Disaat semua sedang berkumpul di cafe untuk membantu, Derald mendapat telepon dari kantor polisi kalau Rio telah menabrak orang
Derald dan yang lain langsung menuju kantor polisi untuk melihat keadaan Rio dan apa yang sebenarnya terjadi
Disana mereka melihat Rio yang sudah sedikit memar-memar diwajahnya, dan ada seorang anak kecil dan seorang remaja sedang menangis
"Ada apa sebenarnya?" Tanya Derald
"Begini tuan, tuan Rio menabrak ibu dari kedua anak ini"
Teman-temannyapun membelalakan matanya kaget, Derald langsung memaksa Rio berdiri dan menatapnya tajam
"Ada apa sebenarnya hah?"
"Waktu didekat lampu lalu lintas, pas dari jauh lampunya masih hijau, saat mendekati lampu lalu lintaa, tiba-tiba lampu berubah merah. Gue engga sempat rem mobil dan tiba-tiba ibu itu muncul" ucap Rio terbata-bata karena takut
Derald mengusap wajahnya tidak tau harus berkata apa. Claire mengusap punggung Derald pelan
"Lalu bagaimana dengan keadaan ibunya pak?" Tanya Claire
"Korban masih dirumah sakit nona. Karena korban mengalami patah tulang dibagian kaki dan rusuknya"
"Lalu bagaimana prosesnya? Dibawa jalur hukum atau kekeluargaan?" Tanya Matt
"Pihak korban minta dibawa kejalur hukum tuan. Dan tuan Rio bisa masuk penjara dengan tuntutan kelalaian dalam berkendara" terang polisi itu
"Gue mohon bantu gue" mohon Rio dengan mata berkaca-kaca, Cia sedari tadi hanya menangis dan memeluk Rio dengan erat
"Ada kemungkinan Rio bisa bebas tanpa harus dipenjara?"
"Ada. Jika pihak keluarga korban mencabut segala tuntutannya"
Claire langsung menghampiri anak kecil dan remaja itu "hai" mereka berdua hanya menatap Claire tanpa menjawab
"Maafkan teman kakak ya. Kakak tau teman kakak salah, itu hak kalian mau menuntut teman kakak atau tidak. Tapi kakak hanya ingin meminta maaf atas teman kakak" ucap Claire pelan
"Karena teman kakak, ibu jadi sakit. Nanti kita makan apa kalau ibu tidak ada" ucap remaja itu berkaca-kaca
"Teman kakak yang sudah bikin ibu kami sakit. Jadi kakak akan tanggung jawab semuanya. Kakak juga akan menjamin sekolah kamu sampai kamu besar nanti. Maafin teman kakak ya, tapi kalau kamu tidak mau mencabut tuntutannya tidak apa-apa kok" Claire menatap sendu mereka dengan mata mulai berair
"Kakak tidak bohongkan?" Tanyanya
"Tidak kok. Kalau gitu kita kerumah sakit yuk, kita lihat keadaan ibu" Claire menggendong anak kecil itu dan menuntun anak remaja itu yang sekitar masih SMP
"Kalian disini aja, temani Rio. Gue kerumah sakit dulu" ucap Claire yang diiyakan yang lain
Claire memberikan senyum menenangkan ke Rio yang dimengerti oleh Rio. Membuat Rio menganggukkan kepalanya dengan tatapan mata memohon
"Gue antar Claire dulu ya" Derald menyusul Claire yang sudah lebih dulu kedepan
Setelah mereka pergi, orang tua Riopun menelepon lewat tangan kanan para daddy
'Kapan sih kamu itu bisa berguna hah? Bisanya nyusahin aja' bentak papanya Rio
'Sekali aja kamu engga usah bikin masalah dan bikin malu'
'Nye-'
"Kalau om tidak mau bantu tidak usah menghina anak om, kami masih mampu membantu Rio disini. Om urus aja perusahaan om yang besar itu" ucap Matt dan langsung mematikan teleponnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)
Teen FictionDerald, Claire dan ke 6 teman lainnya, hidup dengan tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mereka, bersama, berkumpul untuk saling mengisi kehidupan satu sama lain Mengatasi masalah yang datang silih berganti bersama-sama tanpa orang tua...