dua puluh tujuh

3.6K 322 62
                                    

"bang, udah makan siang belum?"
Tanya Athar seraya membanting tubuhnya di sofa yang ada di kamar Athar di ikuti oleh Julian.
Setelah pulang dari asrama mama Asih tadi mereka memutuskan untuk kerumah Athar, hanya ada mereka berdua disana, orang tua Athar dan adiknya sedang tidak ada di rumah, mereka tengah berkunjung ke rumah nenek Athar yang ada di Bandung, Athar tidak ikut padahal orangtuanya sudah membujuknya supaya ikut namun ia sedang tidak ingin berpergian jauh katanya

"Belum, sarapan aja belum" jawab Julian jujur, memang ia belum sempat sarapan tadi pagi gara-gara kedatangan anak Dajjal yang tidak ia undang itu, seperti jalangkung, merusak moodnya saja

"Hidupnya ngga sehat banget ih, pantesan kurus"

"Nggak papa kurus, tapi ada yang gemuk kok, dibagian tertentu"

Athar mengernyitkan dahinya, menatap Julian dari bawah ke atas
"Mana yang gemuk, kurus semua tuh"

"Coba teliti lagi"

Athar menuruti perkataan Julian, ia memandangi Julian agak lama matanya menyipit "sama aja ah, tulang semua"

"Mulut tuh tajem banget" ucap Julian kesal karena Athar mengatai tubuhnya hanya tulang saja padahal kan ngga separah itu

"Hahaha, lagian mana sih yang gemuk, mana"

"Beneran pingin tahu?"

"Iya, mana?"

"Nggak ah, Lo khilaf ntar"

"Khilaf? Emang Apaan sih?"

"Nih, gemuk banget kan" ucap Julian sambil dagunya menunjuk ke arah sesuatu di selangkangan nya

Athar mengikuti arah dagu julian, saat menyadari apa maksud dari pria itu, ia kemudian menutup matanya
"Ngga liat, Athar ngga liat" ucapnya sambil geleng-geleng seperti anak kecil

"Haha, sok banget Lo"

"Ya Tuhan maafin mata Athar"

"Nggak usah sok polos tolong, gue jiji" ucap julian mengejek Athar

"Athar emang polos, Athar kan masih kecil" jawanya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya, wajahnya dibuat se imut mungkin

"Kelihatannya aja polos, aslinya mah parah"

"Enak aja, Athar emang polos ya" tukasnya tak mau kalah

"Lo kemarin ngapain gue?"

Deg

Athar terdiam seketika "ng-ngapain?" TanyaNya gagap, ia merubah posisi kepalanya yang semula angkuh menjadi tertunduk, ia tidak berani menatap Julian sekarang

"Ya Lo ngaapin gue kemarin, malah balik nanya" ucap julian sedikit tertawa

"Ng-nggak ngapain-ngapain tuh, udah ah jadi mau makan ngga sih" ucap Athar mendadak sewot mengalihkan pembicaraan

Julian terkekeh, lalu mendekatkan tubuhnya ke arah Athar, tangan kanannya bergerak meraih wajah pria itu mengatup kedua pipinya membuat pipi Athar terlihat berkali-kali lipat lebih chubby
"Lucu banget sih kalau lagi salting"

"Apa sih" Athar berusaha melepaskan tangan Julian dari pipinya namun lagi dan lagi Julian melakukan hal yang sama

"Dih pipinya merah dih, haha uluhuluh gemes banget" Julian tertawa melihat pipi Athar yang memerah, kelihatan sekali menurut Julian apa lagi kulit Athar yang begitu putih membuat rona itu kentara sekali, sungguh benar-benar lucu menurutnya

Athar antusias menutupi mukanya dengan telapak tangan, ia malu tolong

Julian yang sadar situasi itu segera menarik kepala Athar kearah dadanya memeluk kepala pria lucunya itu, mengelusnya dengan lembut

He is mine [END😻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang