Part 19 - Bertingkah

1 1 0
                                    

Sudah hampir 5 bulan berlalu, semua berjalan normal tanpa ada gangguan apapun. Tetapi ketenangan itu tidak membuat mereka berdelapan tenang, malah membuat mereka was-was, takut kejadian tidak diinginkan datang tiba-tiba

Jessy seperti biasa selalu mengganggu Derald, bahkan sekarang kedua temannyapun ikut mengganggu Matt dan Ken, membuat Angel dan Elyn yang biasanya tenang mulai geram

Seperti sekarang ini, Jessy dan kedua temannya bergelayut manja ditangan ketiga cowok itu. Walaupun sudah dilepas paksa berkali-kali

Walau sudah dikatai cewek murahan sekalipun tidak membuat mereka menyerah. Bahkan membuat mereka semakin menjadi-jadi

"Bisa ga sih lo lepas tangan gue? Jangan sampai gue pakai kekerasan ya" ucap Derald dingin

"Yaampun sayang. Ini omongan terpanjang kamu sama aku loh" Jessy malah menatap Derald berbinar-binar. Membuat Derald dan Claire menghembuskan nafasnya menahan geram

Claire yang sudah tidak tahanpun membisiki Jessy sesuatu, membuat Jessy langsung melepaskan tangannya dari Derald

"Ayo guys" Jessy pergi sambil menghentak-hentakkan kakinya dan mengerucutkan bibir

"GA ADA IMUTNYA SAMA SEKALI WOI" teriak siswa-siswi yang berada disana membuat wajah Jessy semakin ditekuk

"Kamu bilang apa Claire? Kok dia langsung pergi?"

"Ada deh, rahasia wanita" Claire mengedipkan sebelah matanya dan berjalan meninggalkan Derald

"Awas ya kamu" Derald berlari kecil menghampiri Claire, lalu merangkulkan tangannya keleher Claire seperti ingin mencekik. Membuat Claire pura-pura minta ampun

"Nasib kalo dibumi ini cuma numpang ya" ucap Rio sendu

"Maksud lo?"

"Tuh liat pemiliknya. Yang lain cuma bayangan" Rio menunjuk Derald dan Claire menggunakan dagunya. Yang lain hanya terkekeh mendengar omongan Rio

"Makanya bikin bumi sendiri aja biar cuma lo didalamnya" Matt menepuk dengan keras punggung Rio dan berjalan meninggalkannya

"SAKIT WOI!!"

"Sabar ya. Nih aku usap biar hilang sakitnya" Cia mengusap-usap punggung Rio

"Yaampun terima kasih ya sayangnya akyuh. Aku makin cintaahhh banget sama kamu" Rio menatap Cia berbinar-binar

"Kok aku jijik ya" Ciapun meninggalkan Rio dengan berlari dan menghampiri Angel

"KOK KAMU JAHAT SIH" teriak Rio lalu mengejar Cia membuat siswa-siswi disana tersenyum melihat tingkah Rio

Merekapun duduk dikantin, karena semua guru sedang rapat bersama donatur sampai pulang sekolah. Jadi semua murid dibebaskan asal tidak pulang, walau banyak yang pulang diam-diam

"Hai" Claire yang tempat disebelahnya kosong langsung diduduki oleh Wira. Bahkan Wirapun sedikit menempel dengan Claire

"Bisa jauh dikit ga" ketus Derald mendorong-dorong Wira

"Santai dong, gue juga sudah punya pacar kali" Wirapun sedikit menjauhi Claire, hanya sedikit

"To the point mau ngapain lo?" Tanya Rio menatap Wira sinis

"Ga ngapa-ngapain kok. Gue cuma mau duduk aja sebentar. Kalau gitu gue cabut" Wira bangun dari duduknya

"Ya sudah sana, siapa yang larang" jawab Rio

Wira mendekatkan wajahnya antara telinga Derald dan Claire, lalu membisiki mereka berdua "hati-hati mulai sekarang" setelahnya Wira langsung meninggalkan mereka

Derald dan Clairepun saling tatap dibisiki seperti itu, Derald hanya mengangkat bahunya tidak paham

"Dia ngomong apa tadi?" Tanya Elyn

"Nanti aja ya dirumah" ucap Claire yang diiyakan oleh yang lain

Saat sedang makan dengan tenang, mereka dikagetkan dengan suara menggelegar milik Jessy

"LO ITU BISA LIAT GA SIH ADA GUE" teriak Jessy kepada orang yang telah menumpahkan minuman kebajunya. Jessypun mengambil jus alpukat milik salah satu siswi disitu dan menumpahkannya diatas kepala orang tersebut

"EMANG ENAK LO!! GIMANA RASANYA HAH. MAKANYA KALAU JALAN TUH PAKAI MATA"

Claire yang sudah gerampun menghampiri mereka dan mendorong Jessy

"Lo itu kelewatan ya, makin lama makin engga punya etika. Shin lo bawa baju ganti? Kalau engga gue kasih pinjam" Claire bertanya kepada Shinta yang ternyata menyenggol Jessy

"Ga usah kak, aku bawa baju ganti kok"

"Engga usah songong lo" Jessy mendorong Claire "gue ini anak donatur sekolah. Kalau lo macam-macam, gue bisa suruh bokap gue untuk keluarin lo dari sekolah" ucap Jessy sambil menunjuk-nunjuk Claire

Deraldpun langsung meremas tangan Jessy yang tadi menunjuk Claire "sopan sedikit sama orang yang lebih tua dari lo. Baru donatur aja kok belagu"

"Kamu engga usah ikut campur beb. Ini tuh masalah perempuan" Jessy mengusap lengan Derald yang langsung ditepis oleh Derald

"Berhenti manggil gue dengan sebutan menjijikan itu"

"LO SEMUA LIAT AJA. GUE AKAN LAPORIN INI SEMUA KE BOKAP GUE" teriak Jessy lebay

"LAPORIN. LO KIRA GUE TAKUT SAMA ANCAMAN LO ITU? ANCAMAN LO ITU BASI" bentak Rio

"AWAS LO SEMUA" Jessy pergi meninggalkan kantin sambil menghentak-hentakkan kakinya, siswa-siswi lainpun menyorakinya dan melemparinya dengan tissu

"Ya sudah, Shin ganti baju sana. Maklumin ya Shin, otaknya ketinggalan diloker dia" ucap Claire

"Iya kak, terima kasih ya kak, sudah mau tolong aku"

"Santai aja sama gue" sela Rio sambil merapikan rambutnya

"GANJEN" teriak Cia ditelinga Rio sambil menarik rambut Rio

"Ampun beb ampun. Bercanda" Rio menatap Cia memelas

"Bosen" merekapun langsung meninggalkan Rio dan Cia yang masih berdebat

*****

TO BE CONTINUED

LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang