SMA JYH
Ji Soo membuka pintu kelas dan dilihat wali kelas sudah di depan. "Soo-ya, kau darimana?" Tanya Min-hyuk.
Tak lama Shin-hye menyusul. "Yya... Ji Soo!" Kalimatnya terhenti ketika melihat kelas penuh.
"Yya! Lee Shin-ji. Kenapa kau juga baru ke kelas? Aku lihat kau sudah datang dari pagi bersama Shin-hwa. Tapi kenapa baru tiba di kelas bersama Ji Soo?" Min-hyuk memperhatikan dompet yang dipegang Shin-hye. "Apa kalian sudah jadian?"
"Wooouuuuuu" Semuanya bersorak selain Shin-hwa dan Soo-chan.
Ji Soo diam saja. "Sansenim, hal seperti itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Saya memegang dompet Ji Soo karena dia menjatuhkannya tadi. Itu saja."
"Jika kalian benar-benar jadian pun tidak masalah." Sahut Min-hyuk santai.
Shin-hye mengacak-acak rambutnya. Cukup untuk bermasalah dengan Hae-jin. Dia tidak ingin semuanya salah paham karena Ji Soo. "Ah... Jinja. Kalau begitu, saem."
"Wae?"
"Apa anda sudah punya kekasih?"
"Mwo?"
"Saya tanya, apa anda punya kekasih?"
"Apa-apaan ini? Kau ingin memojokkan ku?"
"Tidak. Kan tinggal menjawab saja. Kalau punya tinggal bilang punya."
"A-aku..." Min-hyuk menatap seluruh kelas dan tatapannya terhenti pada Shin-hye. Shin-hye menatap seakan bicara dasar jomblo.
Jangan menatapku seperti itu... Teriak batin Min-hyuk.
Kriiiiing...
"Ah sudah ganti jam. Aku akan kembali ke ruangan. Kalian lanjutkan belajar untuk UAS." Min-hyuk buru-buru pergi. Untung selamat. Pikirnya. Namun di jalan Min-hyuk berpapasan dengan Soo-jung. "Annyeonghaseyo, Soojung-shi."
"Annyeonghaseyo, Kang saem. Anda sudah selesai?"
"Nde. Kalau begitu saya permisi." Min-hyuk berlalu.
"Saem!" Soo-jung memanggilnya.
"Nde?" Min-hyuk berhenti dan berbalik.
"Waeyo?"
"Mwogayo?"
"Kenapa pertanyaan Shin-ji tidak anda jawab?"
"Pertanyaan Shin-ji?" Min-hyuk memiringkan kepalanya mencoba mengingat.
"Apa anda sudah punya kekasih?"
Wajah Min-hyuk memerah. "Kenapa anda menanyakan hal itu?"
"Hanya... Penasaran saja."
"Sa-saya... Saya tidak punya kekasih." Ucapnya pelan.
"Begitu?" Wajah Soo-jung menjadi ceria. Lalu kembali menjadi biasa menyadari Min-hyuk memperhatikannya.
"Waeyo?"
"Aniyo. Kalau begitu saya pamit." Soo-jung berbalik dan pergi dengan tangan mengepal ceria senang.
"Apa aku salah lihat? Dia senang sekali." Min-hyuk berjalan kembali ke ruang guru.
Shin-hye keluar dari kelas dan memperhatikan tidak ada orang. "Kau mau kemana lagi?"
"Kaget aku! Yya..." Shin-hwa berdiri di belakangnya. Shin-hye menarinya menjauh dari kelas. "Eomma sudah ketahuan oleh samchon mu."
"Samchon? Yang guru itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killer Mother
FanfictionPark Shin-hye seorang ibu tunggal dari seorang anak bernama Park Shin-hwa. Awalnya semua baik-baik saja sebelum Park Shin-hwa masuk SMA. Setelah masuk SMA semua berubah. Ketika Park Shin-hye hanya bisa mengandalkan kemampuannya sendiri sebagai seora...