Epilog

2.9K 297 31
                                    

***

Mereka ada di dalam studio rekaman sekarang. Lampu ruang itu sengaja di buat redup, membuat sebuah suasana yang begitu romantis bagi mereka yang berkencan di tempat kerja. Akhirnya, setelah banyak masalah yang terjadi, mereka kembali berkencan. Jiyong baru saja selesai dengan album baru grupnya, sedang Lisa justru akan merilis album baru grupnya. Di tengah waktu-waktu sibuk penuh tekanan, akhirnya mereka bisa berkencan dengan layak malam ini.

Di atas sebuah meja hitam yang terlihat begitu kokoh, seporsi tumis gurita super pedas sudah tersaji. Aroma gurih dan panas dari saus pedasnya semerbak di dalam studio. Kalau dulu ada kaleng bir dan beberapa kaleng soda juga ada di sana, menemani sepiring tumis guritanya. Kini teman sepiring gurita itu adalah kaleng-kaleng bir dingin yang baru saja di keluarkan dari dalam lemari es. Tidak ada lagi soda, karena Lisa sudah cukup dewasa untuk bisa menikmati beberapa kaleng bir.

"Maaf, aku sibuk sekali akhir-akhir ini," ucap pria yang baru saja selesai dengan segala promosinya.

"Bagaimana rasanya?" tanya Lisa kemudian, seulas senyum lembut tergambar jelas di wajahnya. Senyumnya yang begitu memikat, terlihat seperti sebuah luapan rasa harap. Ada banyak harapan yang tergambar di wajah gadis itu.

"Menyenangkan," balas Jiyong. "Berdiri dan bernyanyi di atas panggung sangat menyenangkan, kau pasti ingin berdiri di sana selamanya."

"Aku pasti bisa berdiri di atas panggung selama yang ku inginkan. Aku juga akan ada di sisimu, selama yang oppa inginkan," balas Lisa.

Jiyong tersenyum, ia ulurkan tangannya dengan begitu santai lalu kemudian membelai rambut sebahu milik gadis di hadapannya. Ada banyak sekali cinta di sana. Sangat banyak untuk memenuhi studio rekaman yang luas itu.

"Hm..." gumam Jiyong sembari mengangguk. "Tetaplah berada di sisiku, Lalisa."

***

HampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang