“ma..” teriakan Kafita dari dalam kamar.
“iya kenapa sayang?” balas mamanya yang sedang menaiki tangga untuk menghampiri putrinya.
“mama tau dasi aku nggak dimana?” tanya nya melihat bahwa sang ibu membuka pintu kamarnya.
“di laci ada nggak?” mama Kafita bertanya pada Kafita.
“nggak ada ma!” Kafita terus mencari kesana kemari dasinya.
mama Kafita mencoba mencari di laci, lemari, gantungan baju, sofa dan tempat lainnya tapi masih juga tidak menemukannya.
“bentar mama cari di bawah dulu” lalu mama Kafita turun ke lantai bawah dan mencoba mencarinya di laci dan meja2 di sana.
Kafita mengikuti mama nya ke bawah. Ia melihat di ruang tamu tidak ada siapa2 padahal biasanya sudah ada cowok yang duduk di salah satu sofa di sana.
“kenapa kamu liatin sofa ruang tamu?” suara mama Kafita menyadarkannya yang sedang melamun.
“eng..enggak kok ma, aku cu..cuman liat aja siapa tau dasi aku ada di sini” lalu ia menuju me sofa dan mengecek sofa seperti mencari sesuatu.
“beneran? ” tanya mama Kafita memastikan.
“iy..iya”
“ini dasinya tadi mama liat di meja sana”
Kafita menggambil dasi dari mamanya, “oh iya nak Arlan kemana ya tumben nggak jemput kamu?”
Kafita menghentikan langkahnya yang akan kembali naik ketangga dan berbalik.
“mana aku tau, nyerah kalik dia deketin aku” balasnya lalu kembali berjalan menaiki tangga untuk ke kamarnya.
mama Kafita hanya menggelengkan kepala.
--------
Kafita tadi berangkat bersama Nathasya, kebetulan saat ia menunggu ada taksi lewat tiba2 mobil Nathasya berhenti tepat di depannya. maka dari itu mereka berangkat bersama.
“tumben Arlan nggak jemput lo?”
“mana gue tau, ” balas Kafita santai.
“emang lo abis bilang apa sama dia?”
“gue nggak bilang apa2, tapi biasanya kan kalok gue ngomong apapun cuman dianggep angin sama dia”
“iya juga sih, mungkin dia bilang sesuatu kemarin?”
Kafita berfikir apa yang barusaja dikatakan Arlan kemarin, dan ia teringat saat Arlan bilang “istirahat” apa mungkin itu maksudnya.
Kafita mah bodo amat karena Arlan nggak gangguin dia itu bukannya malah bagus.
--------
Kafita jadi tambah heran, tumben sekali seorang Arlan tidak mengganggu nya seharian ini. biasanya anak itu selalu datang ke mejanya, gombal nggak bermutu, chat aneh, kirim barang2 yang sama sekali nggak disukain Kafita. tapi hari ini nggak sama sekali.
jangankan untuk menggobal bertemu Kafita saja nggak, saat Kafita berjalan di lorong kelas ia melihat Arlan dari kejauhan begitu pula dengan Arlan tetapi lelaki itu malah pergi menghindarinya. selain itu juga saat di kantin saat Kafita memasuki kantin dan Arlan melihatnya lelaki tampan itu malah pergi dari kantin.
entahlah Kafita tidak mementingkan itu semua dan tetap melanjutkan aktivitasnya.
Kafita berjalan keluar dari sekolah menuju ke halte.
hari ini supirnya tidak ada yang bisa jemput soalnya ada urusan masing2, yang satu cuti, trus satunya lagi nganterin mama shooping jadi ya nggak bisa jemput.yah Kafita bukan tipikal cewek manja yang selalu membutuhkan orang lain untuk ia melakukan kegiatannya.
Kafita adalah cewek yang mandiri dan nggak begitu mengginginkan orang lain untuk membantunya dalam segala hal.contohnya hari ini, karena supirnya tidak ada yang bisa jemput yaudah dia tinggal cari bis atau taxsi kalok nggak ada juga angkot pun jadi.
walaupun bisa dikatakan dia orang kaya tapi ia sama sekali tidak gengsi ataupun malu mengendarai kendaraan umum seperti itu.
setelah ia menunggu kurang lebih 10 menitan ahirnya ada bis yang berhenti. Kafita segera masuk ke dalam karena langit pun mulai mendung dan akan segera turun hujan.
saat Kafita masuk ke dalam bis ia duduk di kursi nomor 2 dari depan dan memilih menyandarkan kepalanya di kaca.
Kafita mengeluarkan ponselnya dan memasangkan earphone di telinganya yang sudah dihubungkan pada ponsel miliknya.
ia memutar sebuah lagu kesukaannya, ia lebih suka memutar lagu yang berjudul Hanya Rindu, Andmesh.
setalah beberapa menit ahirnya bis berhenti di halte dekat rumahnya dan ia turun.
setalah itu ia berjalan menuju ke rumahnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat juga dengan halte itu.
ceritanya boring nggak
kalok iya maaf ya semuanya
tapi jangan lupa Vote sama Commen ya
makasih.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Teen Fictionjudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...