25

26 3 0
                                    

Arlan mengantarkan Kafita pulang kerumahnya dengan selamat, ia sengaja mengendarai mobil ayahnya karena tadi itu hujan. Sebenarnya ia ingin mengendarai motor saja biar romantis gitu tapi ia berfikir lagi ia tidak mau pacarnya sakit jadi ia pakai mobil deh.

“udah sana masuk” suruh Arlan lembut.

“iya” balas Kafita lalu membuka pintu dan hendak keluar.

tapi tangannya dipegang oleh Arlan.

Kafita menatap Arlan seolah bertanya,ˊkenapa?'

“ini masih hujan nanti lo keujanan sakit” lalu Arlan mengambil payung transparan di kursi belakang dan turun dari mobil untuk menghampiri Kafita di pintu satunya.

“Ayo” Arlan mengulirkan tangannya.

Kafita dengan agak ragu menerima uluran tangan itu dan turun dari mobil.

mereka berjalan beriringan menuju ke pintu rumah Kafita.
Karena payungnya tidak begitu besar jadi mereka berdekatan, Arlan merangkul pundak Kafita,

tibalah mereka di depan pintu, “udah sana, salam ya buat calon mamer gue nggak bisa mampir soalnya ada urusan” kata Arlan.

“iya” balas Kafita lalu masuk ke dalam rumah,

“udah di tutup pintunya” suruh Arlan.

“ya sana pulang dulu”

Arlan menghela nafas pelan, ia tau kalau pacar nya ini sebenarnya khawatir dengan dia.

Arlan pun mengangguk dan berjalan ke mobilnya.

setelah ia masuk mobil ia membuka kaca nya dan melambaikan tangan pada Kafita.

merasa mobil Arlan sudah pergi Kafita menutup pintunya.

“wah enak ya kencan2” suara wanita dengan lembut.

Kafita membalikan tubuhnya karena mendengar suara mama nya.

“mama apaan sih, nggak kencan kok”

“bener??” mama Kafita menyipitkan matanya dan dengan nada menggoda.

“iya, masa kencan pakek baju kayak gini?”

mama Kafita hanya tersenyum dan menggagguk lalu menyuruh putrinya untuk mandi.

Kafita pergi ke kemarnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri karena badannya terasa lengket.

setelah selesai ia buru2 berganti baju tidur sekalian, baby dol yang ia pakai berwarna hitam dengan hiasan gambar Doraemon.

setelah selesai ia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memainkan ponselnya.

saat ia menyalakan data ada notifikasi masuk dan itu dari Arlan.

Arlan Arviando

|Hai.

|udah mandi belum? kalok belum |cepetan mandi biar wangi.

|gue sampek rumah dengan selamat |jangan khawatir ya.

|oh iya besok sekolah gue jemput lagi |ya.

|makasih buat hari ini.

|pacar Arlan yang cantik istirahat ya |gue tau lo capek.

iya|

|udah selesai mandi nya?

udah|

|yaudah istirahat sana

y|

|singkat banget sih bales nya

trus maunya gimana?|

|yang romantis dong pakek sayang |kek.

alay|

|lo mah gitu, eh boleh nggak pakek |aku-kamu aja.

nggak! itu norak|

|lah kok gitu, padahal romantis lo.

nggak ya nggak|

|iya deh iya.

|udah sana istirahat.

Y|

Kafita mematikan ponselnya dan menaruhnya di meja sampingnya.

ia menutup matanya, tanpa ia sadari Kafita senyum2 sendiri mengingat kejadian tadi di rumah Arlan.

bagaimana bisa seperti itu, padahal sebelumnya ia tidak pernah pergi ke rumah lelaki manapun, kecuali sepupu nya.

tak terasa Kafita sudah masuk ke alam mimpinya.

------

Kafita membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan beberapa kali matanya untuk mengumpulkan kesadaran.

saat ia membuka ponselnya ternyata ini masih jam 3 pagi dan ia sudah bangun, tumben sekali mungkin karena kemarin ia tidur lebih awal.

sebenarnya ia ingin kembali tidur tapi sudah tidak bisa, jadi ia memutuskan memainkan ponselnya.

saat pertama kali ia membuka ponselnya ada notifikasi dari nomor yang tidak dikenal.

“ini kenapa orang nggak kenal kirim foto segala?” monolognya, karena penasaran ia membuka foto itu dan betapa kagetnya ia karena disana terlihat seorang cowok memeluk cewek di Terminal dan ia tau kalau itu Arlan.

walalupun nggak begitu jelas karena malem tapi dari postur tubuhnya sangat terlihat kalau itu Arlan.

Kafita membanting ponselnya di atas kasur, ia kesal maksudnya apa dari pagi sampai sore mengajak Kafita kerumahnya terus malemnya sama cewek lain, ini benar2 nggak bisa dibiarin.

ia meremas seprei sampai kusut, Kafita mengambil kembali ponselnya dan mengecek notifikasi dari Arlan dan yang lainnya dari grup kelas yang sangat jelas tidak penting.

Arlan Arviando  10

|hai masih tidur?

|pasti capek banget ya? maaf ya tadi
|udah nyuruh masak2 jadi capek lo
|nya.

|selamat malam

|tidur nyenyak ya

|jangan lupa mimpiin gue

|oh iya besok gue jemput kalok
|berangkat sekolah

|nggak usah siap2 yang gimana2 lo
|cantikan natural

|udah ya mau ngerjain tugas lagi

|Tugas lo udah selesai belom? kalok
|belum biar gue kerjain.

|oh iya lupa kan tidur, hehe yaudah |pokoknya itu aja. Good Night love |you.

Kafita senyum2 sendiri membaca itu, tapi tak lama senyum itu luntur karena ia teringat dengan foto tadi.

Tbc...

gimana2 masih baca ceritanya
kok reders nya makin dikitnya, hehhe maaf ceritanya gajel banget.
kalok ada typo comen ya biar aku benerin.

yaudah segitu dulu salam Author.

Arlan Dan KafitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang