Beberapa hari ini ia merasa sangat bahagia, walaupun ia anak yang dingin dan cuek tapi saat ini sikap dinginnya sudah agak berkurang.
tapi tidak bila kepada seorang cowok receh, pecicilan, tapi ganteng,imut,pinter, multi talen lagi, ya setidaknya sikap bobroknya masih dapat tertutupi dengan sikap baiknya.
seperti hari2 sebelumya Kafita selalu diganggu oleh lelaki bertubuh tinggi itu, setampan apapun lelaki di sma tunas jaya ngak akan ada yang bisa ngerebut perhatian dari seorang Kafita Anindhita, cewek batu es itu.
saat Kafita sedang asik2 nya membaca novel horor kesukaannya, ia lebih suka novel horor daripada romantis, terlalu alay katanya.
“Fit ” panggil seorang cowok dari arah pintu kelas
Kafita tidak menghiraukan suara itu, ia tetap membaca novel dengan sangat tenang.
“hey Fit, Kafita cantik...” panggil cowok itu lagi.
Kafita masih diam, sebenarnya ia tau siapa dia tapi dia males untuk meladeni sesuatu yang tidak penting. termasuk cowok yang ada di pintu itu.
lelaki itu menghampiri meja Kafita, ia memandang Kafita dengan mengulas senyum di bibirnya,
“kok ngak nengok sih, kan gue manggil lo tadi” ia merubah raut wajahnya menjadi cemberut.
Kafita jengah dengan lelaki ini, kenapa dia selalu ngangguin Kafita,
kafitapov
saat gue lagi asik2 nya baca buku tiba2.
“Fit..”
suara cowok dari arah pintu, gue ngak nanggepin mungkin cowok iseng aja pikir gue.“hey Fit, Kafita cantik..”
nah dari suara dan kata2 itu gue baru sadar kalok dia cowok ngeselin yang selalu gangguin gue tiap hari.gue masih ngak nanggepin dia, sampek dia dateng dong ke bangku gue dan natap gue sambil senyum gitu, ih kan gue tambah jijik gitu lo.
“kok ngak nengok sih, kan gue manggil lo tadi”
dia bilang gitu ke gue, dan gue mulai jengah dengan sikap dia ke gue.kafitapov end
Kafita menutup bukunya kasar lalu berdiri, dengan menggeser sedikit kursinya lalu ia menatap ke arah Arlan dengan tatapan horornya.
“lo kenapa sih selalu gangguin gue?!, apa lo ngak capek terus2 san ngejar2 gue?!” Kafita menjeda kalimatnya.
“ih... gue capek tauk lo gangguin muluk... jangan ganggu gue ngak bisa apa?!” ia kesal dengan lelaki yang ada di depannya ini.
Arlan masih setia berdiri di sana dengan menatap mata Kafita,ia mendengarkan semua celotehan dari seorang Kafita Anindhita itu,
untung ini jam istirahat, jadi kelas sepi, kalok ngak kan mereka bisa jadi tontonan dan dianggap kayak senetron cinta bertepuk sebelah kaki, eh ralat maksudnya tangan.
dengan gampangnya Arlan bilang,“ udah bicaranya”.trus lanjut bilang “ denger ya Kafita Anindhita, gue ngak akan capek buat ngejar2 lo, gue akan terus berjuang demi cinta gue buat lo, terserah lo mau ngomel2 kayak gini setiap hari ke gue, gue ngak peduli. yang paling penting lo ngak nyuruh gue buat jauh dari lo karena gue ngak bisa lakuin itu.”
Kafita diam seribu bahasa, perasaannya bercampur aduk dari mulai kesel, marah,capek, dan juga seneng. ia seneng karena ternyata ada juga yang mau berjuang cinta buat dia, ternyata ada seseorang yang benar2 sayang terhadapnya. Tapi itu semua hanya perasaan sangat kecil di dalam kubuk hatinya yang paling dominana adalah rasa marah dan kesel sama Arlan yang sikapnya kayak gini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Teen Fictionjudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...