kring.....
bel istirahat telah berbunyi, anak2 dalam kelas XI ipa2 berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin,
"kantin yuk?, " ajak Nathasya kepada sahabat yang ada di sampingnya saat ini
Nathasya Sabrina
"ngak ah males!" balasnya datar
"kenapa?, emang lo ngak laper?" tanya Nathasya
"ngak, tadi pagi gue udah makan!" Kafita membalasnya dengan wajah datar,
ya Nathasya hanya menggangkat pundaknya acuh , lalu ingin melangkahkan kakinya meninggalkan Kafita di kelas dan ingin menghampiri Karina untuk mengajaknya ke kantin bersama.
"yaudah gue ke kantin dulu ya?, oh iya lo ngak mau nitip apa gitu?" tanya Thasya lagi, ia yakin bahwa sahabat kecilnya ini sedang lapar, tapi ya gitu Kafita orangnya ngak suka keramaian. Ya kan jelas kalok jam istirahat pertama itu kantin pasti rame banget, jadi itu lah alasan Kafita tidak pernah ke kantin saat jam istirahat pertama.
"ngak usah gue ngak laper" katanya membalas pertanyaan Nathasya
"yaudah deh, nanti gue beliin sandwich buat lo," katanya,
"ngak.. us..." ucapan Kafita dipotong oleh Nathasya "ngak terima penolakan!!" kata Nathasya dengan menggerak kan jari telunjuknya kekanan dan kiri, Kafita menghembuskan nafas pasrah, Nathasya memang sahabat yang sangat perduli, ya walaupun dia cerewet tapi Kafita tau bahwa Nathasya menyayanginya seperti saudara sendiri, begitupun juga dengan nya.
Nathasya buru2 pergi ke kelas Karina untuk mengajaknya ke kantin, kalau tidak cepat bisa2 kantin penuh.
saat Kafita sedang asik memainkan ponselnya ada yang memanggilnya dari arah belakang,
"em... ha..hay" kata seorang cowok yang menyapanya
Kafita tidak menanggapinya dan tetap memainkan ponsel, seolah tidak ada siapa2 di sana
"gu..gue manggil lo" kata cowok itu lagi dengan agak sedikit gugup
Kafita merasa sedikit terganggu dan mau tidak mau ia menoleh ke arah cowok tampan itu
"hem..." balasnya singkat dengan muka datar
"ke..kenalin.. na..nama..nama gu..gue," cowok itu sangat gugup melihat seorang Kafita yang dengan wajah dingin+super duper cuek itu, ia Kafita sebenernya cantik tapi, cowok2 di SMA tunas maju tidak ada yang berani mendekatinya karena ia sangat dingin.
"ngomong tuh yang bener!!" Kafita mengatakan itu dengan nada yang sedikit ditekan
cowok itu, ya Arlan langsung terdiam.ternyata yang diomongin Doni benar bahwa Kafita adalah cewek judes dan juga dingin.
flashback Dodo dan Arlan
"oh iya lo tadi ngeliatin siapa sih serius amat?" tanya Dodo pada Arlan
"ngak..ngak.. ngeliatin siapa2 emang kenapa?" Arlan balik bertanya pada Dodo
"ya ngak papa tapi lo kayak ngeliatin ke arah Kafita," Dodo memang benar2 melihat bahwa Arlan memperhatikan Kafita, si cewek esbatu itu
"siapa Kafita?" tanya Arlan, ya mana dia tau Kafita itu yang mana secara dia anak baru kan
"itu..tu.. cewek yang kuncir kuda bangku pojok, yang lagi baca buku" kata Dodo menunjuk ke arah, cewek bidadari kalok kata Arlan
ia meneliti ke arah yang ditunjuk Dodo dan benar, cewek yang di tunjuk adalah bidadari di mobil merah itu
"lo kenal sama cewek itu?" tanya Arlan ya siapa tau kan dia dapet banyak info soal cewek cinta pandangan pertamanya itu.
"jadi bener lo merhatiin dia?," tanya Dodo pada Arlan, yang ditanya malah nunduk sambil senyum2 ngak jelas
"yah emang ngak salah sih lo merhatiin dia, dia emang cantik tapi ya gitu.." Dodo mengantungkan ucapannya
"ya gitu?, maksutnya apa?" tanya Arlan bingung dengan ucapan Dodo
"ya gitu dia itu cewek yang judes, cuek, dan dingin banget, sampek2 ngak ada cowok manapun yang deketin dia, jangankan cowok temen cewek nya aja cuma itu tu, Nathasya itupun juga temen kecilnya," Doni menunjuk ke arah Nathasya. " sama ada sih anak kelas sebelah Karina nama nya"
setelah mendengar pernyataan itu ia jadi agak ragu untuk mendekati Kafita, ya seakan-akan kata Dito menghipnotis Arlan.
flashback end
maka dari itu Arlan gugup saat dekat dengan Kafita.
"kenapa diem?!"kata2 itu membuat Arlan tersadar dari lamunannya
"em.. gue ma..mau ngomong sama lo" kata nya dengan suara sedikit bergetar
"yaudah ngomong aja di sini, cepet gue ngak mau di ganggu lama2!!" kata2 cuek dan judes keluar dari mulut pink Kafita
"iya.. kenalin nama...nama gue Arlan" Arlan mengangkat tangan kanannya untuk berjabatangan dengan Kafita
"oh.." balasnya tanpa membalas uluran tangan Arlan
Arlan mengenggam tangannya tangannya dan menjatuhkannya begitu saja
"nama lo siapa ?" tanya nya lagi,
"Kafita!"
setelah itu hening, tidak ada yang membuka suara, mereka sibuk dengan kegiatan masing2
"udah bicaranya?!" kata Kafita membuka suara
Arlan terdiam, Kafita emang cewek yang judes pakek banget,
"o mau ngak nanti puang sekolah gu..gue anter?" kata Arlan selanjutnya karena binggung akan berbicara apa
"ngak usah gue dijemput supir!!" Kafita menhatakannya tanpa melepaskan pandangan dari ponsel yang ia pegang
kring..kring...
bel masuk telah berbunyi, yah ahirnya Arlan pergi dari tempat itu menuju ke mejanya.
"yah Fit maaf ya tadi gue lupa beliin lo sandwich soalnya gue pesen bakso aja lama baget jadi ya ngak sempet" Nathaya merasa bersalah lupa membelikan makanan untuk sahabatnya itu
"ngak papa kok, lagian kan tadi gue udah bilang gue udah makan!"
Nathasya hanya menggangguk lalu kembali menghadap ke depan, tak lama guru matematika datang dan mereka melakukan kegiatan belajar
makasih semua yang udah baca cerita ini
maaf kalok ceritanya monoton atau kurang bagus
autor masih belajar
jangan lupa vote dan comen
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan Dan Kafita
Novela Juveniljudul awal Benci Jadi Cinta gadis bernama lengkap Kafita Anindhita, cewek judes, cuek, dan dingin yang nggak pernah mau kenal sama cowok manapun. Arlan Arviando cowok pindahan, dia ganteng, ceria, receh, pecicilan, untung pinter. Arlan itu suka sama...