Tok.. Tok.. Tok
Hari ini merupakan sebuah keajaiban karena ini pertama kalinya Hyeyoon bangun bahkan sebelum alarm di ponselnya berbunyi. Bahkan dia sudah berpakaian lengkap dengan tas yang menggantung di punggungnya. Dengan wajah berseri, dia melangkahkan kakinya dan meraih gagang pintu lalu membuka pintu itu.
"Selamat pagi, eomma" ucap Hyeyoon.
"Selamat pagi juga. Sepertinya kau sangat bahagia hari ini. " balas ibu Rowoon sambil melihat Hyeyoon dari ujung sepatu sampai ujung rambut.
Tentu saja Hyeyoon sangat senang. Karena untuk pertama kalinya dia akan sarapan dengan pujaan hatinya. Tapi tentu saja, Hyeyoon tidak akan mengatakan hal itu. Dia masih ingin menyembunyikan perasaannya. Setidaknya untuk beberapa hari yang akan datang.
"Ayo kita turun, sarapan sudah eomma siapkan"
"Ne eomma" Hyeyoon mulai mengikuti ibu Rowoon. Lagi-lagi jantungnya berdetak begitu cepat saat pandangannya tertuju ke sebuah pintu bewarna putih, yang berada tepat di sebelah kamarnya.
Semua orang sudah berkumpul. Ternyata di rumah ini, Hyeyoon masih tergolong orang yang lambat bangun. Bagaimana tidak? Saat dia menuju ruang makan, dia sudah melihat keluarga Kim ditambah ayahnya, yang tengah asik menyantap roti. Hyeyoon mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di sebelah ibu Rowoon dan berhadapan dengan Rowoon. Benar-benar tempat yang strategis.
Hyeyoon mengambil roti yang sudah dioleskan selai strowberry dari ibu Rowoon. Setelah itu, Hyeyoon kembali mengalihkan pandangannya ke Rowoon yang asik membaca majalah. Tampan. Sangat tampan. Saat pria itu berdiam diri saja terlihat sangat tampan apalagi jika dia tersenyum. Hyeyoon yakin pada saat itu juga dia akan hilang kesadaran diri alias pingsan. Selama satu tahun mematai - tidak, lebih tepatnya melihat karena dia bukan mata-mata, dia belum pernah sekalipun melihat pria itu tersenyum. Bahkan saat Rowoon sedang bersama temannya.
Tinggal satu gigitan lagi. Dan, akhirnya perutnya sudah terisi. Walaupun hanya dengan satu potong roti dan juga segelas susu hangat. Selama ini, dia tidak pernah sarapan, sudah dapat dipastikan apa alasannya, karena dia selalu lambat bangun.
"Hyeyoon bagaimana tidurmu? " tanya Tuan Kim.
"Sangat nyenyak paman. "
"Jangan memanggilku paman, panggil aku abeoji. Tidak adil rasanya saat kau memanggil istriku eomma sedangkan aku paman." Hyeyoon tidak sengaja tertawa saat melihat wajah pria itu yang sedang cemberut. Hyeyoon langsung menutup mulutnya saat menyadari ketidaksopanan yang baru saja di lakukan.
"Maaf. " ucap Hyeyoon sambil menundukkan kepalanya. Dia sangat menyesal. Tapi malah dibalas tawa oleh pria itu dan juga istrinya.
"Ternyata kau lucu juga. Tidak salah istriku sangat menyukaimu" Hyeyoon ikut tersenyum. Untung saja, pria itu tidak tersinggung karena tingkahnya. Jika tidak, mungkin dia akan segera di usir dari rumah.
Setelah selesai makan, mereka berjalan keluar. Hyeyoon menatap punggung Rowoon dengan gugup. Akankah hari ini dia berangkat bersama ke sekolah seperti drama-drama yang selama ini dia nonton? Di dalam hatinya dia terus berdoa semoga menjadi kenyataan. Naik motor berdua sambil memeluk Rowoon dari belakang. Sangat romantis.
Hyeyoon sudah menunggu pria itu menoleh ke arahnya, yang ada malah Rowoon langsung berjalan ke motornya tanpa berbasa-basi sedikitpun pada Hyeyoon. Sedangkan Hyeyoon masih memandangi pria itu, setiap gerak geriknya tidak lepas dari penglihatan Hyeyoon.
"Kau tidak ingin mengajakku? " tanya Hyeyoon saat melihat Rowoon yang sedang duduk di atas motornya.
"Apa? " Rowoon menatap dingin ke arah gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/221133887-288-k601774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
RomanceSeorang pria dengan IQ yang tinggi di tambah wajah yang tampan membuatnya menjadi pusat perhatian dimanapun dia berada. Bahkan semua kaum hawa menyukainya, termasuk Hyeyoon - gadis biasa dengan otak yang pas-pasan. Akankah pria yang menjadi cinta p...