Sudah mendekati ujian kelulusan membuat mereka sedikit lengah dengan keadaan yang pernah mereka alami sebelumnya
Mereka menganggap semua yang terjadi itu mungkin hanya orang iseng saja. Karena sampai saat ini tidak ada apapun yang terjadi
Bahkan sudah berani jalan sendiri-sendiri tanpa ditemani oleh siapapun. Seperti Cia yang berjalan kaki menuju restoran yang berada didepan komplek tanpa ditemani dan dikawal oleh siapapun
Cia yang cuek dengan keadaanpun jalan terus tanpa melihat kiri dan kanan. Karena baginya orang bisa berhenti kalau melihat orang lain nyebrang atau diam
Tanpa Cia ketahui ada orang naik motor dengan cepat menuju kearahnya dan tidak ada keinginan untuk memperlambat kendaraannya
SEETTTT
BRUKK
BUKK
"Awww. EH PUNYA MATA GA SIH" teriak Cia yang terjatuh duduk dipinggir jalan dengan luka di siku dan telapak tangan karena menahan tubuhnya
Sedangkan motor tersebut tetap melaju kencang tanpa menoleh atau memperlambat sedikitpun kendaraannya
"Sudah nabrak orang tapi engga minta maaf" gerutu Cia sambil bangun. Saat terbangun, kakinya menendang sesuatu seperti kaleng
"Apa lagi ini" Cia membolak-balikkan kaleng tersebut dan ada nama mereka berdelapan didepannya
"Oh ternyata dia tukang paket" Cia menganggukkan kepalanya "tapi kok ya engga ada sopan-sopannya pas kasih paketnya" dumel Cia lagi
"Non, non engga apa non?" Tanya security komplek yang baru sampai setelah berlari menghampiri Cia
"Engga apa-apa pak tenang aja. Itu dia kasih paket. Tapi engga santai kasihnya. Duluan ya pak" Cia mengangkat tangan yang memegang kaleng tersebut
"Iya non" security itu hanya mengangguk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena Cia bilang tadi tukang paket
Cia yang sakit dilututnyapun kembali ke mansion dan tidak jadi beli makanan. Cia langsung menuju belakang ketempat teman-temannya duduk
"Ya ampun bebebku sayang. Kamu kenapa hah? Tadi kan kamu perginya mulus bersih kinclong. Kenapa pulang lecet-lecet gini" histeris Rio yang pertama kali melihat Cia datang, sambil membolak-balikkan tubuh Cia
"Tuh tadi ada tukang paket. Ngasih paketnya pakai nyenggol segala. Nih buat kita" Cia memberikan kaleng yang tadi ia bawa kepada Claire
"Mana ada tukang paket kaya gitu. Lo ada-ada aja" ucap Claire menggelengkan kepalanya melihat pikiran Cia yang selalu positif
"Itu buktinya. Ada kaleng terus ada nama kita semua" Cia menunjukkan nama-nama mereka yang berada dibagian kaleng
"Coba buka Claire" suruh Angel
"Gue aja yang buka" Derald mengambil alih kaleng tersebut dan mulai membukanya diatas meja
Derald langsung mengeluarkan isi dari dalam kaleng tersebut, dimana isinya itu ada pin OSIS, karet rambut, jepitan, bros, dan ada kartu pelajar
Claire langsung mengambil karet rambut tersebut "ini kan karet rambut aku yang ditaruh diloker sekolah"
"Iya nih. Ini juga punya gue pin OSISnya. Lo pada tau kan gue engga bawa pulang itu" ucap Rio sambil membolak-balikkan pinnya. Begitu juga dengan yang lain yang merasa itu barang mereka
"Maksudnya apa?" Tanya Elyn
"Mereka mulai beraksi lagi gitu?" Tanya Claire juga
KRING... KRING... KRING...
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)
Teen FictionDerald, Claire dan ke 6 teman lainnya, hidup dengan tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mereka, bersama, berkumpul untuk saling mengisi kehidupan satu sama lain Mengatasi masalah yang datang silih berganti bersama-sama tanpa orang tua...