Part 21 - Rio&Cia

2 1 0
                                    

Rio yang melihat Cia masih tidur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut langsung mengdekapnya sedikit menindihnya

"RIO BERAT" teriak Cia dalam selimut

"Ayang beb. Bangun dong, kita jalan-jalan yuk" rayu Rio menggerak-gerakkan tubuhnya yang otomatis membuat tubuh Cia juga bergerak

"RIO PUSING JANGAN GERAK-GERAK"

"Ih ayang beb mah teriak terus. Bangun dong kita ke pasar malam ayo. Nanti aku akan mengambilkan boneka untukmu sayang" ucap Rio dengan lebay

"Benar ya?"

DUKKK

"Awwww"

Cia tiba-tiba langsung bangun dan membuka selimut. Membuat Rio yang memeluk Cia dari pinggir ranjang langsung jatuh. Karena hanya setengah badan dia yang muat diranjang

"Kamu jahat banget sih beb" gerutu Rio sambil mengusap-usap pinggangnya

"Kamu ngapain duduk dibawah? Kan banyak sofa dikamar. Tuh, tuh, tuh" Cia menunjuk sofa dekat jendela, depan ranjang dan dekat pintu

"Tau ah beb" Rio pura-pura ngambek dengan mengalihkan pandangannya kearah lain dan mengerucutkan bibirnya

"Ayo katanya kamu mau ambil boneka buat aku. Cepat bangun" Cia menarik-narik tangan Rio

"Nasib punya cewek ga peka" gumam Rio kecil

"Ayo-ayo. Kamu siap-siap dulu sana. Aku tunggu disini" Rio mendorong Cia untuk masuk kedalam walk in closet

"BENTAR YA" teriak Cia menggelegar

"Di kata dia gue ga dengar kali ya" gerutu Rio

Setelah Cia selesai. Mereka turun kebawah dan melihat ada Derald dan Claire sedang bermesraan diruang santai

"DUNIA MILIK BERDUA EHEM" ucap Rio dengan suara keras

"Eh kalian mau kemana?" Tanya Claire, sedangkan Derald hanya menatap Rio datar

"Mau ke pasar malam. Mau ikut engga?" Jawab Rio

"Engga ah, lagi pengen dimansion aja"

"Oh bagus deh. Gue juga cuma basa basi aja nawarinnya. Gue duluan ya" Rio langsung menarik Cia menjauh. Derald yang gerampun melempar Rio dengan bantal sofanya

"Kamu iseng banget sih" Cia mencubit pinggang Rio membuatnya meringis pelan

"Engga apa-apa lah beb sama mereka ini"

"Ayo tuan putriku yang cantik jelita rupawan harum mewangi bagaikan bunga dimusim semi silahkan masuk" Rio membukakan pintu mobil untuk Cia sambil menundukkan badannya hormat. Cia yang melihatnya hanya tersenyum geli

Merekapun langsung pergi menuju pasar malam yang berada tidak jauh dari sekolah mereka. Suasana disana tidak terlalu ramai karena hari masih sore

"Ayo beb. Kamu mau kemana?" Rio merangkul pundak Cia dan menggiringnya masuk ke pasar malam

"Langsung ambil boneka ya. Yang banyak oke" ucap Cia semangat dan menarik Rio menuju tempat mengambil boneka

Rio harus memasukkan bola dalam ember sebanyak 5 kali untuk bisa mendapatkan boneka. Rio terus menerus memasukkan bola sampai Cia sudah mendapat boneka lebih dari 5. Bahkan mulai banyak orang dan anak kecil yang menyemangati Rio. Anak kecilpun sampai teriak-teriak ayo

Sampai boneka dipajangan habis, yaitu sebanyak 10 boneka. Rio berhenti bermain

"Semua bonekanya untuk kamu sayang" ucap Rio sambil tersenyum. Saat melihat Cia mendadak senyumnya meluntur. Karena Cia membagi-bagikan bonekanya kepada anak-anak yang tadi melihat Rio melempar bola

"TERIMA KASIH KAKAK" teriak anak-anak tersebut

"Sama-sama" Cia melambaikan tangan kearah mereka yang mulai berlari berpencar untuk kembali

"Bebeb. Kok kamu kasih semua bonekanya ke anak-anak tadi sih" rajuk Rio sambil mengayun-ayunkan lengan Cia

"Kan boneka aku banyak. Jadi aku bagi ke mereka" Cia menyengir sambil mengedipkan matanya

"Kalau gitu ngapain tadi kita kesini. Kamu juga bagi-bagi bonekanya" gerutu Rio

"Jadi kamu engga ikhlas?" Tanya Cia dengan mata melotot dan berkacak pinggang

"Eh engga kok engga. Aku ikhlas pakai banget. Apa sih yang engga buat ayang bebku" Rio yang melihat Cia mulai mengeluarkan jurus marahnyapun langsung cuit dan merayunya dengan gombalan menjijikkan yang Rio punya

"Bagus. Bagus" Cia menganggukkan kepalanya senang "ayo kita pulang"

Cia menenteng kerah baju Rio seperti sedang menenteng kucing

"Bebebku cantik. Lepas dong. Aku kaya anak kucing nih"

"Emang. Kamu kan kucing garong" ketus Cia

Merekapun pulang menuju mansion. Didalam mobil tidak ada pembicaraan sedikitpun. Rio yang masih sebal karena semua bonekanya dikasih ke anak kecil. Cia sedang sibuk melihat-lihat foto digalerinya

Sesampainya dimansion, Cia langsung masuk tanpa menunggu Rio. Rio hanya cemberut melihat Cia yang langsung menyelonong masuk

Rio yang melihat ketiga temannya ada diruang santaipun menghampiri mereka. Lalu menghempaskan tubuhnya dengan keras ke sofa

"Kenapa lo?" Ken melempar kulit kacang yang ia makan ke Rio

"Rese lo" ketus Rio melempar balik kulit kacangnya "greget gue, Cia bilang mau diambilin boneka sama gue. Eh pas gue lempar bola ke ember untuk ambilin 10 boneka buat dia. Bonekanya malah dikasih ke anak-anak disana sama dia" cerita Rio dengan bersungut-sungut

Yang lainpun saling tatap dan

"HAHAHAHAHA"

Mereka terbahak melihat wajah sengsara Rio

"Anggap aja sih Yo membahagiakan orang lain. Lo kan banyak uangnya" jawab Matt dengan sisa tawanya

"Iya Yo. Siapa tau anak-anak tadi engga bisa beli boneka. Boneka 10 engga akan bikin lo susah kok"

"Betul betul" Rio menganggukkan kepalanya paham "berarti gue baik hati luar biasa ya. Anak yang engga gue kenal aja gue bahagiain. Apa lagi Cia yang belahan jiwa gue" ucap Rio ngelantur

"Huuhhhhh" merekapun melempar Rio dengan semua bekas kulit kacang mereka

"Mimpi apa gue punya teman kaya lo. Jijik gue" Derald menatap Rio jijik

"Biar lo lo pada bilang jijik sama gue. Gue itu ngangenin loh orangnya" Rio menaik-turunkan alisnya

*****

TO BE CONTINUED

LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang