai tanda pengenal atau apapun itu. Dia hanya perlu menyelinap, mengikuti sekumpulan orang dan bersikap biasa saja agar tidak ada satupun orang yang mengenalinya.

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang