Part 22 - Pelatihan Diri

3 1 0
                                    

Demi berjaga-jaga jika terjadi serangan dadakan. Mereka berdelapan diajarkan oleh tangan kanan para daddy untuk menjaga diri. Mulai dari bela diri, menggunakan pistol, sampai cara menggunakan pisau untuk menangkis serangan ataupun menyerang lawan

Para cowok yang memang sudah menguasai semuanya, karena dari kecil mereka terbiasa mengikuti para bodyguard orang tua mereka saat latihan, membantu dan mengajari para cewek kemampuan yang kita miliki

"Kenapa sih harus belajar. Kan ada kalian" keluh Cia sambil duduk ditaman, mereka memilih latihan dilapangan golf karena luas dan tidak takut salah sasaran saat menembak

"Kita engga selamanya selalu sama kalian. Pasti ada momen dimana kita terpisah, entah karena tugas atau kalian girls time. Walaupun kita dijaga sama bodyguard, lebih aman kalau kita menguasai sesuatu kan" ucap Matt

"Iya Cia, ayo semangat. Untuk kebaikan diri sendiri dan bersama" Claire mengepalkan tangannya diatas dan membantu Cia berdiri

"Ayo. Kita latihan nembak semuanya. Yang cowok bantuin cewek masing-masing ya" ucap Derald

Derald langsung berdiri dibelakang Claire untuk membantu Claire fokus kepada sasarannya

"Kamu harus tenang dan fokus kesasaran yang ingin kamu tembak ya" Derald membantu Claire mengarahkan tangannya

"Ganti-gantian ya. Biar ketahuan itu perlu siapa. Takut pelurunya nyasar ditarget yang lain" ucap Ken yang diangguki yang lain

Claire dan Angel bisa mengenai papan sasarannya walaupun tidak mengenai titik utama ataupun lingkarannya

"Bagus, yang penting kamu sudah bisa kena sasarannya. Tinggal kamu lebih fokusin agar bisa kena"

"WOI MENDING BIKIN LINGKARAN AJA BIAR GA SALING NUNGGU. KELAMAAN NANTI" teriak Rio

"Boleh tuh, ya sudah bikin lingkaran aja. Tapi pada ngebelakangin ya. Kalo hadap-hadapan malah saling tembak lagi"

"Masing-masing punya pacar masih mau tembak yang lain" ucap Ken ngelantur

"Ken ketularan Rio engga jelasnya" ucap Claire

"Emang sama-sama engga jelas dari dulu Claire" cela Matt kepada kedua temannya

"Hina aku terus bang hina. Aku sudah terbiasa" dramatis Rio

"Berisik. Kapan selesainya, mulai lagi ayo" sela Derald cepat

"Ayo mulai lagi"

Selama hampir setengah jam latihan. Claire dan Angel sudah mengenai lingkaran, sedangkan Cia dan Elyn baru mengenai papan sasaran seperti Claire dan Angel diawal

"Fokus sayang" bisik Derald ditelinga Claire

DORRR

"YEYYY KENA TITIK UTAMA" teriak Claire girang dan melompat kepelukan Derald

"Good job baby" Derald mengecup kening dan ujung hidung Claire

"Jago lo. Emang cocok sama Derald" Rio mengacungi jempol kepada Claire yang dibalas Claire dengan senyum sombongnya

"Ayo coba lagi sampai benar-benar terus tertembak dititik utama"

Selama 5 menit, Claire selalu menembak terkena titik utama. Membuat Claire dan Derald menghentikan latihannya

"Pertahankan ya sayang" Derald merangkul Claire sambil menciumi pipinya menuju kursi yang disediakan ditengah lingkaran. Sementara yang lain masih terus berlatih sampai mengenai target titik utama dan itu memerlukan waktu kurang lebih 2 jam

Setelah semua latihan selesai, mereka pergi kekamar masing-masing untuk membersihkan diri dan beristirahat

Claire yang baru keluar dari kamar mandi langsung dipanggil Derald yang sedang duduk disofa

"Sini sayang, duduk sebelah aku" Derald menepuk-nepuk sofa kosong disebelahnya

"Ada apa?" Tanya Claire dan menatap Derald bingung

"Kamu selalu bawa ini ya. Ini untuk jaga-jaga kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan dan aku ataupun anak cowok yang lain engga ada didekat kamu" Derald memberikan semacam ban yang terdapat pistol kecil dan pisaunya

"Ini taruh dimana?" Claire membolak-balikkan benda itu bingung

"Itu taruh di paha atas kamu sayang. Kaya kamu pasang ikat pinggang" Derald mencontohkan dipahanya sendiri

"Kalau ketahuan gimana? Dan kalau ada razia disekolah?"

"Kalau untuk sensor, itu lulus sensor sayang. Jika ada sensor tidak akan terdeteksi. Untuk masalah sekolah tidak akan kena razia, kan yang merazia itu kita"

"Oh iya aku lupa" cengir Claire

"Selalu pakai itu ya. Aku engga mau sampai kecolongan" Derald mengusap pelan rambut Claire

"Ay ay captain" Claire bersikap hormat lalu memeluk Derald dari samping

"Semoga masalah ini cepat selesai ya sayang"

"Amin Dee"

"Ya sudah. Kamu taruh itu diatas meja kaca kamu diwalk in closet yang untuk taruh accessories kamu. Biar kamu engga lupa pakainya"

"Copy that, Sir. Kalau kamu bawa apa Dee?" Tanya Claire yang kembali duduk disebelah Derald dan menatap Derald serius. Padahal tadi ia sudah setengah jalan menuju walk in closet

"Aku sama kok kaya kamu. Tapi aku taruhnya di kaos kaki aku nanti. Celana aku kan panjang, jadi engga mungkin ditaruh dipaha atas aku" Clairepun menganggukkan kepalanya paham

"Lalu teman-teman aku yang lain gimana?"

"Sama kok, mereka juga dikasih barang yang sama. Mungkin cuma beda model. Aku engga tau" Derald mengedikkan bahunya

"Kok engga tau sih?" Sewot Claire

"Karena teman aku yang lain yang menyiapkan masing-masing. Kita belum bicara lagi mau kasih apa untuk kalian megang" Derald mencubit hidung Claire sedikit kencang membuat Claire memukul lengan Derald

"Sakit tau" Derald hanya terkekeh

"Semoga aja aku engga perlu menggunakan benda ini sampai kapanpun" doa Claire

"Amin sayang" Derald mengacak-acak rambut Claire sampai rambutnya seperti orang gila dan langsung berlari keluar kamar

"DERAALLLDDDDD"

*****

TO BE CONTINUED

LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang