Sudah seminggu setelah acara ulang tahun sekolah. Sekarang mereka semua berada dipanti asuhan yang ditempati oleh Kevin
Keadaan panti yang bisa dikatakan tidak baik, karena sudah banyak bagian bangunan yang rusak atau kusam membuat mereka iba
"Bangunannya mulai rusak" gumam Claire sambil menatap kesekeliling
"Hm, untuk itu kita disini" Derald mengusap pelan rambut Claire
Flashback on
Setelah pulang dari acara ulangtahun sekolah. Mereka semua kumpul diruang santai karena ada yang mau dibicarakan
"Ada apa nih ngumpulin kita?" Tanya Matt to the point
"Lo tau kan anak yang tadi sama gue dan Claire?" Tanya Derald dan yang lain menganggukkan kepalanya
"Rencananya gue mau bantu anak itu. Kasih kaki palsu buat dia, biar dia bisa jalan lagi"
"Dan kasih bantuan untuk panti asuhannya. Karena setau gue, panti asuhannya itu mulai rusak dan tidak ada donatur tetap disana" lanjut Claire
"Apa nama pantinya? Biar gua cari digoogle" tanya Wira
"Namanya Mutiara" Wira langsung mencarinya dilaptop yang ia bawa. Setelahnya ditaruh dimeja
"Iya tuh, mulai rusak pantinya. Gimana kalau kita buka panti asuhan disekolahan. Kan ada 1 gedung asrama yang baru dibangun. Itu dijadikan panti asuhan aja" usul Cia
"Boleh tuh, tapi panti asuhan itu tetap kita perbaiki"
"Oke. Kita siapin semuanya dulu ya. Ranjang dan semua keperluan anak panti di gedung baru itu" ucap Ken
"Ayo kita belanja" semangat Claire dengan muka ceria
Hampir seminggu mereka memenuhi segala kebutuhan yang nanti diperlukan anak panti saat pindah ke gedung sekolah
Flashback off"KAKAK" teriak Kevin sambil melambaikan tangannya saat melihat Derald dan Claire
"Hai ganteng" Claire menghampiri Kevin dan mencium pipinya
"Hai kakak"
"Nih kenalin sama teman-teman kakak" Claire mengenalkan mereka semua satu persatu
"Hai kakak. Salam kenal" ucap Kevin dengan senyum manisnya
"Salam kenal adik ganteng" ucap Cia
"Kevin, ibu panti ada didalam?"
"Ada kakak, masuk aja. Ibu panti ada diruang tamu"
Claire dan yang lainnyapun masuk keruang tamu untuk bertemu ibu Martha yang merupakan penanggung jawab panti tersebut. Beliau sudah berumur 50 tahun lebih dan tidak mempunyai keluarga
"Siang bu" sapa Claire
"Eh siang nak. Ayo masuk, masuk. Apa kabar nih semuanya?" Tanya ibu Martha yang mengenali anak-anak yang datang kepantinya
"Baik bu. Jadi kami datang kesini untuk sedikit memberi bantuan ke ibu dan panti disini" ucap Derald sebagai pembukaan
"Apa itu nak?"
"kami berencana untuk membantu merenovasi panti ini bu, dan selama panti di renovasi. Ibu dan yang lainnya bisa tinggal ditempat yang sudah kami sediakan" lanjut Ken menjelaskan
"Semua anak panti ibu akan kami jamin pendidikannya. Mereka akan sekolah disekolah kami bu, mulai dari TK sampai SMA. Kalau mereka ingin lanjut kuliah. Kami akan membantu" jelas Claire
"Yaampun nak, terima kasih. Ibu tidak tau ingin mengucapkan apa lagi. Ibu benar-benar merasa beruntung bisa bertemu kalian, anak-anak dipanti bisa terjamin masa depannya. Jarang sekali anak seumuran kalian yang mementingkan kami, banyak yang hanya mementingkan dirinya sendiri" ucap bu Martha berkaca-kaca
"Selama kami bisa bantu, kami akan bantu bu. Karena engga selamanya kami selalu diatas bu, dan semua yang kami miliki hanya titipan. Sudah seharusnya kami membantu sesama yang membutuhkan" ucap Rio
"Kalau ibu mau, kita bisa pindah sekarang. Ibu dan yang lain cukup membawa apa yang diperlukan aja. Yang lainnya sudah tersedia disana bu" ucap Elyn
"Baik nak, saya bilang ke yang lain dulu. Sekali lagi terima kasih" ucap ibu Martha sambil menangkupkan kedua tangannya
Bu Martha mengumpulkan semuanya dan diberitahu akan pindah ketempat baru yang disediakan oleh Claire dan yang lain, mereka semua bersorak ria karena akan pindah tempat
Mereka semua berangkat menuju gedung panti baru dengan bis yang mereka sewa, jumlah anak panti bisa diperkiraan ada 30 orang
Semua anak panti berterima kasih dan sangat senang karena tempatnya yang sangat bagus, ada tv besar diruang kumpul, semua kamar yang menggunakan ac. Bahkan ada kolam anak dan taman bermain dibelakangnya, banyak fasilitas lainnya yang disediakan Derald dan kawan-kawan
"Kakak, terima kasih banyak. Karena kakak-kakak kehidupan kami bisa lebih baik" ucap Kevin saat sudah selesai melihat kamar barunya
"Betul nak. Kami beruntung bisa ketemu kalian, tanpa kalian kami tidak ada apa-apanya"
"Engga usah seperti itu bu. Itu sudah kewajiban kami membantu ibu dan anak-anak. Kalau rumah panti sudah selesai, ibu mau pindah atau tetap disini terserah ibu. Kalau ibu mau tetap disini, panti itu nantinya akan diurus oleh orang saya. Dan ibu akan saya percayakan untuk menjaga panti disini. Panti ini akan diberikan nama yang sama dengan panti yang ibu punya" jelas Wira
"Iya nak terima kasih banyak ya" bu Martha sudah berkaca-kaca karena merasa terharu
"Sudah bu jangan nangis" Claire memeluk ibu Martha "oh iya, ada lagi yang mau kami kasih bu. Tapi ini untuk Kevin" Kevin menatap Claire penasaran
Derald yang tadi keluar langsung menunjukan sesuatu yang ia bawa didepan Kevin
"Itu apa kak?" Tanya Kevin bingung
"Itu kaki palsu untuk Kevin. Agar Kevin bisa berjalan lagi" jelas Derald
"Benar kak kalau pakai itu Kevin bisa jalan lagi?" Tanya Kevin ragu
Deraldpun langsung membantu memasangkan kaki itu dibantu oleh dokter yang dibawa Derald. Setelah terpasang sempurna, Derald membantu Kevin berdiri dan berjalan perlahan dengan sebelah kaki palsunya
"Kevin bisa jalan kak. Terima kasih kak" Kevin menubruk Derald dengan pelukannya, bahkan Kevin sudah menangis
"Terima kasih banyak kak. Terima kasih" Kevin memeluk mereka semua satu persatu sambil menggumamkan kata terima kasih. Claire dan yang lain terharu melihat Kevin yang begitu semangat
"Mulai sekarang, Kevin jangan engga nyaman lagi ya kalau ditempat ramai. Kevin harus berani, Kevin laki-laki jadi harus kuat" beritahu Claire
"Siap kak" Kevin memberi hormat sembari tersenyum lebar
"Terima kasih banyak nak. Berkat kalian anak-anak panti bisa hidup lebih baik dan lebih bahagia. Terima kasih sudah membantu Kevin nak" ucap Bu Martha sambil menitihkan air matanya
Claire langsung memeluk bu Martha dan Kevin bersamaan "semua karena kesabaran ibu dan Kevin selama ini"
*****
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)
Teen FictionDerald, Claire dan ke 6 teman lainnya, hidup dengan tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mereka, bersama, berkumpul untuk saling mengisi kehidupan satu sama lain Mengatasi masalah yang datang silih berganti bersama-sama tanpa orang tua...