Part 16 - Wira di Ernata

2 1 0
                                    

Hari ini menjadi hari yang menggemparkan untuk Ernata High School, karena primadona dari sekolah Wirgo bergabung menjadi siswa Ernata, yaitu Wira. Bagi semua perempuan yang suka laki-laki tampan tentu merasa senang. Beda halnya dengan kedelapan sahabat itu

Mereka merasa ada yang aneh dengan pindahnya Wira kesekolah mereka, karena banyak kejadian aneh akhir-akhir ini, membuat mereka berpikir ada hubungannya dengan Wira yang memutuskan untuk pindah sekolah

"Derald" Wira menghampiri Derald yang sedang bersama dengan teman-temannya

"apa?" tanya Derald datar dengan menaikkan sebelah alisnya

"gue mau ngomong sebentar" Derald langsung berjalan lebih dulu tanpa menjawab diikuti oleh Wira

Mereka berbicara tidak jauh dari yang lain, tetapi yang lain tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, sesekali Derald melihat kearah temannya

Setelah selesai, Derald kembali menghampiri teman-temannya yang sudah memasang wajah penasarannya

"ada apa? dia ngomongin apa?" tanya Rio cepat

"ga ada" jawab Derald datar dan langsung mengajak Claire pergi dari sana

Derald dan Claire berjalan menuju kelas melewati Wira dan Shinta yang sedang duduk dikursi teras kelas, Derald hanya memandang datar keduanya, sedangkan Shinta menyapa keduanya yang dibalas senyum oleh Claire

"sayang" panggil Derald saat mereka sudah sampai didalam kelas

"ada apa?"

"mulai sekarang kamu jangan pernah pergi sendiri ya, setidaknya ada aku atau teman-teman, kalau ga, harus ada bodyguard"

"ada apa emangnya?" tanya Claire penasaran

"nanti aku kasih taunya ya. Pokoknya sekarang kamu harus hati-hati ya"

"oke, ak-"

"boleh gue duduk disini?" sela Wira dan berdiri didepan mereka

"itu ada orangnya, kalau mau lo duduk didepan bangku itu aja, itu kosong"

"oke, thankyou ya"

Teman-temannya mulai berdatangan ke kelas dan melihat Wira dengan pandangan bingung

"ngapain lo duduk disitu?"

"cuma lo lo pada yang gue kenal, ga apa-apa kan gue duduk sini?" jawab Wira santai

"ga apa-apa kok duduk aja" jawab Cia dan langsung duduk ditempatnya

"ih beb, kok dibolehin sih"

"sttt, kamu brisik" Cia menaruh jari telunjuknya dibibir Rio, membuat yang lain geleng-geleng kepala dan membuat Wira tersenyum tipis

"lo kenapa pindah kesini?" tanya Rio

"ada saatnya nanti lo pada tau" jawab Wira sambil menyeringai tipis yang tidak dilihat mereka

"oke terserah lo, gue juga engga mau tau"

PLETAK

"kalau lo engga mau tau ngapain nanya bodoh" ketus Ken

"biar keliatan galak aja" Jawab Rio songong dan teman-temannya tidak ada yang menanggapi, membuat Rio menggerutu sendiri

"selamat bergabung ya, semoga nyaman" ucap Matt yang diangguki oleh Wira

Setelahnya semua fokus kepada pelajaran, karena jam pelajaran sudah dimulai

Selama pelajaran Rio selalu saja menjahili Wira yang membuat Wira ingin menjambak Rio

Beda dengan Ken dan Cia yang langsung mencubit dan menjambak rambut Rio agar dia diam

Rio yang dicubit oleh Ciapun langsung cemberut dan mulai mengganggu Cia

DUKK

"AUU!! SIAPA NIH YANG LEMPAR" teriak Rio sambil melihat keseliling

"Saya yang lempar, mau apa kamu?" Ucap guru yang berada dikelas sambil menghampiri Rio

"Eh ibu guru Ria cantik, apa kabar bu" ucap Rio cengengesan sambil mengedip-ngedipkan matanya

"Kamu sakit mata ngedip mulu" ketus bu Ria

"Engga bu, abisnya ibu cantiknya sampai kayangan, jadi terlalu bersinar bu, makanya saya ngedipin mata terus untuk menyesuaikan sinarnya" rayu Rio membuat sekelas tertawa mendengarnya

"Engga mempan buat ibu, cepat kedepan berdiri dengan satu kaki selama 1 jam"

"Sekarang bu?"

"BESOK!!" Teriaknya

"Oh oke bu" Rio menganggukkan kepalanya mengerti dan menyenderkan badannya

"SEKARANG RIO!!! BERDIRI SAMPAI JAM PELAJARAN IBU SELESAI" Bu Ria menjewer telinga Rio sambil menariknya kedepan kelas, membuat kelas rusuh meledek Rio yang dihukum

Wira yang melihat keadaan hanya terkekeh kecil. Sedangkan teman-temannya memilih tidak melihat dan pura-pura sibuk sendiri. Bahkan Ciapun menggambar dibukunya sambil bersenandung kecil

*****

TO BE CONTINUED

LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang