30

554 64 36
                                        

Rowoon merasa sangat gugup saat ini. Sudah sekian lama dia menghindari untuk tampil bernyanyi lagi didepan orang banyak dengan alasan dia tidak suka saat dia menjadi pusat perhatian dan juga dia sangat benci berada di tempat yang bising tapi malam ini dia melanggar janji pada dirinya sendiri. Dia juga tidak tahu kenapa dia bisa meminta seperti itu kepada Youngbin saat pria itu menelponnya malam tadi.

Youngbin tiba-tiba saja menghubunginya untuk mengatakan jika mereka akan bernyanyi disalah satu acara yang akan dilaksanakan pada sebuah mall dan meminta Rowoon membawa Hyeyoon kesana.  Pria itu mengatakan jika member yang lainnya ingin melihat bagaimana keadaan Hyeyoon setelah menghilang berhari-hari. Dan entah apa yang merasuki Rowoon saat itu, dia meminta Youngbin untuk mengizinkan ikut tampil bersama mereka.

"Aku sangat senang kau mau gabung bersama kami lagi" ucap Inseong sambil tersenyum penuh arti kearah Rowoon.

"Apa yang membuatmu tiba-tiba berubah? "

"Berubah? Aku sama sekali tidak berubah" jawab Rowoon lalu berjalan meninggalkan semua temannya. Daripada dia tetap berada disana dan terus digoda oleh mereka.

Rowoon memilih untuk menghampiri Hyeyoon yang sedang asik mengobrol dengan sahabat-sahabatnya. Dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku, Rowoon berjalan perlahan mendekati gadis itu. Mungkin jika orang lain melihatnya mereka tidak akan tahu betapa gugupnya Rowoon saat ini.

"Oh Rowoon-ssi" sapa Hyeyoon ketika menyadari kedatangan pria itu.

"Kau tidak boleh pergi kemanapun, kau harus menungguku disini sampai selesai"

Hanya itu yang diucapkan oleh Rowoon sebelum dia kembali kebelakang dimana semua pemain termasuk temannya yang akan tampil ingin beristirahat ataupun bersiap-siap. Hyeyoon yang melihat itu hanya bisa terheran dengan tingkah Rowoon yang sedikit aneh daripada biasanya. Haruskah pria itu mendatanginya langsung hanya untuk membicarakan itu padahal Rowoon bisa mengirimkan pesan padanya - sebagai informasi, mereka sudah saling bertukar nomor sehari setelah pulang dari Busan - dan lagipula Hyeyoon memang tidak berencana untuk beranjak dari sana karena dia sudah menantikan momen ini disaat Rowoon menampilkan kemampuan bernyanyinya lagi didepan semua orang.

"Wah, aku tidak menyangka Rowoon mau melakukannya" ucap Yoona sambil menatap kepergian Rowoon.

"Kau benar. Aku penasaran apa yang membuatnya berubah " sambung Bora.

"Berubah? " Hyeyoon mengalihkan pandangannya pada kedua sahabatnya itu. Seketika ingatannya kembali saat Rowoon menciumnya tadi malam. Membuat Hyeyoon tidak bisa menahan senyuman untuk terukir diwajahnya.

"Kau tau wajahmu sekarang tidak beda jauh dengan sikap Rowoon? Sama-sama aneh"

Hyeyoon tidak memperdulikan ucapan Bora. Dia terus memikirkan bahwa perubahan Rowoon itu ada hubungannya dengan rasa yang saat ini hinggap dihati Rowoon. Mungkin saja pria itu mulai membalas perasaan yang selama ini Hyeyoon berikan untuknya.

"Sebenarnya.. Tadi malam.. Tidak. Aku tidak bisa menceritakannya"

"Ayolah... Jangan buat kami mati penasaran" ucap Yoona sambil menggerakkan tangan Hyeyoon berusaha untuk membujuk gadis itu dengan wajah polosnya. Salah satu hal yang paling dia benci didunia ini adalah dibuat penasaran. Rasanya sangat menyebalkan.

"Tadi malam Rowoon.. " Hyeyoon menyentuh bibirnya berharap jika sahabatnya itu akan mengerti isyarat yang dia berikan. Dan benar saja, Bora dan Yoona langsung membulatkan matanya saat otak mereka mengetahui apa yang dimaksud Hyeyoon.

"Kau tidak sedang bermimpikan? " bisik Bora. Jujur saja dia masih tidak percaya. Apalagi dia tahu kalau Hyeyoon sangat sering berkhayal tentang Rowoon. Mungkin saja itu salah satu dari sekian banyak imajinasi yang diciptakan oleh dirinya sendiri dan bertingkah seolah itu kenyataan. Lagipula rasanya mustahil pria berhati dingin yang tidak tersentuh oleh perempuan manapun mau mencium sahabatnya.

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang