setelah kepergian kedua orang tua Arlan tadi tidak ada pembicaraan lagi antara Arlan dan Kafita.
mereka sedang asik dengan pikiran masing2, Arlan menatap langit2 rumahnya dan Kafita menatap lantai rumah Arlan sambil memainkan jari2 nya.
“Fit” panggil Arlan selanjutnya.
Kafita mendongak dan menatap Arlan dengan datar.
“mau masak nggak, kebetulan kan gue jago dan bisa gue ajarin lo”
Kafita merasa terhina apa Arlan pikir dirinya tidak bisa masak, tapi ia memang tidak bisa memasak. Ets jangan meremehkan seorang Kafita walaupun dia tidak bisa masak tapi kalau keadaanya ia sedang seperti sekarang bisa tidak bisa ia harus bisa. enak saja dia diremehkan oleh Arlan seperti ini.
“lo nyindir gue karena gue nggak bisa masak?! enak aja gue bisa kali ya!”
Arlan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, begini lah wanita niatnya saja hanya membuat kegiatan agar tidak terjadi kecanggungan eh tapi malah dia tidak sengaja mengusik kucing garong yang lagi PW dengan posisinya.
“eh bukan gitu maksud gue kan-” ucapannya segera dibantah oleh Kafita.
“apa, mana sih dapur lo biar sini gue masak?!” tegasnya dengan muka sedikit memerah karena kesal.
“em... di.. di sana” tunjuk Arlan ke salah satu pintu berwarna putih yang langsung nenuju ke dapur itu.
dengan langkah pasti Kafita berjalan menuju ke dapur untuk memasak, walaupun ia tidak bisa memasak ia akan berusaha. enak saya Arlan meremehkannya kalu dia tidak bisa memasak, padahal kan memang nggak bisa tapi ia tidak mau harga dirinya di injak2 oleh Arlan masa seorang perempuan nggak bisa masak kan nggak etis.
“mau makan apa?!” tanya nya ketus di ambang pintu dapur dan menghadap ke arah Arlan.
“em.. apa aja terserah” jawab Arlan masih sedikit gugup.
“yaudah!!” lalu Kafita kembali masuk ke dapur.
Ia mengambil beberapa bahan makanan di kulkas, memang bahan makanan di kulkas itu lengkap tapi ia binggung mau masak apa lagian ia tidak tau bahan2 itu dicampur2 dan akan menjadi apa.
“gue mau masak apa cobak” ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
“kan ada Youtube cari di situ aja deh” lalu ia mencari menu makanan yang ada di sana.
pikirannya tertuju pada nasi goreng spesial, ia mengambil bahan2 yang sudah tertera di sana untuk membuat nasi goreng sepesial itu.
“Sosis, daun bawang, sayur sawi, bawang merah, bawang putih, cabai, telur, minyak, garam, lada bubuk, merica bubuk, dan bakso.” ia mengapsen satu2 bahan makanan itu dan mulai memasak seperti di Youtube.
ia mulai menangis saat mengupas bawang, setelah itu ia memblender bawang merah, bawang putih, cabai,dan juga garam secukupnya setelah halus ia mematikan blender dan menumisnya, ia bersin2 karena bau bumbu yang langsung menusuk di inra penciumannya, tapi ia tidak menyerah dan tetap melanjutkannya.
lalu ia memasukan sosis yang sudah di potong dan juga beberapa potong bakso dan menambahkan sedikit daun bawang.
setah harum ia memasukan sayur sawi yang sudah dipotong dan dicuci bersih, menumis sebentar lalu memasukan nasi secukupnya pada wajan, dengan memberikan sedikit lada bubuk, merica bubuk.
“hacu.. hacu..” Kafita bersin2 karena lada masuk ke indra penciumannya.
setelah nasi goreng matang ia kembali memecah telur di wadah lalu mengocoknya dengan ditambah daun bawang, garam, lada bubuk, dan juga merica bubuk.
ia menggoreng telur itu di atas teflon,
setelah matang ia memulai menata makanan itu,
“Arlan makanannya udah jadi nih” teriaknya memanggil Arlan yang sedang menonton Tv dati tadi.
Arlan yang merasa terpanggil ia pun berjalan menuju ke dapur,sebenarnya dia tadi mengintip sebentar keadaan Kafita yang lagi masak, ia khawatir pada Kafita.Disana sudah ada Kafita yang duduk di meja makan sambil menatapnya yang baru datang.
“buruan duduk!” perintah Kafita dengan nada dingin tapi masih lembut gitu.
“iya” lalu Arlan berjalan mendekati Kafita dengan nasi goreng yang sudah ada di meja.
“buruan cobain, pasti enak deh kan gue yang masak” sombong Kafita.
“ih pede banget”
“emang lo nggak percaya?!”
Arlan merasa sepertinya ia salah bicara dan ahirnya hanya senyam-senyum garing.
“gue coba ya”
“yaudah buruan”
Arlan mengambil satu sendok dari tempat sendok dan mulai menyendok nasi itu lalu memasukannya ke dalam mulut.
awalnya ia sedikit ragu, takut2 nanti malah buat dia sakit perut, tapi karena ini makanan yang dibuat langsung oleh mbak pacar jadi ia memakannya dengan agak percaya. garis bawahi Agak .
setelah nasi itu masuk ke dalam mulut Arlan, ia menguyah nya dan...
“gimana?” tanya Kafita penasaran.
jujur ia hanya mengicipinya sedikit tapi perasaan itu udah enak ko ya walaupun nggak enak2 baget juga.
Arlan menunjukan wajah yang sulit untuk di deskripsikan.
“em.....” Arlan mencoba membuat sang pacar, jiah pacar ya pokoknya itu, penasaran.
“alah lebay lo orang itu enak juga” Kafita memukul pelan lengan Arlan.
Arlan tersenyum dalam hati, ahirnya ia menunjukan wajah seperti masakan itu sangat tidak enak.
“nggak enak ya?” Kafita mulai khawatir, bagaimana ini jika benar tidak enak ia merasa malu sendiri dong.
“nggak kok nggak seburuk itu, ya walaupun agak keasinan tapi rumayan lah” balas Arlan dengan kekehan kecil.
Kafita merasa sedikit puas dengan hasil masakannya dengan semua perjuangannya, yawalaupun sedikit keasinan tapi rumayan lah dari percobaannya yang pertama dan bemodalkan melihat Youtube.
“lo nggak makan?” tanya Arlan.
“nggak gue kenyang”
“A....” Arlan mencoba menyuapi Kafita ala2 menyuapi anak kecil.
Kafita menggeleng tanda tidak mau.
“ih... makan dong kan nggak enak gue makan sendiri gini” rengek Arlan.“A....” ia kembali mengarahkan sendok dengan penuh nasi goreng itu pada Kafita.
mau tidak mau ahirnya Kafita pun membuka mulutnya, senyum menggembang di bibir Arlan,
“gimana enak?”
ternyata benar kata Arlan nasi gorengnya tidak seburuk yang ia bayangkan, memang sedikit keasinan tapi secara nilai sih ini udah 80.
Kafita menggangguk meng iyakan kata Arlan.
ahirnya nasi goreng itu dihabiskan mereka berdua dengan Arlan yabg terus menyuapi Kafita.Kafita sudah menolak dan bisa makan sendiri tapi Arlan memaksa jadi ia iyakan aja biar seneng.
Makasih udah baca sampek sini ya,
semoga kalian masih sukalanjut......
![](https://img.wattpad.com/cover/230587253-288-k304740.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Teen Fictionjudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...