***
"Sialan."
Ini adalah kali ke sekian Jiyong mengumpat. Malam ini ia ada di rumahnya. Pria itu sedang menggambar di atas salah satu tas Chanelnya, di temani oleh Seungri, Seunghyun juga managernya. Ketiga pria itu sedang berkumpul di apartemen Jiyong untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. Jiyong yang sedikit demam hari ini tidak ingin meninggalkan rumahnya, karenanya ia meminta Seungri dan Seunghyun datang ke apartemennya.
"Ada apa? Kau salah memilih warna?" ucap Seunghyun, karena Seungri dan sang manager yang sibuk memilih jadwal sama sekali tidak menanggapi Jiyong.
"Aku harus melawan Lisa minggu depan," jawab Jiyong.
Ia baru saja menerima sebuah pesan dari produser acaranya. Dalam pesan itu tertulis :
Misi terakhir :
1. Stella Jang-Heize-Jaewon vs BTOB's rapper line
2. Jaeduck-Hyuna vs Eun Jiwon-Song Mino
3. Suga-Mad Clown-Gray vs Epik High
4. Lisa vs G Dragon
5. IU vs PSY
Bisakah anda menyerahkan konsep acaranya pada hari Jumat? Dua hari sebelum hari H."Ahh... Acara itu? Lalu kenapa kalau melawan Lisa? Bukankah itu bagus? Kau bisa menang dengan mudah," balas Seunghyun, tidak begitu peduli karena tangannya sendiri tengah sibuk mengeser-geser permen dalam gamenya.
"Bagaimana aku bisa mengalahkannya?" seru Jiyong, yang sekarang melepaskan semua alat menggambarnya kemudian mendudukan tubuhnya di atas sebuah kursinya. "Dia harus menang, aku tidak ingin membuatnya jadi bahan hinaan orang karena kalah-"
"Kalau kau mengalah padanya, kalau orang-orang melihatmu mengalah padanya, semua orang akan membicarakan kalian," potong Seunghyun. "Kenapa G Dragon mengalah pada Lisa? Apa karena Lisa juniornya di agensi? Atau karena mereka punya hubungan spesial? Kalau kau kalah masalahnya akan semakin besar, dia sudah dibenci orang-orang karena terlalu angkuh saat misi dengan Heize waktu itu," jelas Seunghyun yang sebenarnya sudah Jiyong pikirkan sejak ia membaca pesan yang diterimanya tadi.
Menang atau kalah, tidak ada satupun pilihan yang akan menguntungkan Jiyong– karena ini lah pria itu mengumpat. Kalau ia menang, Lisa akan terluka karenanya. Kalau ia mengalah, Lisa pun akan terluka karenanya– lebih tepatnya Lisa akan tersinggung karenanya. Mengundurkan diri juga bukan hal yang bisa ia lakukan. Lisa akan merasa Jiyong menghindarinya kalau Jiyong melarikan diri.
"Lakukan saja seperti biasanya hyung," ucap Seungri kemudian. Seorang yang sebenarnya punya banyak ide namun sering kali memilih untuk diam. "Kau sudah lihat seserius apa acara itu. Aku yakin Lisa akan menyiapkan banyak hal jadi kau hanya perlu berpura-pura sibuk dan tidak sempat menyiapkan apapun. Kau hanya perlu datang, menyanyi di sana dan pulang. Lagi pula, kau tidak butuh hadiahnya kan?"
"Tidak perlu pura-pura sibuk," ucap manager Jiyong kemudian. "Kau memang benar-benar sibuk, lihat... Kau akan kerja sepuluh jam sehari selama satu minggu ini," tutur sang manager, sembari menunjukan layar handphonenya yang sedang memperlihatkan kalender dengan titik-titik jadwal di tiap harinya.
"Lagu apa yang harus ku nyanyikan?"
"Stupid liar atau let's not fall in love,"
"Let's not fall in love?" Seungri tidak percaya dengan saran yang Seunghyun berikan itu. "Yang benar saja! Itu seperti mendeklarasikan kalau Jiyong hyung ingin kembali bermesraan dengan Lisa tapi tidak mau berkencan dengannya."
Lagi, Jiyong mengeluh. Kali ini ia bilang bagaimana bisa ia membawakan lagu Big Bang sendirian di acara itu tanpa menyiapkan apapun. Jiyong bilang, membawakan lagu Big Bang tanpa persiapan akan sama seperti mengalah pada Lisa. Kalau tanpa persiapan apapun, Jiyong yakin ia akan kesulitan saat menyanyikan bagian Daesung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hampir
FanfictionApa kata yang paling menyedihkan di dunia? Hampir. Aku hampir cukup baik. Dia hampir mencintaiku. Aku hampir bisa. Kita hampir berhasil. Kita hampir bertahan.