#38

2.9K 291 135
                                    

Pria itu berjalan dengan cepat menuju meja yang di tempati oleh julian dan ntah siapa laki-laki yang menempel di lengan Julian itu

Braakk!

Emosinya sudah tidak bisa ia bendung lagi,

Terlihat dua orang itu terkejut oleh gebrakan yang di buat oleh Seorang pria bertubuh jangkung

Gilbert yang tangannya semula bergelayut di lengan Julian kini beralih memeluk perut Julian ntah Karena kaget atau karena modus

Julian mematung melihat orang yang berdiri di depannya, kepalanya sedikit mendongak untuk bisa menatap wajah pria yang sudah memerah itu

"Ini maksudnya apa Jul?"

Julian segera tersadar, ia ingin beranjak berdiri mensejajarkan dirinya pada pria itu, namun tangan seseorang di perutnya seolah menahan agar dirinya tetap diam dan duduk di tempatnya

"Omongan gue tadi siang Lo anggep angin lewat?" Orang itu menaikkan volume suaranya satu tingkat

Julian berdiri dengan kasar, membiarkan Gilbert yang hampir terjungkal karna menahannya agar tetap duduk namun sia-sia karna Julian tetap mengangkat tubuhnya supaya berdiri

Julian ingin menarik Rio keluar, namun baru saja ia melangkah sambil memegang pundak Rio satu pukulan lolos mengenai pipi kirinya, sudah pas sekarang, sudut bibir Julian kanan kiri robek semua

"Maksud Lo apa?" Bentak Gilbert pada Rio

"Lo siapa" bentak Rio balik

Gilbert tidak menjawab ia lebih memilih menolong Julian

Semua mata menyorot tiga laki-laki itu, mereka jadi pusat perhatian karna menimbulkan suana gaduh pada restoran, sampai datang dua satpam yang menyeret mereka bertiga keluar dari dalam restoran itu

Bugh!

Satu pukulan lagi lolos dari tangan Rio mengenai perut Julian, dan pria itu tersungkur ke lantai lagi

Gilbert berjalan maju sambil mengepalkan tangannya, ia ingi balas menonjok Rio namun segera di tepis oleh pria itu,
"Apa Lo?" Bentaknya tajam kepada Gilbert

"Lo yang apa-apaan, dateng-dateng mukulin ripan sembarangan, jagoan Lo? Kenal juga ngg—"

Omelan Gilbert terhenti saat Rio menampar pas dibagian mulut Gilbert "rempong Lo"

"Lo—" ucapnya terpotong lagi karena Julian

"Ri—" pria berusaha berdiri dengan berpegangan pada motor yang ada di sebelahnya, karna mereka sedang berada di parkiran sekarang setelah di usir oleh satpam, ia tidak ingin membalas pukulan itu karena ia menyadari kalau dirinya memang salah

"Dia siapa si ripan, ngga sopan banget dateng-dateng main Hajar Lo aja"

"Diem Gilbert"

"Tapi ripan dia tuh—"

"Diam!"
"Masuk dalam mobil sekarang, gue mau bicara sama dia!" Ucapnya memerintah menunjuk Rio

"Nggak, gue mau disini" kekehnya

Julian tidak perduli , ia berjalan melangkahkan kakinya lebih dekat kearah Rio
"Gue serius sama adik Lo" ucapnya kemudian

Rio tersenyum kecut, "bahkan gue ragu sama ucapan Lo sekarang, padahal selama ini lo satu-satunya temen yang paling gue percaya"

"Baru tadi siang gue dukung Lo buat dapetin Ade gue, tapi kayaknya sekarang gue berubah pikiran deh" Rio melipat tangannya di depan dada, memandang malas pada pria di depannya itu

He is mine [END😻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang