empat

8.5K 744 38
                                    

I like to be myself

_____

Di tempat lain, Julian sedang berada di minimarket, ia membeli banyak coklat untuk mengganti coklat yang Athar kasih kemarin.

Ia sudah membuat janji sama Athar tadi, kalau sepulang sekolah Athar akan menemuinya di kaffe tempat nongkrong dekat sekolah Athar,

Ternyata Athar sekolah di SMK tempatnya dulu sekolah.
Ia tahu setelah bertanya kepada Athar sendiri melalui chat tadi.

_____

Athar berjalan menuju caffe tempat yang di bilang julian tadi

Dari luar Athar sudah melihat Julian yang sedang memainkan ponsel sambil ngerokok.

Athar pun menghampiri pria itu.
"Hallo bang ian" sapanya sambil ikut duduk di depan julian

Julian mendongak menatap Athar, tanpa menjawab sapaan dari athar ia mematikan rokoknya dan menyerahkan satu kantong paperbag berwarna hitam itu kepada Athar.

Athar menerimanya, dan membukanya.
Terdapat sekitar dua puluh lebih batang coklat berukuran besar dengan berbagai varian rasa.

"Ini ngga terlalu banyak kah bang? Lagian ngga usah di ganti juga ngga papa"

"No problem, orang guenya yang mau ngasih kok"

"Yaudah deh, Athar terima ya, makasih banyak"

Julian hanya mengangguk. Lalu kembali sibuk dengan ponsel nya , membiarkan Athar begitu saja.

Athar yang merasa di acuhkan pun angkat bicara.

"Rumah Abang dekat sini ya?" TanyaNya sekedar basa basi.

"Ngga"

Athar mengangguk, berusaha mencairkan suasana lagi
"Eum, Abang masih kuliah apa udah kerja?"

"Kuliah"

"Semester berapa?"

"Empat"

"kuliah dimana?"

"Di kampus"

Athar kesal sendiri dengan jawaban-jawaban Julian, es saja kalah dengan sikap pria ini.

Athar pun menyilangkan tangan di atas meja untuk menopang dagunya sambil memanyunkan bibir.

Julian memperhatikan Athar diam-diam. Sungguh ia pingin ketawa melihat ekspresi bocah itu.

"Dia cowo tapi imut njir" ucapnya dalam hati tanpa sadar.

"Yaudah deh bang, Athar mau pulang dulu kalau gitu, takut di cariin mamah, makasih banyak coklatnya ya" ucap Athar akhirnya, ia tidak mau mati kebosanan di caffe ini karna Julian membiarkannya begitu saja.

"bareng"

"Ngga usah deh bang, Athar ngrepotin ntar"

"Gue ngga minta pendapat Lo, jadi nurut aja"

Athar melongo melihat kelakuan pria yang sudah berjalan di depannya terlebih dulu itu.
Sungguh luar biasa sikap Julian, kapanpun bisa berubah-ubah tanpa bisa di tebak

Yeeee aku up dua chapter sekaligus hehe:v
Tapi pendek😔

Maap kalau jelek ya🙏
Cuma ngikuti ide yang ada di pikiran aja😹🙏

He is mine [END😻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang