45.

333 81 8
                                    

Taman Rumah Sakit.

Yong-hwa duduk disamping Shin-hye sambil memberikan sebotol air. "Kau sudah makan?" Tanyanya.

"Sudah. Saat pulang dari persidangan tadi, aku dan Shin-hwa makan di restoran kesukaan Shin-hwa."

"Benarkah? Dimana?"

"Restoran Seafood dekat rumah. Dulu aku dan Shin-hwa selalu merayakan sesuatu disana." Yong-hwa mengangguk. Dalam hati dia menyesalkan waktu yang tidak bisa dia lalui bersama Shin-hye dan Shin-hwa. "Kau tau?"

"Mwoga?"

"Shin-hwa... Dia lebih mirip denganmu daripada aku. Hampir semuanya. Makananpun kalian sama-sama suka seafood."

"Aku rasa dia lebih mirip denganmu."

"Aku?"

"Iya. Dia keras kepala, cerewet, juga suka melindungi sesuatu yang sangat dia sayangi. Seperti dirimu." Shin-hye tersipu. "Lain kali ajak aku."

"Kemana?"

"Restoran itu. Ajak aku juga." Dengan wajah dibuat imut membuat Shin-hye tertawa.

"Arraseo. Aku akan membawamu lain kali."

"Janji?" Yong-hwa mengajukan jari kelingking.

"Apa kau anak kecil?"

"Palli... Janji ya?"

"Arraseo. Janji." Shin-hye menautkan kelingkingnya pada kelingking Yong-hwa. Keduanya tertawa. "Oh ya... Aku ingin bertanya sesuatu."

"Mwoga?"

"Lepaskan dulu." Shin-hye menggoyangkan tangannya karena kelingkingnya tidak dilepaskan Yong-hwa.

"Katakan dulu."

"Hah... Benar-benar seperti anak kecil." Yong-hwa hanya tersenyum. "Bagaimana dengan Seo-hyun?"

"Bagaimana apa?"

"Ya... Bagaimana saja..."

"Hm... Aku sudah meminta orang mencarinya dan informasi yang aku dapat, dia pergi ke luar negeri."

"Itu saja?"

"Eoh. Kau minta apa lagi?"

"Aniya... Lepaskan." Shin-hye menarik tangannya hingga tautan itu lepas.

"Aku ingin bertanya sesuatu."

"Mwoga?"

"Ehm... Kau harus jujur."

"Kenapa memaksa sekali? Katakan. Apa?"

"Kau sudah punya kekasih?"

"Ani."

"Lalu apa hubungan mu dengan Ji Soo?"

"Ji Soo? Hanya teman. Lagi pula dia lebih muda 17 tahun dariku. Dia juga teman Shin-hwa. Dia termasuk dekat dengan Shin-hwa. Wae?" Yong-hwa bernafas lega.

"Aniya. Hanya saja beberapa pemandangan membuatku cemburu."

"Mwo? Yya! Kau berumur beberapa hingga bisa cemburu seperti itu?"

"Umur? Kau permasalahkan itu sekarang? Yya! Jadi bagimu aku sudah tua? Lalu kau memilih Ji Soo yang lebih muda dan segar begitu?"

"Kau ini bicara apa? Lebih muda dan segar? Kau pikir Ji Soo sayuran? Yya! Kita itu seumuran. Bertindaklah sesuai umurmu."

"Katakan."

"Apa lagi?"

"Siapa yang kau pilih, aku atau Ji Soo?" Shin-hye tertegun.

The Killer MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang