Part 35 - Acara Perpisahan

3 1 0
                                    

Dua minggu setelah pengumuman nilai. Sekolah mengadakan acara perpisahan sekaligus dengan pemberian mendali kelulusan

Mereka semua datang dengan menggunakan dress formal dan jas formal. Claire dan teman ceweknya menggunakn dress semata kaki berwarna maroon dan lengan sesiku

Mereka langsung menduduki kursi donatur. Walaupun mereka ingin duduk dikursi siswa lainnya, para guru menyuruh mereka mengisi kursi donatur. Karena mereka donatur sekaligus pemilik sekolah. Jika tidak diisi rasanya tidak baik

Derald berbicara untuk pembukaan mewakilkan semua donatur dan juga sebagai mantan ketua OSIS disana

"Selamat pagi semuanya. Terima kasih untuk mempercayakan Ernata High School untuk menjadi tempat kalian mencari ilmu. Terima kasih juga untuk waktu 3 tahunnya ini. Semoga kedepannya kita semua bisa menempuh pendidikan yang lebih baik lagi dan bisa sukses bersama. Perpisahan ini bukannya tanda perpisahan tetapi awal kita berjuang bersama untuk sukses bersama. Terima kasih" semua yang hadir bertepuk tangan saat Derald turun dari panggung

Dipertengahan acara. Para daddy dan para mommy datang keacara perpisahan tersebut. Derald dan kawan-kawan yang melihat datangnya orang tua mereka langsung bangun dari tempat duduknya dan menuju tempat mereka seharusnya duduk tanpa repot-repot menyapa orang tua masing-masing

Orang tua merekapun seperti biasa saja dan tidak menganggap mereka.

Orang tua merekapun naik keatas panggung untuk menyampaikan sepatah dua patah

Setelah acara selesai, para orang tua menghampiri anak-anak mereka

"Selamat ya kalian sudah lulus" ucap daddy Derald

"Terima kasih dad" ucap mereka serempak

"Kami tunggu suksesnya kalian dan perusahaan besar dengan usaha kalian sendiri" sahut daddy Rio

"Yasudah. Kalau gitu kami pergi dulu. Masih ada kerjaan lain" ucap daddy Claire langsung meninggalkan mereka tanpa memeluk atau mencium mereka

Bahkan para mommy hanya senyum kepada mereka. Jangankan untuk memeluk, berucap sesuatupun juga tidak. Tidak ada perkataan yang keluar dari para mommy

"Ya ya silahkan tuan dan nyonya besar" gumam Rio saat semua orang tua sudah tidak terlihat

"Engga ada berubahnya ya mereka" Matt menggelengkan kepalanya

"Tanpa mereka juga kita bisa berdiri sendiri" ketus Ken karena geram

"Tunggu tanggal mainnya" seringaian keluar dari bibir Derald

"Apa mereka engga tau sama usaha yang kita punya ya?" Tanya Cia heran. Yang lain hanya mengangkat bahunya acuh

"Lo pada biasa aja sama sikap mereka?" Tanya Wira heran. Karena walaupun orangtuanya sibuk, jika bertemu dengan Wira akan tetap menunjukkan sikap orang tua pada umumnya. Hanya waktu saja yang tidak dimiliki oleh orang tua Wira

"Sudah biasa" ucap mereka serempak

"Anak-anak tegar" ucap Wira takjub

"Ayolah gimana kalau kita kecafe. Kita rayain" Rio merangkul Derald dan Matt

"Ayo"

Mereka semua langsung menuju cafe dengan menggunakan mobil van yang diberikan orang tua mereka. Satupun tidak ada yang merasa habis bertemu orang tua dan habis tidak dianggap. Mereka sudah biasa diperlakukan seperti itu dari kecil

Dicafe, Claire dan Angel yang turun tangan langsung dalam membuat makanannya. Elyn dan Cia bertugas membuat minuman

"Makanan datang" teriak Claire sambil membawa nampan

"Wahhh, like lah ini like" ucap Rio langsung mengambil makanan yang ada

"Nih buat kamu" Claire menyerahkan 1 piring untuk Derald

"Terima kasih" Derald mencium pipi Claire

"Gimana sama Derie Company?" Tanya Matt

"Sekarang Derie Company sudah 5 terbesar didunia" ucap Rio semangat

Derie Company merupakan perusahaan yang mereka dirikan tanpa sepengetahuan daddy mereka dari uang jajan yang mereka sisihkan. Derie Company perusahaan yang bergerak dibidang frozen food dan sudah ekspor hampir ke 20 negara

Derie Company menggunakan nama samaran, jadi orang tua mereka tidak ada yang tau kalau perusahaan itu milik mereka

"Berarti 3 keluarga sudah lewat ya? Tinggal 5 lagi" gumam Derald

"Iya betul, betul. Pasti bisa dan pasti mencapai posisi satu" ucap Ken optimis

"Kita tunjukkan kalau kita bisa tanpa mereka" Cia mengepalkan tangannya keudara

"Siapa yang terjun langsung ngurus perusahaan?" Tanya Claire

"Masih Derald dan Matt yang pernah langsung kesana. Kita belum" ucap Ken

"Jangan sampai ketauan sebelum kita mencapai posisi 1" peringat Claire

"Tanpa lo suruh pasti kita ingat kok"

"Ayo lah makan lagi. Urusin itu nanti aja, bikin lagi dong Claire. Abis nih makanannya" Rio menunjuk mejanya

"Suruh pegawai aja ya. Gue cape" Claire memanggil salah satu pegawainya dan memintanya membuat semua makanan yang disebutkan

"Gimana nih? Kalian jadi lanjut kuliah dimana?" Tanya Wira

"Belum tau. Bahas nanti aja, emang lo lanjut dimana?"

"Gue lanjut disini aja. Ada Jessy dan Pita yang harus gue jaga" mereka semua mengangguk paham

"Dimanapun kita kuliah. Disini tempat kita kembali" ucap Derald yang diiyakan oleh yang lain

*****

TO BE CONTINUED

LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang