setelah bel pulang sekolah Kafita menunggu Arlan di parkiran, lalaki itu sedang ke perpus untuk mengantarkan beberapa buku yang disuruh bu Indra, guru Bahasa Indonesia tadi.
Kafita bosan menunggu lelaki itu sangat lama sekali ia sangat lelah dan bosan.
Kafita duduk di salah satu bangku di parkiran dan menundukan kepalanya sambil memeluk tasnya.
tiba2 ada sepasang kaki yang berdiri di depannya.
Kafita langsung mendongak melihat siapa yang ada di depannya sekarang.“hai” ucap orang itu.
“hemm” balas Kafita malas.
“kok gitu, maaf lama ya?” ucap cowok tadi dan mengambil posisi duduk di samping Kafita.
“menurut lo!, yaudah cepetan gue mau pulang capek!” ucapnya ketus pada Arlan.
Kafita berdiri dan mengambil salah satu helm di motor Arlan.
Arlan pun ikut berdiri, ada helaan nafas pelan dari hidung mancungnya itu.
tapi bukan Arlan namanya kalau dia tidak punya cara untuk mengembalikan mood seorang Kafita.“Fit” panggilnya pada Kafita yang sudah siap naik.
Kafita hanya menatap Arlan tanpa mengucapkan apa2.
“lo mau kan ikut gue?”
“kemana?”
“udah yuk, nanti biar gue bilang ke nyokap lo kalok kita jalan2 betar” lanjutnya menjelaskan singkat kepada pacarnya ini, yah pacar lah sekarang kan emang mereka pacaran. udah2 lanjut.
“yaudah, tapi jangan jauh2 dan lama soalnya gue mau tidur capek tauk” ucap Kafita sambil sedikit memanyunkan bibirnya.
“iya janji sayang” balas Arlan.
seketika pipi Kafita memerah, untung ia memakai helm yang manutupi pipinya dan menurunkan kaca helm nya jadi pipinya tidak terlihat oleh Arlan.
“paan sih!, nggak usah gombal deh buruan!” Kafita memukul pelan pundak Arlan.
yang dipukul bukannya kesakitan tapi malah tertawa cekikikan melihat pacarnya sendiri. yah pacar lagi :).“iya2” lalu Arlan menyalakan motornya.
“ni pakek buat nutup paha kamu, itu roknya pendek” lanjutnya lalu melepas jaket yang ia kenakan dan memberikannya pada Kafita.
walaupun tidak pendek2 banget tapi kalok dibuat dia atas motor ya tetep aja keterik naik jadi pahanya sedikit terekspos.
dengan senang hati Kafita menerimanya dan memasangakan nya di atas paha.
“udah siap?”
“udah”
“yaudah yuk berangkat...” ucap Arlan sambil memukul pelan motornya.
motor Arlan berjalan dengan kecepatan normal meninggalkan SMA mereka.
motor Arlan berhenti di pantai yang sangat indah,
“ngapain kesini?” tanya Kafita heran.
“udah yuk” Arlan menarik tangan Kafita untuk lebih dekat dengan pantai.
mereka duduk di atas pasir yang berwarna putih bersih itu.
“kita di sini liat Sunset ya” ucap Arlan setelah mereka duduk di sana.
“hem” balas Kafita seadanya.
mereka kembali terdiam melihat betapa indahnya matahari mulai terbenam,
tanpa sadar tangan Arlan terulur untuk memegang tangan Kafita. Kafita menyadarinya dan entah kenapa ia tidak memberontak untuk melepas pegangan Arlan. Kafita menyandar di bahu Arlan, mungkin sudah terbawa suasana yang nyaman ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Fiksi Remajajudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...