22.

391 84 6
                                    

SMA JYH

Ji Soo membuka pintu kelas dan dilihat wali kelas sudah di depan. "Soo-ya, kau darimana?" Tanya Min-hyuk.

Tak lama Shin-hye menyusul. "Yya... Ji Soo!" Kalimatnya terhenti ketika melihat kelas penuh.

"Yya! Lee Shin-ji. Kenapa kau juga baru ke kelas? Aku lihat kau sudah datang dari pagi bersama Shin-hwa. Tapi kenapa baru tiba di kelas bersama Ji Soo?" Min-hyuk memperhatikan dompet yang dipegang Shin-hye. "Apa kalian sudah jadian?"

"Wooouuuuuu" Semuanya bersorak selain Shin-hwa dan Soo-chan.

Ji Soo diam saja. "Sansenim, hal seperti itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Saya memegang dompet Ji Soo karena dia menjatuhkannya tadi. Itu saja."

"Jika kalian benar-benar jadian pun tidak masalah." Sahut Min-hyuk santai.

Shin-hye mengacak-acak rambutnya. Cukup untuk bermasalah dengan Hae-jin. Dia tidak ingin semuanya salah paham karena Ji Soo. "Ah... Jinja. Kalau begitu, saem."

"Wae?"

"Apa anda sudah punya kekasih?"

"Mwo?"

"Saya tanya, apa anda punya kekasih?"

"Apa-apaan ini? Kau ingin memojokkan ku?"

"Tidak. Kan tinggal menjawab saja. Kalau punya tinggal bilang punya."

"A-aku..." Min-hyuk menatap seluruh kelas dan tatapannya terhenti pada Shin-hye. Shin-hye menatap seakan bicara dasar jomblo.

Jangan menatapku seperti itu... Teriak batin Min-hyuk.

Kriiiiing...

"Ah sudah ganti jam. Aku akan kembali ke ruangan. Kalian lanjutkan belajar untuk UAS." Min-hyuk buru-buru pergi. Untung selamat. Pikirnya. Namun di jalan Min-hyuk berpapasan dengan Soo-jung. "Annyeonghaseyo, Soojung-shi."

"Annyeonghaseyo, Kang saem. Anda sudah selesai?"

"Nde. Kalau begitu saya permisi." Min-hyuk berlalu.

"Saem!" Soo-jung memanggilnya.

"Nde?" Min-hyuk berhenti dan berbalik.

"Waeyo?"

"Mwogayo?"

"Kenapa pertanyaan Shin-ji tidak anda jawab?"

"Pertanyaan Shin-ji?" Min-hyuk memiringkan kepalanya mencoba mengingat.

"Apa anda sudah punya kekasih?"

Wajah Min-hyuk memerah. "Kenapa anda menanyakan hal itu?"

"Hanya... Penasaran saja."

"Sa-saya... Saya tidak punya kekasih." Ucapnya pelan.

"Begitu?" Wajah Soo-jung menjadi ceria. Lalu kembali menjadi biasa menyadari Min-hyuk memperhatikannya.

"Waeyo?"

"Aniyo. Kalau begitu saya pamit." Soo-jung berbalik dan pergi dengan tangan mengepal ceria senang.

"Apa aku salah lihat? Dia senang sekali." Min-hyuk berjalan kembali ke ruang guru.

Shin-hye keluar dari kelas dan memperhatikan tidak ada orang. "Kau mau kemana lagi?"

"Kaget aku! Yya..." Shin-hwa berdiri di belakangnya. Shin-hye menarinya menjauh dari kelas. "Eomma sudah ketahuan oleh samchon mu."

"Samchon? Yang guru itu?"

The Killer MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang