bukan derasnya arus air sungai yang Kafita rasakan, tetapi seperti di dekapan seseorang, ia masih setia menutup matanya.
“kamu nggak papa?” suara seorang pria masuk ke dalam indra pendengarannya.
apakah ia sudah di surga, dan mungkin itu suara malaikat.
“hey buka mata kamu”
perlahan Kafita membuka matanya, langsung terpampang jelas wajah seorang lelaki dengan paras tampan di depannya, Kafita masih terdiam memandang lelaki itu.
“kamu tidak papa?” tanya laki2 itu lagi.
Kafita mulai sadar dan beranjak dari pelukan laki2 telah menyelamatkan nyawanya.
ia duduk dengan menekuk lutunya lalu menangis.
“kamu kenapa?”
tak ada jawaban hanya ada suara tangisan yang terdengar.
lelaki dengan kemeja putih yang sudah basah dan kotor itu serta celana jins hitam duduk di depan Kafita masih setia menunggunya sampai ia tenang.
setelah cukup lama Kafita menangis ia mendongakkan kepalanya dan melihat kembali lelaki itu di depannya.
“kenapa kamu tidak pulang?” tanya Kafita dengan nada parau dan suara serak karena terlalu lama menangis.
“aku takut nanti saat aku pulang kamu akan melakukan hal yang aneh2 lagi.” jawab pria dengan usia kira2 20 tahunan itu.
“makasih”
“iya, mau saya antar pulang? badanmu mengigil karena hujan, takunya nanti kamu kedinginan.”
“aku takut merepotkan mu” jawab Kafita tak enak hati.
“tidak kok, mari aku antar”
lalu laki2 itu memapah Kafita menuju mobilnya,
mobil melaju dengan kecepatan normal menyusuri jalanan yang basah karena hujan.
“boleh saya tau nama mu?” tanya lelaki yang sedang memegang setir itu dengan nada pelan.
“nama ku Kafita Anindhita, bisa dipanggil Kafita”
“oh, perkenalkan aku Keandra Armadha, oh iya rumah kamu dimana? ”
Kafita seperti tidak asing dengan nama itu, siapa dia? dan ia seperti pernah melihat laki2 ini.
“eh em itu perematan belok ke kanan nanti lurus aja setelah lampu merah ada minimarket rumah ku di dekat sana” jelas Kafita.
lelaki itu hanya mengangguk.
“maaf kalok terlalu kepo dengan urusanmu, tapi apa masalahmu hingga kamu sampai mau mengakhiri hidupmu sendiri?” terlihat sekali Kean menanyakan hal itu, takut menyinggung perasaan Kafita.
“aku punya pacar, dia kecelkaan dan amnesia. dia nggak ngenalin aku, aku berusaha buat rawat dia dan pantau dia dari jauh karen dia nggak mau liat aku,” Kafita kembali menangis.
Kean memberikan tisu dari jok belakang untuk Kafita.
“makasih” kafita menerimanya, “tapi tadi dia melihatku, dia tidak suka aku di sampingnya dia menuduhku jalang” air mata Kafita tak lagi terbendung, kata2 Arlan tadi seperti terputar kembali dalam ingatannya, bagaimana tidak orang yang kita cintai menyebut kita sebagai wanita murahan.
“kamu yang sabar ya, nanti pasti dia bakalan inget lagi sama kamu, mungkin ini karena emosinya yang belum terkontrol, kalau kamu ada apa2 bisa hubungi aku, ini nomer aku” Kean memberikan kartu namanya pada Kafita.
entah kenapa ada rasa sesuatu yang Kean rasakan, ia merasa seperti ingin melindungi Kafita terus2 an.
Kafita menggangguk pasrah, lalu ia turun dari mobil karena sudh sampai di depan rumah nya.
“kak makasih ya” ucapnya dengan menyunggingkan senyum tipis.
Kean mengangguk lalu melajukan mobilnya meninggalkan rumah Kafita.
Kafita masuk ke rumah dengan pakaian yang basah dan kotor, ia berjalan gontai menuju ke kamarnya, mungkin orang tuanya masih makan malam bersama klayen bisnis papa nya.
Kafita diajak cuman ia menolak karena beralasan sedang mencari buku novel.
Kafita berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, ia melihat pantulan dirinya sendiri di cermin dan terlihat sangat menyedihkan.
bagaimana tidak, rambut basah dan berantakan, mata sembab, hidung merah, dan pakaian yabg sangat kotor.
kenapa hidupnya menjadi seperti ini, apakah ia harus bertahan dengan laki2 yang bahkan tak menginginkannya atau meninggalkannya dengan keadaan sakit seperti ini.
jujur Kafita sangat lelah, ia lelah harus berjuang dan bertahan demi seseorang yang bahkan tega menyebutnya jalang.
hatinya sakit menginggat segitu tegasnya Arlan menyebut jalang di depannya.
Tuhan berikan Kafita kekuatan agar bisa menjalani ini semua, ia percaya ini tak akan lama dan ia akan segera mendapatkan kebahagiaan.
Tbc..
yeee updet juga, maaf ya lama
tapi nggak papa aku bakalan aktif disini sampai ADK end ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/230587253-288-k304740.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Teen Fictionjudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...