Sudah hampir 10 tahun mereka berpisah, beberapa sudah kembali kemansion, seperti Matt dan Ken yang kembali 3 tahun lalu dan sekarang fokus dengan perusahaan yang dibantu oleh Wira dan mengembangkan perusahaan dengan membuka rumah sakit
Angel dan Elynpun fokus kepada cafe mereka dan sudah membuka beberapa cabang diluar negeri. Pita dan Jessy yang sudah lulus kuliah juga membantu Angel dan Elyn karena tidak diijinkan oleh mereka semua
Rio dan Cia baru saja pulang kemarin dan mulai membantu yang lain, Rio dan Cia bahkan membuka sebuah pusat perbelanjaan dengan design yang mereka buat. Rio dan Cia mengambil jurusan arsitektur, berbeda dengan Angel dan Elyn yang mengambil jurusan chef, Matt dan Ken yang mengambil jurusan bisnis
Hanya Claire dan Derald yang belum kembali karena Derald yang meneruskan untuk mengambil spesialis anak dan Claire yang mencoba membuka butik disana
Hampir 6 bulan kemudian Derald baru kembali. Tetapi hampir 1 bulan Derald kembali, Claire tidak ada kabar sama sekali dan tidak bisa dihubungi oleh siapapun
"Lo coba nanya teman Claire disana ga?" Tanya Angel kepada Derald yang sedang cemas dengan Claire
"Kalau diangkat sama mereka. Gue ga akan secemas ini. Masalahnya semuanya tidak bisa dihubungi"
"Emang sebelumnya lo ada masalah sama Claire?" Timpal Rio sambil memakan kuaci
"Engga ada kok. Kita baik-baik aja"
"Yakin aja kalau Claire engga apa-apa. Nanti juga pasti ngabarin lo kok"
Beberapa temannya menatap belakang Derald dengan mata melotot sedangkan sebagian lagi hanya menatapnya biasa saja. Sedangkan yang ditatap menaruh jari telunjuknya dibibir mengisyaratkan untuk diam
"HAIIII" orang itu menerjang Derald dengan pelukan dari belakang dan berteriak disamping telinga Derald
Derald langsung mengalihkan pandangannya dan memeluk orang tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Claire
"Kamu kok engga ada kabar sih. Aku tuh khawatir sama kamu. Takut kamu ada apa-apa, aku mau nyusul kamu tapi dilarang sama Matt" Derald menciumi seluruh wajah Claire dengan rindu
"Kan aku mau kasih kejutan hehe" Claire cengengesan
"Hai guys. Apa kabar semuanya. Kita ngumpul lagi disini" Claire melompati sofa dan duduk dipangkuan Derald membuat yang lain menggelengkan kepalanya
"Heran, engga berubah sama sekali" celetuk Rio
"Finally ya. Kita kumpul dengan formasi lengkap lagi" ucap Angel
"Iya. Kangen gue sama masa-masa kaya gini" Ken terkekeh membayangkan mereka dulu
"Gimana sama usaha-usaha kalian?" Tanya Claire
"Lancar car car. Perusahaan kita sudah di peringkat 2" ucap Matt bangga
"Tinggal 1 lagi" teriak mereka serempak
"Kita pasti bisa" Cia mengepalkan tangannya keudara diikuti yang lain
"Gimana lo Claire?"
"Gue sudah buka cabang butik disini. Bukan cabang sih, ini jadi butik utama gue" Claire menyengir lebar
"Apa nama butik lo?"
"D'Cla Boutique" mereka semua langsung teriak bersamaan
"Kenapa sih?" Sengit Claire mengusap telinganya
"Itu butik ada disini dari 2 tahun lalu ya" gemas Elyn
"TERUS KENAPA LO BARU BALIK SEKARANG" teriak para cewek gemas
"Hehe kan gue sekalian buka beberapa cabang ditempat lain dan cari-cari kain bagus disana untuk dibawa kesini" alibi Claire
"Sampai 2 tahun gitu?" Derald menaikkan sebelah alisnya, menatap Claire menuntut
"Ahh kalian ah" Claire memukul lengan Derald kencang sambil tertawa garing membuat Derald mengusap lengannya karena perih
"Jadi?" Ucap mereka bersamaan dan menuntut
"Masih ingat sama Kevin?" Mereka hanya mengangguk
"Gue bawa dia kesana, disana Kevin operasi pasang kaki palsu dan gue nungguin dia sampai dia pulih"
"Ahhh jadi terharu gue" para cewek menubruk Claire bersamaan
"Kenapa lo ga kasih tau kita-kita?"
"Wira, Jessy dan Pita tau kok. Makanya mereka diam aja daritadi" semua menatap ketiganya tajam. Yang ditatap hanya cengengesan
"Terus sekarang Kevin gimana?" Tanya Rio
"Sudah bisa berjalan normal kok. Ini gue baru balik dari antar dia kepanti"
"Kamu yaa. Bukannya ngomong aja ke aku. Aku gigit kamu" Derald menggigit pipi Claire membuat Claire memekik kesakitan
"Terus disana lo cuma tunggu si Kevin?" Tanya Rio penasaran
"Ya engga. Kan gue tadi bilang, gue buka cabang, cari kain-kain bagus untuk dibawa kesini. Sekalian bikin design-design gaun pengantin buat kalian semua" Claire mengedipkan matanya
"Gratis kan?" Tawar Wira
"Diskon 10 persen aja. Nanti gue bangkrut kalau gratis semua" yang lain mencibir Claire karena tetap bayar
"Oh ya, Derald kerja dirumah sakit yang dibangun perusahaan ya?" Tanya Claire penasaran
"Iya. Kan kita emang bikin rumah sakit ibu dan anak. Biar Derald bisa praktek disana sekaligus jadi direktur rumah sakit" Claire menganggukkan kepalanya paham
"Sekarang fokus kita hanya satu tingkatkan perusahaan kita menjadi nomor 1" ucap Ken
"Betul-betul. Pasti bisa"
Sejauh apapun kita pergi, selama apapun kita pergi. Jika mereka memang sahabat kita, ia akan tetap sabar menunggu sampai kita kembali
Melanjutkan cerita persahabatan bersama setelah sekian lama hanya bertukar kabar jarak jauh tanpa ada tatap muka langsung
Melanjutkan kehidupan mereka dengan selalu saling melengkapi dan mendukung satu sama lainnya
END
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & FRIENDSHIP (COMPLETE)
Teen FictionDerald, Claire dan ke 6 teman lainnya, hidup dengan tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mereka, bersama, berkumpul untuk saling mengisi kehidupan satu sama lain Mengatasi masalah yang datang silih berganti bersama-sama tanpa orang tua...