02

91 8 2
                                    

gadis bernama lengkap Kafita Anindhita berjalan dengan gontai memasuki halaman rumahnya yang cukup luas itu

seperti biasa suasana di rumahnya sangat lah sepi, rumah ini seperti goa yang tak berpenghuni. Kafita tinggal di sini bersama sang bibik yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri. kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing2. mereka akan pulang 3-4 bulan sekali, itupun paling lama tinggal hanya 1minggu. yah maka dari itu ia mengganggap bik Ijah seperti ibunya sendiri

tok..tok..

Kafita mengetuk pintu rumahnya dengan pelan. walaupun pelan itu masih bisa di dengan oleh bik Ijah,

cklek..

pintu terbuka menampilkan bik Ijah yang memakai celemek warna merah kotak2 dan juga lap di pundah sebelah kanan

“eh non udah pulang, ayo masuk non, non mandi dulu trus nanti ke meja makan bibik udah siapin nasi goreng sosis kesukaan non fita” kata bik Ijah

“emm.. makasih bik, yaudah aku mau ke kamar dulu ya?!” balsnya lalu belalu menuju ke kamarnya

“iya non”

Kafita melemparkan sembarangan tas ranselnya dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, denga posisi tengkurap.

setelah diam dalam posisi itu kurang lebih 5menit lalu ia membalikan badanya, lalu menatap langit2 kamarnya itu.

Kafita memikirkan tentang kedua orang tuanya yang bahkan tidak mengurusnya dan hanya memikirkan soal uang..uang..dan uang, apakah mereka tidak menyayangi kafita. entahlah, tak terasa cairan bening keluar dari nanar mata Kafita mengalir dengan sangat lambat. Dibalik sikap kafita yang dingin, cuek, jutek, dan judes itu dalam dirinya yang paling dalam ia rapuh.

ia lelah dengan ini semua. Ia sangat rindu kepada kedua orang tuanya yang tidak pernah merawatnya sejak kecil. Tapi kafita mencoba untuk kuat. seandainya saja kakaknya ada di sini mungkin ia tidak akan merasa kesepian seperti ini, sayang kakaknya menghilang sejak berusia 8tahun, dan ia berusia 7tahun.

******

“kak tunggu aku, jangan lari kenceng2 dong!” teriakan seorang gadis kecil berusia 7tahun itu

“ih lelet banget sih cepetan sini!” balas seorang anak lelaki berusia 8tahunan itu

“tunggu kan aku masih kecil, jadi langkahku pendek kak!!” gadis kecil itu lelah mebgejar sang kakak yang berlari cukup cepat, ia menghenyikan lagkah nya dan memegang lututnya karena capek.

tiba2 ada mobil hitam berhenti di pinggirjalan dan menghampiri mereka berdua

“heh ikut kami sekarang!!” kata seorang laki2 bertubuh tinggi dengan pakaian serba hitam dan juga masker hitam itu

“lepasin aku, kak tolong aku!!” teriakan gadis itu

“hey lepasin adik saya!” bentak anak lelaki dengan sangat berani

“eh bocah inggusan diam kamu, ayo cepat bawa gadis ini ke mobil!!” perintah lelaki yang lainnya yang memaki kacamata hitam dan juga baju serba hitam.

“kak tolong! hua....” tangis gadis kecil itu pecah seketika

sang kakak laki2 langsung berlari dan memukul punggung penjahat itu dengan kayu lalu mengigit lengan penculik itu dengan kencang

seketika penculik itu melepaskan gadis yang ada di depannya, dengan itu anak lelaki itu memanfaatkan keadaan dan menyuruh sang adik untuk berlari

“ayo dek kamu lari!!, apapun yang terjadi jangan kembali ataupun berbalik ke sini, lari!!!!!” perintah sang kakak, lalu gadis itu berlari sekencang mungkin

saat sang kakak akan menyusulnya tiba2 ada yang menarik tangannya dan membuatnya tidak bisa kemana2.

“mau kemana kamu bocah inggusan!!!” kata pria bertubuh tinggi itu

“lepasin saya!!” kata anak lelaki itu

“kalok saya ngak bisa dapetin anak perempuan itu, maka saya akan bawa kamu!!” titah lelaki itu

“kakak....” teriakan sang gadis yang melihat kakaknya dibawa masuk ke dalam mobil itu

“DEK JANGAN KESINI PERGI!!” perintah sang anak laki2 pada adiknya

dan ahirnya anak lelaki itu dibawa oleh penculik itu pergi dari taman itu

“hua.... kakak..... hua.......kak...., hiks.. hiks...” tangisan sang anak perempuan melihat mobil hitam melaju pergi

*******

inggatan itu kembali muncul dalam otak kafita itu makin membuatnya semakin sedih dan ia kembali mengeluarkan air matanya makin deras dan bahkan sampai membuatnya terisak.

makasih semuanya yang udah baca ceritaku
vote dan comen jangan lupa ya
salam autor:)

Arlan Dan KafitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang