Few weeks ago ...
MENJADI kekasih dari seorang pemuda dengan skill 0 dan kondisi hidup terpuruk adalah rencana brilian Hades untuk meremukkan orang itu lebih cepat, dan tanpa menunggu lama langsung melempar jiwanya dalam liang kubur dengan kesengsaraan tak berujung.
Dewa itu barangkali punya fisik persis bak penggambaran dalam dongeng tua anak-anak; seorang pria tua dengan wajah berkerutーwell, kendati garis wajahnya malah memberi kesan gagah dan memesonaーsurai putih lebat bergelombang, juga perut buncit yang empuk saat dijadikan bahan memeluk. Ah, jangan lupakan janggut lebat beserta kebiasaannya membawa tongkat panjang menyerupai tombak berujung dua. Biasanya pria tua semacam itu selalu muncul dalam penggambaran buku cerita anak-anak, menjadi tokoh paling favorit sebab hobi membagi permen dan suara tawanya lembut menggelitik telinga.
Tetapi, tidak.
Dongeng hanya mitos; legenda hanya cerita; semua itu sama sekali tidak benar dan Naraーatau bisa kaupanggil, 'Eleft'ーtahu realita yang terpampang. Ia bahkan masih ingat persis bagaimana terakhir kali atasannya murka seraya menghentak-hentakkan dwisula dengan keras, sebab alih-alih mati sesuai rencana yang dijadwalkan, manusia incaran Mozzakhーpekerja Hades yang lainーmalah memilih mengakhiri hidup sendiri dengan menenggak dua botol racun. Ruh manusia yang bunuh diri jelas tak dapat masuk menembus dunia bawah, melainkan berkeliaran di bumi sampai waktu kematian yang dijadwalkan benar-benar tiba.
Hades marah besar. Sebab kematian manusia itu sia-sia; jiwanya terperangkap dalam dunia alih-alih dapat dijadikan budak. Sebagai sanksi, Mozzakh (yang saat itu masuk dalam jasmani seorang berkewarganegaraan Inggris dan dikenal dengan nama 'Ansell') harus mengalami kematian kedua di bumi yang mengerikan; ditikam bertubi dan dipukul palu belasan kali oleh seorang perampok gila.
Ansell mati. Ruhnya kembali.
Jiwanya pun diperkerjakan lagi.
Hades hanya punya dua prinsip yang seimbang dan wajib dipatuhi; kejam tapi adil. Maka, dulu sekali ketika dewa kematian itu memberi satu misi penting padanya, Eleft tahu jawabannya hanya satu; pastikan manusia itu mati tepat sesuai apa yang telah dirancangkannya. Dengan demikian, ia dapat kembali ke dunia bawah dengan selamat.
Tanpa harus mengalami kematian kedua.
Ya, begitu. Seharusnya memang begitu.
Toh, orang-orang incaran Hades adalah kriminal. Mempercepat kematian mereka jelas bukan masalah besar. Jadi Eleft sendiri tidak banyak protes ketika jiwanya harus masuk dalam tubuh seorang wanita muda bersurai abu-abu, iris coklat whiskey dengan wajah bulat dan pipi tirus. Mendaftar menjadi mahasiswi dalam sebuah universitas besar sebagai Kim Nara, dan mengenal Wonwoo.
Awal pertemuan mereka jauh dari kata manis. Jelas berbeda dengan kisah novela atau drama-drama roman remaja. Malah dalam himpitan memori yang semakin sesak, Nara yakin peristiwa konyol tersebut malah bermula dari sebuah panorama sederhana; senja yang cerah, awan putih menggumpal, ratusan sakura merekah sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atonal Euphonious [Jeon Wonwoo]
FanfictionHades ingin pemuda itu mati. Maka ia mengutus Eleft―sang perancang kematian―untuk datang ke bumi, merekam semua data kriminal Wonwoo, lalu menetapkan hari serta rencana yang pas hingga pemuda itu tewas. Namun salah besar bila Eleft pikir misi ini ak...