34.

305 79 5
                                    

"Mwo? Bebas? Ottoke?" Jung-shin menatap tidak percaya.

"Aku tidak tau. Tapi..." Shin-hye menatap Jung-shin. "LEPASKAN DULU RAMBUT BODOHMU ITU!!! AISH... APA KAU MERASA MASIH REMAJA?EOH?"

"Mianhae..." Jung-shin melepaskan rambut palsunya.

"Huft..." Shin-hye mengibas-ibaskan tangannya. "Aku tidak tau ini akan menjadi lebih buruk."

"Apa mungkin dia memiliki orang dalam?"

"Orang dalam?"

"Iya. Coba pikirkan. Dia sudah dibawa polisi tapi dengan mudah justru naik jabatan. Apa lagi jika tidak memiliki orang dalam?"

"Tapi siapa? Orang dalam itu pasti memiliki status yang tinggi." Jung-shin mengangguk. Tiba-tiba ponsel Shin-hye berdering. Tertera nama Ha-kyung disana. "Eoh wae?"

"Eonnie... Eonnie... Eonnie... Bahaya!!!" Teriak Ha-kyung.

"Bahaya apa? Apa yang terjadi?"

"Ji Soo dan Shin-hwa ditangkap polisi."

"Mwo? Ottoke?" Shin-hye berdiri.

"Kasus pembunuhan Hye-jung dibuka kembali. Didapat bukti baru bahwa Hye-jung bunuh diri karena dibully Ji Soo."

"Lalu kenapa Shin-hwa ikut ditangkap?"

"Katanya Shin-hwa lah yang menghamili Hye-jung."

"Mwo? Apa itu masuk akal?"

"Eonnie... Cepat kemari..." Shin-hye memutuskan sambungan.

"Apa yang terjadi? Shin-hwa ditangkap? Wae?" Jung-shin ikut panik.

"Aku jelaskan nanti. Aku harus menolong Shin-hwa." Shin-hye berlari keluar. Jung-shin tidak tinggal diam. Dia menyuruh anak buahnya untuk mencari informasi. Sementara dirinya mengejar Shin-hye dan menghubungi Hae-jin.

Kantor Polisi

"Kenapa kita ditangkap?" Tanya Shin-hwa. Entah sudah berapa kali dia bertanya seperti itu pada Ji Soo dan Ji Soo hanya diam saja. Shin-hwa membuang nafas gusar lalu menarik krah Ji Soo. "Kau sudah tau ini akan terjadi kan? Kenapa tidak bilang padaku? Kenapa kau diam saja? Apa dia yang menyuruh mu melakukan ini semua? Kenapa kau sangat menyedihkan Ji Soo?!"

Ji Soo tetap diam. Benar. Apa yang dia lakukan hanya karena disuruh. Dia hanya menurut karena diumurnya saat ini, tidak mungkin dia akan dipenjara. Walau nanti dia dalam masa pengawasan selama 2 bulan. Namun tetap saja dia akan bebas.

"Aish... Jinja..." Shin-hwa melempar tubuh Ji Soo kebelakang.

"Jangan berisik!" Teriak salah satu polisi. Shin-hwa kembali diam. Tak lama tiga orang namja datang dengan stelan jas rapi namun datang tergesa-gesa. Shin-hwa dan Ji Soo terkejut.

"Saya datang untuk menjamin Park Shin-hwa." Ucap ketiganya bersama-sama. Polisi yang disana pun juga terkejut. Ketiganya lalu saling pandang.

"Yonghwa-ya.../Hyung..." Yong-hwa dan Hae-jin. Lalu Yong-hwa menoleh ke samping kanan.

"Jongsuk-a.../Yonghwa-ya..." Jong-suk dan Yong-hwa.

"Apa yang kau lakukan disini?" Lagi-lagi mereka bertiga bertanya hal yang sama secara bersamaan.

"Jadi... Siapa yang akan menjamin Park Shin-hwa?" Tanya polisi.

"Saya!" Ucap mereka bertiga. Polisi memandang ketiganya bergantian.

"Hah... Saya akan buat ini lebih mudah." Hae-jin merapikan diri. "Saya pengacara di Firma Hukum PSH." Hae-jin mengeluarkan kartu nama. "Sekaligus paman dari Park Shin-hwa." Dengan penekanan kata paman lalu memandang dua namja di sampingnya dan tersenyum menang.

The Killer MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang