Hallooooooooooooooooooo 🔥
Maaf sebelum baca ff ini tolong baca ini duluSaya yakin kalian pasti udah pada tau, tapi saya mau ngasih tau lagi kalau cerita ini itu "fake story" ya
"FAKE STORY"
Oke paham kan, jadi tokoh-tokoh yang ada di dalam ff ini tuh nggatau apa-apa 😊😊
Ini hanya cerita haluan semata saya aja, imajinasi ngawur saya 🤭🤣
Kalau yang ngga suka boleh skip nggausah baca🙏Oke always support ripanthar🔥🔥🔥
Selamat membaca cerita unfaedah ini😂this is my life, please don't interfere
Seorang anak laki-laki tengah menaiki sepeda menyusuri jalanan dengan raut wajah yang ceria.
Senyumannya tak pernah luntur, gigi gingsulnya menambah kesan manis pada wajahnya
Atharian Maulana nama anak itu, bocah berumur 16th yang memiliki kulit putih itu membuatnya berkali-kali lipat terlihat lebih tampan, walaupun tak terlalu tinggi namun sangat pas untuk postur tubuh anak seumurannya.
Ia menaiki sepedanya dengan santai, sambil sesekali bersenandung ria.
Sudah cukup jauh ia bersepeda meninggalkan pekarangan rumah nya dan saat melewati sebuah minimarket, ia berhenti sebentar hanya sekedar untuk membeli coklat. makanan kesukaannya.
Ia keluar minimarket dengan beberapa coklat di tangannya.
Sungguh sesuka itu ia kepada makanan manis yang satu ini.Athar kembali menaiki sepedanya, kali ini ia menaiki sepeda sambil memakan coklat menuju taman kota.
Saat Samapi ke tempat itu ia turun dan menuntun sepedanya, berjalan sambil melihat sekeliling, banyak anak-anak yang sedang bermain dengan orang tuanya, muda mudi yang berpasang-pasangan, Athar ikut senang saat memandangi mereka.
Disini ia bisa melihat orang tersenyum bahkan tertawa seakan tidak punya beban.
Athar suka, suka kalau melihat orang bahagiaNamun tanpa sengaja matanya tertuju pada sosok laki-laki yang sedang duduk sendirian di salah satu bangku di bawah pohon
Laki-laki itu matanya menatap kosong ke arah depan, wajahnya murung, tidak ada senyum disana
Terlihat dari mukanya kalau laki-laki itu lebih dewasa darinya.Athar memilih untuk mendekati laki-laki itu, saat sudah sampai di samping nya tiba-tiba ia ragu untuk menegur orangnya
Tapi apa boleh buat ia sudah berada di sampingnya.
"Hallo"
1 detik,
2 detik,
3 detik...
Tidak ada jawaban dari laki-laki itu, menengok pun tidak"Astaga apa dia tidak mendengarku" kata Athar dalam hati, namun berusaha untuk mengajak ngobrol lagi.
Athar duduk di sebelah laki-laki itu dengan hati-hati dan laki-laki itu masih diam tanpa bergerak sedikitpun.
"Athar boleh duduk di sini ngga?"
Laki-laki itu melirik ke arah Athar, sempat menunjukkan wajah terkejutnya namun cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya ke depan lagi
"Gue larang pun Lo udah terlanjur duduk"
Athar mengerjabkan matanya bebera kali. Sebelum akhirnya menyengir menyadari kebodohannya.
"Hehehe, kamu sendirian disini?"
TanyaNya lagi masih dengan menatap laki-laki berkumis tipis itu."Menurut Lo"
Athar mengedarkan pandangannya, "eum, kayaknya sih sendiri, soalnya dari tadi Athar liatin dari jauh kamu nggak ada temennya, makanya Athar samperin"
Laki-laki itu melirik jengah orang yang berada di sampingnya.
"Ini bocil polos apa bego sih" ia sedikit kesal dengan perilaku Athar.Athar masih menatap wajah pria itu menunggu jawaban. Namun lagi-lagi pria itu hanya meliriknya saja.
"Nama kamu siapa kalau boleh tau? Terus ngapain di sini sendirian ? Lagi galau ya?"
Laki-laki itu memutar bola matanya malas
"Bang? Hallo?"
Athar melambai-lambai kan tanyanya di depan muka pria itu karena belum mendapatkan jawaban"Julian"
Jawab pria itu singkat dan lalu berdiri dari tempat duduknya, memakaikan tudung Hoodie di kepalanya dan memasukkan tangannya de dalam saku lalu berjalan meninggalkan bangku dan bocah ingusan itu.Athar hanya melihat punggung pria berpakaian serba hitam itu menjauh.
"Yeee dongo malah pergi".
.
.
.
Hallo semua hehe:v
Jangan lupa vote, dan komen apa aja deh, yang penting wajib komen 😹 nggamau tau aku maksa 🤭
kritik aja nggapapa oke!
![](https://img.wattpad.com/cover/233297592-288-k271142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He is mine [END😻]
Teen Fiction"Ini bocil polos apa bego sih" Athar masih menatap wajah Julian menunggu jawaban. Namun Julian lagi-lagi hanya meliriknya. "Nama Abang siapa? Terus Abang ngapain di sini sendirian ? Lagi galau ya?" Julian memutar bola matanya malas "Astaga pingin ra...