Memilih pergi atau menetap adalah pilihan yang sulit. Karena yang pernah menetap tidak akan pernah benar-benar pergi.
Kamu yang Ku Tunggu
🌹🌹🌹🌹
Bertahan itu tidak mudah, jadi hargailah selagi ia sanggup untuk bertahan. Sebab ketika ia telah benar-benar pergi dari hidupmu karena luka yang selalu kau toreh, mungkin saja dia akan ke lain hati dan kamu akan menyesal.
Tanpa kamu sadari, ada banyak orang yang menginginkan untuk memilikinya dan membuatnya bahagia.
🌻🌻
Bintang sudah dalam perjalanan ke rumah sakit bersama April dan bu Siti. April kembali berulah. Setelah beberapa hari Bintang menghilang dari kehidupannya, April kembali menyakiti dirinya. Menurutnya dengan cara ini dia bisa meraih perhatian Bintang.
“Assalamualaikum,”
“Bang, tolong Mahes! Papa serangan jantung lagi. Sekarang aku di IGD. Aku telepon kakak, nomornya tidak aktif. Mama baru kemarin berangkat umrah. Uang Mahes tidak cukup untuk DP rumah sakit, Bang,”
“Mahes kamu tenang ya. Bilang sama dokter yang jaga, kalau kamu adik saya. Mereka pasti tahu kode etik kedokteran, supaya Papa cepat ditangani. Kirim lokasi rumah sakit. Abang segera ke sana.
Bintang mengacak rambutnya frustrasi.“Bu Siti, Ibu punya nomor maminya April?”
Bu Siti mengangguk sambil merapikan rambut nona mudanya yang masih pingsan di pangkuan.
“Tolong telepon maminya April! Setelah ini saya harus mengurus mertua saya. Beliau kena serangan jantung,”
“Selagi maminya belum datang, Ibu boleh menghubungi saya,”
“Iya, Dok maaf saya merepotkan Dokter Bintang terus,” ucap bu Siti merasa sungkan.
Setelah hampir 20 menit, Bintang segera memarkirnya mobilnya di depan pintu IGD. Dia minta bantuan perawat agar April segera mendapatkan ditangani.
“Mas, tolong brankar ya,”
“Maaf Pak belum ada yang kosong,”
Tanpa pikir panjang Bintang mengangkat tubuh lemas April. Menyandarkan kepala pada dadanya lalu membopong April masuk di ruang IGD. Sementara mobil ia titip ke petugas parkir valet setelah bu Siti selesai mengambil semua keperluan April.
Dengan buru-buru Bintang masuk ke ruang IGD, karena setelah ini dia harus ke rumah sakit lain untuk mengurus papa mertuanya.
Setengah berlari dia menuju bed yang masih kosong. Tetapi langkahnya menjadi berat, kakinya semakin tidak bertenaga ketika tatapan bertemu dengan seorang wanita yang masuk dari sisi pintu yang lain dan berjalan ke arahnya. Sekilas Bintang melihat wanita itu tersenyum. Tetapi kenapa hati Bintang terasa sakit meluhat senyuman itu. Lalu wanita itu menghilang dibalik tirai pemisah ruangan.
“Pasien ini, pingsan. Sudah tiga hari tidak makan. Dia alergi coklat. Prediksi saya dia sengaja konsumsi coklat karena keluar bintik-bintik merah dari kulitnya. Tolong ditangani saya akan urus administrasinya,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu yang Ku Tunggu
General FictionPendidikan itu penting, itulah yang ditanamkan ayahnya dari dia kecil, dia gadis yang mandiri, tangguh tidak mudah menyerah. Menuntut ilmu baginya adalah suatu seni, belajar dan membaca adalah hobbynya tapi tidak membuat gadis usia menjelang 28 tahu...