FONIASH pasti salah. Data itu pasti tidak akurat.
Hades pasti salah.
Bisa jadi, bukan?
Mengingat rentetan kesalahan yang dibuat dalam data sebelumnyaーtidak ada penyebutan nama Seungcheol sebagai anggota keluarga Wonwoo, tidak menyinggung nama Jungwoo atau kejadian malang yang menimpa sahabat target, tidak ada pula deskripsi lengkap yang menyinggung target melakukan kejahatan pemerkosaanーmaka semua yang diberitahu Foniash tidak akurat. Sebuah kekeliruan; kecerobohan para ruh budak.
Sebab bila itu benar, mengapa sampai detik ini Nara belum dapat mengidentifikasi perilaku jahat Wonwoo walau hanya sekali?
Baiklah, gadis itu akui Jeon Wonwoo bukannya pemuda baik-baik yang dapat digaet sebagai teman atau sahabat dekat. Ia juga bukannya pemuda cerdas dan rajin kesukaan para profesor, atau seorang lelaki sempurna incaran para gadis. Wonwoo hanyalah pemuda biasa; seorang pecandu alkohol, penikmat film plus-plus, dan masih sering melalaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa dengan bolos kelas.
Dalam data yang diberi Hades pula, tertulis semua historis kriminalitas yang dapat digunakan Naraーatau Eleftーuntuk menjadi saksi hidup atas kejahatan Wonwoo di bumi. Ia hafal data itu menulis Wonwoo sebagai pembunuh dari ibu kandungnya sendiriーyang kemudian menghantarkan ayahnya pada rentetan depresi berujung bunuh diri. Kemudian lagi-lagi kejahatan lain yang tertulis; mulai dari Wonwoo yang mengeroyok pegawai klub hanya sebab tidak diberi liquor, kemudian bagaimana pemuda itu pernah mengelabui pemilik toko komik demi dapat membaca gratisーkau tahu, perbuatan yang seringkali dianggap sebagai keisengan kecil namun tetaplah sebuah dosa.
Semua tercatat lengkap, menjadi senjata yang sempurna untuk menangkap dan membuh target. Menumpaskan darahnya, menyerahkan nyawanya ke tangan dewa.
Lagi-lagi, demi sebuah prinsip yang dipegang; setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan.
Namun dari tumpukan daftar tersebut, dari seluruh sesi pertemuannya dengan Foniash dan tiap detil menit yang dihabiskannya untuk mengenal target lebih dalam. Satu tanda tanya besar yang tertancap jelas dalam otak Nara bak sebuah paku terpatok sempurna dalam dinding benak hanya sebuah pertanyaan lugas;
Apa semua itu benar?
Semua yang Foniash katakana, termasuk beberapa poin kejahatan dalam data Hades, kontradiksi dengan ucapan Chani berhari-hari silam. Gadis itu dengan yakin berkata bahwa penyebab kematian ibu Wonwoo adalah kekerasan yang dilakukan Tuan Jeonーsuami sahnya sendiri sebelum pria itu kemudian menikah dengan wanita lain.
Dalam sekejap, kebenaran menjadi abu-abu dalam pandangannya.
Kini, memutar semua kepingan balok puzzle dalam benak kian lama kian membuat jantungnya berdenyar resah, pelipisnya berkedut campuran rasa pening dan bingung. Padahal dulu, pada pencarian mangsa pertamanya, Eleft sama sekali tak kesulitan menentukan kematian target. Ia sendiri yang menjadi saksi nyata atas seluruh perbuatan keji manusia di bumiーmemalak tanpa belas kasihan, membunuh sadis, merampas dengan begitu bengis.
Bukankah mereka memang layak menerima hukuman setimpal?
"Pada akhirnya manusia akan dihukum sesuai dengan perbuatannya." Hades tak pernah salah soal konsep kematian. Dewa itu tahu yang terbaik untuk menyingkirkan para manusia bejat dan membuat mereka membayar atas perilaku di bumi.
Namun, Jeon Wonwoo?
Setelah apa yang dilakukannya selama ini, alih-alih setetes noda hitam penuh kejahatan, Nara malah menemukan warna abu-abu: sebuah kehampaan luar biasa pada jiwa pemuda itu. Sebuah ketakutan, kecemasan, bahkan rasa cinta yang terlalu dalam. Memandang matanya bahkan mengingatkan Nara akan sekuntum bunga Edelweis yang mekar sempurna di kaki pegunungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atonal Euphonious [Jeon Wonwoo]
FanficHades ingin pemuda itu mati. Maka ia mengutus Eleft―sang perancang kematian―untuk datang ke bumi, merekam semua data kriminal Wonwoo, lalu menetapkan hari serta rencana yang pas hingga pemuda itu tewas. Namun salah besar bila Eleft pikir misi ini ak...