***
Lisa berjalan di taman sepi sekitaran gedung apartemen Jiyong. Mobilnya masih ada di tempat parkir gedung itu, namun ia melupakannya. Dengan perasaan campur aduk– sedih, marah juga rasa bersalah– ia berjalan di sekitaran gedung itu. Tanpa tujuan gadis itu terus berjalan dengan topi putih yang sejak tadi ia pakai. Tanpa mempedulikan apapun Lisa terus berjalan sampai tanpa sadar kaki jenjangnya itu mulai lelah dan ia jatuh di sebuah trotoar dekat sungai Han.
"Kau baik-baik saja?" tegur seorang wanita, yang tanpa di undang bergegas menghampiri Lisa, membantunya bangun. Lisa mengangguk namun masih menundukan kepalanya. Masih belum menatap wanita yang membantunya itu. "Kalau begitu, hati-hati," lanjut wanita itu, menarik tangannya dari Lisa setelah memastikan kalau Lisa benar-benar bangun.
Si wanita akan pergi setelah membantu Lisa, Lisa pun akan pergi setelah ia selesai membersihkan tanah yang mengotori bagian lutut celana jeansnya. Tanpa sengaja keduanya bertukar tatap, kemudian saling tersenyum karena mereka saling mengenali satu sama lain.
Lisa mengenali wanita itu, Han Woojoo, seorang artis musikal yang ditangkap polisi di panggung ajang penghargaan. Han Woojoo menjadi sangat terkenal setelah videonya yang di borgol saat hendak menerima penghargaan sebagai pendatang baru terbaik tersebar di internet. Sedang wanita itu, tentu mengenali Lalisa Manoban si bungsu dari Blackpink yang sedang sangat terkenal akhir-akhir ini karena kemampuan rappnya di acara TV. Lisa jadi semakin terkenal setalah ia berhasil mengalahkan Sowon GFriend, rapper Mommy Son dan Jessi beberapa minggu lalu.
"Aku sedang berolahraga, karena merasa sangat sesak. Apa yang kau lakukan disini sendirian?" tanya Woojoo, setelah mereka sedikit berbasa-basi kemudian duduk bersama di salah satu kursi. Seorang yang berjalan sendirian di taman sepi tanpa pengunjung, pasti bukan orang yang sedang bahagia. "Ku pikir penyanyi idol akan selalu bersama dengan teman-teman grupnya," komentar Woojoo, membuat Lisa sedikit terkekeh karenanya.
"Tidak," jawab Lisa. "Kami tidak selalu bersama setelah debut. Masing-masing dari kami punya jadwal masing-masing dan sekarang kami juga tidak tinggal di dorm," jelas Lisa yang kemudian bertanya apa hubungan antara berolahraga di malam hari dengan merasa sesak. Lisa bertanya apa berolahraga raga di pukul dua malam dapat mengatasi rasa sesak itu.
"Seorang yang ku kenal pernah memberitahuku, kalau berolahraga bisa meningkatkan endorfin, cukup membantu untuk mengurasi sesak," jawab Woojoo yang kemudian mencari-cari sesuatu dalam sakunya lalu memberikan benda yang dicarinya pada Lisa. "Kau terlihat sangat sesak, dokter itu juga meresepkan obat ini untukku, pakailah, tidak ada efek sampingnya," ucap Woojoo, sembari mengulurkan sebuah kantung plastik pada Lisa.
Lisa menatap bingung pada wanita berambut panjang di sebelahnya itu. Namun demi sopan santun, ia menerima plastik yang Woojoo berikan. Sembari tersenyum, Woojoo kemudian bicara lagi, "saat ada banyak kata yang membuat hatimu merasa sesak, masukan semua kata itu pada plastiknya kemudian buang plastiknya," jelas Woojoo, yang kemudian membuka plastik di tangan Lisa, memasang plastik itu depan mulut Lisa lalu menyuruh Lisa mengeluarkan semua isi hatinya ke dalam plastik itu.
"Aku sangat sedih," ucap Lisa, ke dalam plastik yang ada di depan mulutnya.
"Sudah?" tanya Woojoo dan Lisa menggelengkan kepalanya.
"Aku sangat marah," lanjut Lisa. Kali ini Woojoo tidak lagi bertanya, gadis itu tetap diam, memegangi plastiknya di depan mulut Lisa– sedang Lisa memegangi tangan Woojoo. "Aku juga merasa bersalah, aku harus bagaimana? Aku benar-benar bingung," tutur Lisa yang kemudian mendorong tangan Woojoo menjauhi mulutnya, mengisyaratkan kalau ia sudah selesai bicara. "Terimakasih," ucap Lisa, seadanya. Woojoo mengikat kantong plastik berisi angin itu kemudian bangkit dan berjalan ke arah tempat sampah. Ia tahu kalau Lisa belum mengeluarkan semua sesaknya, ia juga tahu kalau tidak mudah membicarakan kehidupan pribadi di depan orang lain, terlebih setelah Lisa menjadi seorang idol yang di perhatikan banyak orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hampir
FanfictionApa kata yang paling menyedihkan di dunia? Hampir. Aku hampir cukup baik. Dia hampir mencintaiku. Aku hampir bisa. Kita hampir berhasil. Kita hampir bertahan.