Bagian 32

90 11 3
                                    

Aza POV.

Mobil hitam milik Ayah berhenti di depan rumah. Aku dan Meera segera mengangkut barang yang akan dibawa ke Bandara. Setelah semuanya siap kini tinggal penumpangnya saja. Meera memeluk Bunda erat, menyalimi kedua kakaknya siapa lagi kalau bukan Jihan dan Rama, tak lupa Dahlia, adiknya itu masih sempat sempatnya mengajak tengkar kedua kakaknya, aku dan Meera.

Sekarang Meera berdiri berhadapan denganku. Aku diam, Meera mengulurkan tangannya, aku menerima uluran tangannya.

"Semangat belajarnya.."

"Za,"

Aku tersenyum simpul. Mengangguk. "Kak Meera juga!"

"Pasti,"

Meera menyeka air matanya yang turun ke pipinya. Siapa yang akan menyangka perempuan galak ini akan menangis tersedu-sedu? Kak Rama dan Kak Jihan berusaha mati-matian menahan tawanya agar tidak pecah.

"Sudah pamit ke Tante sama Nenek?" tanya Bunda mengantar Meera masuk kedalam mobil. Aku ikut dengan Bunda. Aku mengangguk, "Sudah Bun,"

"Bagus deh," Bunda mengusap pucuk rambut Meera kemudian di kecupnya.

Aku langsung membalikkan badan, berhadap-hadapan dengan Kak Jihan dan Kak Rama, menahan tawa luar biasa, sampai-sampai kepala dan muka kami berwarna merah.

Aku masuk kedalam mobil, setelah itu Meera menutup pintu mobil, kami saling melambaikan tangan. Rasanya memang sedih.. tapi mau bagaimana lagi.. itu sudah pilihan Meera juga pilihanku.

***

Flashback

"Zada,"

"Apa?"

"Kamu ngapain packing, packing?"

"Kimi ngipiin picking, picking?? Ya buat ngikut kak Meera lah!"

"Udah siap?"

"Udah semua."

"Hmmm.. yaudah ga jadi."

"Hih apaan? Ngapain manggil Zada?"

"Gajadi kamu udah siap berangkat ternyata,"

"Heh! Kasih tau Aza!"

"Enggak."

"Kak Meera!!! Bundaaa!!!"

"Shuut!! Ngapain manggil Bunda segala?"

"Yaudah buruan kasih tau Zada!"

"Yaudah, yaudah.. "

"gini, kalau perpindahan kamu di batalkan gimana?"

"Hah?"

"Iya! Kamu ikut nganter aku aja tapi enggak usah sekolah di sana..gimana?"

"Ikut nganter?"

"Hu'um!"

"Ngomong apa sih kak? nggak paham aku.."

"Aelahh... Aku denger dari Lubna kalau kamu itu selama ini udah kerja keras banget belajar."

"Terus?"

"Nah! Aku kepikiran buat ngebales semua ini dengaaan.. kita liburan di Amerika sekitar.. semingguan? Cari suasana baru Za!"

Unpredictable UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang