22

493 73 21
                                    

Majalah yang berisikan foto-foto barang mahal nampaknya lebih menarik daripada gadis yang ada disampingnya saat ini. Rowoon berusaha bersikap tak acuh tapi tetap saja gadis itu mengganggu rutinitasnya. Dia sudah berulang kali mengusir agar dia bisa kembali mendapatkan ketenangannya, hanya saja itu semua terasa percuma. Gadis itu sama sekali tidak memperdulikan ucapan kasar yang dia lontarkan.

"Menyingkirlah" Rowoon lebih memilih keluar dari kelasnya membolos sehari tidak masalah, lagipula dia tetap bisa mengejar pelajaran yang tertinggal. Daripada harus berada didekat gadis bernama Lee Yeonwoo itu. Dan untungnya tidak ada teguran dari dosen yang sedang mengajarnya saat ini.

Baru seminggu dia menjabat sebagai mahasiswa disana. Tapi rasanya sudah bertahun-tahun. Itu semua karena gadis yang tidak kalah merepotkan daripada Hyeyoon. Dia ingin seperti yang lainnya, bebas mau kemanapun tanpa embel-embel ada seseorang yang mengikutinya. Ternyata jadi pria tampan itu sama sekali tidak menyenangkan. Ingin rasanya bertukar satu hari saja dengan salah satu temannya yang biasa-biasa saja seperti Youngtaek. Pria yang lebih fokus dengan pelajaran yang sedang diterangkan daripada gadis-gadis cantik yang ada didalam kelas. Sebenarnya dia pria yang tampan hanya saja itu tertutupi dengan kacamata bulatnya. Atau haruskah Rowoon mencoba berpenampilan seperti itu? Siapa tahu semua orang khususnya kaum hawa mulai menjauhinya.

Rowoon terus melangkah tanpa arah. Dia tidak tahu harus membolos kemana karena dia bukan tipe orang yang pernah melakukan hal yang seperti itu. Yang dia lakukan hanya melirik ke kanan dan kiri berusaha mencari sesuatu yang menarik. Mungkin saja itu bisa menghilangkan rasa bosannya. Berkeliling sendirian ternyata sama sekali tidak mengenakkan. Bahkan tanpa sadar sekarang dia sudah berada difakultas Desain. Sejauh itu dia berjalan pantas saja kakinya sekarang mulai terasa lelah.

Setiap fakultas memiliki kantin masing-masing. Dan sayangnya kantin disini terlihat lebih menarik. Dengan interior yang jauh lebih hidup dibandingkan kantin yang ada di fakultasnya. Contohnya saja lukisan buah yang tertempel didinding ataupun bunga hias yang ada di atas meja. Hanya warna dindingnya lah yang sama. Putih. Sekian banyak warna yang ada didunia tapi orang-orang lebih sering menggunakan warna putih khususnya disekolah-sekolah dan juga kantin(?). Dia belum pernah melihat sebuah kantin yang bewarna biru apalagi pink. Sudah, lupakan tentang membahas warna. Lebih baik mengisi perut yang mulai memberontak minta untuk diisi. Ini semua karena Rowoon berjalan terlalu jauh membuat makanan terbakar lebih cepat daripada biasanya.

Rowoon berusaha untuk mencari tempat duduk yang masih kosong. Matanya langsung berhenti saat melihat sosok yang dikenalnya bersama dua orang yang Rowoon tahu bahwa mereka adalah teman dari gadis yang kini duduk membelakanginya. Dia memutuskan untuk berjalan kearah mereka. Karena menurutnya itulah satu-satunya tempat yang tersisa mengingat semua bangku disini sudah banyak yang penuh.

"Rowoon-ssi? " sapa Yoona saat melihat Rowoon yang kini berdiri dihadapannya.

Hyeyoon yang mendengar sahabatnya itu menyebut nama pujaan hatinya langsung membalikkan badan untuk memastikan jika itu bukan candaan Yoona - Dia sudah sering dikerjai sahabatnya itu dengan memakai nama Rowoon. Dan ternyata benar. Pria itu sekarang ada dibelakangnya dengan nampan yang dipegangnya. Hyeyoon heran kenapa Rowoon bisa ada disini padahal setiap fakultas ada kantin masing-masing. Tidak mungkin kan pria itu datang ke tempat ini hanya untuk mengisi perutnya saja.

Tanpa perlu aba-aba, Rowoon langsung duduk disebelah Hyeyoon tidak perduli jika gadis itu sedari tadi menatapnya - meminta dia untuk menjelaskan kedatangannya. Dia bahkan mulai menyantap makanannya. Hanya diam sambil terus menatap mangkuk yang berisikan makanan yang sudah dia ambil tadi.

"Kenapa kau ada disini? " bisik Hyeyoon.

"Memangnya tidak boleh? "

"Tidak. Bukan itu maksudku. Aku kan hanya bertanya"

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang