“woy.. fita tunggu napa!!” teriakan gadis berkacamata itu dengan lantang
sang empu yang merasa terpanggil namanya tak menghiraukan tariakan sahabatnya itu
“ah, elah budek apa ni anak, WOY...” teriakan sahabatnya makin kencang, dan ia berlari menghampiri kafita
ahirnya dengan berat hati kafita menghentikan langkahya dan menengok ke belakang. Dengan tatapan dinginnya ia melihat Nathasya yang berlari ke arah nya
“Hh.. capek ni gue lari2 ngejar lo!” kesal Nathasya
“hem..”
“hem doang, dasar lo emang tega sama gue!” Nathasya dengan dramanya seperti mengelap airmata di pipinya
“alay!” lalu kafita berlalu meninggalkan Nathasya yang sudah menyumpah serapahkan dirinya
------------
saat ini kafita berada di dalam kelas, lebih tepatnya sedang duduk mendengarkan celotehan tidak bermutu dari Nathasya, ya memang Nathasya itu orangnya bawel pakek banget, beda sama Kafita yang dingin dan cuek
“lo tau ngak kemarin itu gue ketemu sama Ronal, temen kita waktu di smp, uhhh seneng banget deh gue.. ” ya Nathasya mulai membicarakan tentang Ronal yang ia taksir waktu smp
“hem...” balas kafita dengan singkat
“trus2 dia senyum ke gue gitu, uh... gue jadi tambah suka. kira2 dia sekolah di mana ya ?!”
“mana gue tau!” kafita membalasnya dengan ketus lagi
“lo ma.. ngak mau apa liat temen seneng,!” kata Nathasya
“ya trus gue harus gimana thasya!” kafita mulai kesel sama Nathasya.
“ya jawab apa kek gitu, semangat thasya!, lo mau cari tau gue temenin!, atau apa kek gitu” balas Nathasya lagi
“males!”
ya memang kafita anaknya irit banget kalok soal ngomong, mungkin suaranya terlalu mahal kali ya.“terserah lo dah!!, fit lo jadi cewek jangan dingin2 napa nanti ngak ada cowok yang suka sama lo loh! ” biasa kata2 itu yang selalu muncul dari bibir Nathasya
“bodo!!, ”
benerkan ngomongnya ngirit banget, pusing sama sikap kafitaya dengan jawaban itulah Nathasya ahirnya diam, dia sudah faham betul sikap sahabat kecilnya itu, sahabatnya itu tidak akan memikirkan tentang lelaki manapu, jangankan lelaki teman cewek aja hanya ada dia dan karina, itupun karena mereka sudah sahabatan sejak masih jadi zigot.g.
bel sudah berdering menandakan saatnya mereka untuk fokus belajar untuk mencapai masa depan yang indah.(maaf autor alay :), lanjut)
-----------
saat jam pulang sekolah Kafita dan Nathasya berjalan menyusuri lorong menuju ke gerbang sekolah untuk menunggu jemputan.
“fit lo dijemput apa naik taxsi?” tanya Nathasya
“naik taxsi” balasnya singkat
“gimana kalok kita bareng aja, gue dijemput sama kakak gue, lagian kan rumah kita searah.”
“ngak deh ngrepotin lo ntar” balasnya
“yaelah kayak sama siapa aja sih lo, ngak kok ngak ngrepotin sama sekali. bareng gue aja ya?” Nathasya memberiakan senyum yang manis pada Kafita
Kafita mengganggukan kepalanya menandakan ia setuju dengan ajakan Nathasya
yehhh
gimana suka ngak sama cerita ini
ini story aku yang kedua
maaf ya kalok typo
ayo jangan lupa tinggalkan jejak
salam dari autor:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Teen Fictionjudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...