10.

460 86 5
                                    

Sing-dance club

"Jadi Hae-jin oppa dan appa pindah kemarin. Lalu oppa pindah haluan dari pengacara menjadi guru?" Shin-hye bertanya dengan nada serius juga khawatir.

"Sepertinya begitu. Dan kau, anak yang menyakiti Shin-hwa adalah anak didikannya Yong-hwa? Dan kau berpikir mungkin dalang dari pembulian pada Shin-hwa adalah Yong-hwa?" Jung-shin pun merasakan yang sama.

"Sepertinya begitu."

"Aaarg... Kenapa ini begitu sulit, eoh?" Jung-shin melemparkan diri ke belakang.

"Dan lagi..."

"Mwoga?"

"Cari informasi tentang Lee Jong-hyun."

"Lee Jong-hyun? Guru konseling itu?"

"Eoh. Aku punya firasat padanya. Cari informasi sedetailnya. Jangan sampai ada yang kurang. Untuk masalah Hae-jin oppa, aku akan urus. Untuk sementara kalau disekolah, aku tidak bisa bebas berkeliaran. Lalu..."

"Lalu?"

"Cari tau tentang keluarga Jung."

"Kau yakin?"

"Apa kau fikir aku sedang bercanda?"

Jung-shin menarik nafas lalu dihembuskan pelan. Ingin dia tanyakan siapa ayah dari Shin-hwa. Dia pindah tempat duduk di samping Shin-hye lalu memegang tangannya. "Shin-ah, sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku tanyakan. Tapi aku tidak menanyakannya karena aku percaya padamu. Kita selalu bersama sejak kecil. 17 tahun perpisahan kita, bukan berarti kita adalah musuh. Jadi, lakukan apapun yang menurutmu benar. Arrachi?" Shin-hye terharu dengan apa yang dikatakan.

"Jungshin-na... Gumawo. Aku tidak tau apa yang mungkin akan terjadi jika tidak ada kau."

"Suda kubilang panggil aku appa, kan?" Keduanya tertawa.

🍃🍃🍃

Kantor Dinas Pendidikan

"Kau benar-benar menganggapku sebagai sapi perah mu, Lee Jong-hyun!" Bentak Lee Jong-gun selaku menteri dinas pendidikan.

Jong-hyun hanya tertawa kecil. "Aboeji pikir, aboeji tidak melakukan hal yang sama pada eomma? Perlukah aku menyebarkan itu pada media agar seluruh warga Korea Selatan tau, sifat asli menteri mereka yang tidak ada cela ini." Ada nada tekanan dan celaan pada kalimat Jong-hyun yang membuat Jong-gun kesal.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan?"

"Aku hanya ingin apapun yang terjadi, aboeji tetap melindungiku. Hanya itu untuk saat ini saja."

"Untuk saat ini? Maksudmu kau akan terus memerahku kapanpun kau mau? Begitu?"

Lagi-lagi Jong-hyun tertawa lagi. "Aku masih akan memikirkan hal itu."

"Kau benar-benar... Pergilah dari hadapan ku!!!" Jong-hyun dengan tenang berdiri dan berjalan menuju pintu. "Seharusnya kau tidak pernah dilahirkan di dunia ini!"

"Seharusnya aboeji tidak pernah menyentuh eomma." Jong-hyun melanjutkan langkahnya.

Hidup itu menyebalkan. Saat kau hanya membutuhkan pengakuan sebagai anak, justru kau dibuang seperti sampah. Apa semua hidup seperti ini? Jong-hyun masuk mobil dan menancapkan lajunya menuju apartemen miliknya.

SMA JYH

Keesokan harinya, Shin-hye mencari-cari Hye-jung. Hingga di perpustakaan, baru terlihat Hye-jung sedang meminjam buku.

The Killer MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang