"Pinjem bajuuu, Abang"
"Ya ambil lah, tadi kan aku udah bilang, ambil aja yang kamu mau"
"Ambilin"
"Ambil sendiri, Jangan manja"
"Ih ambilin cepet" ucap pria itu yang masih berdaa di dalam kamar mandi terdengar kesal dari nada bicaranya
"Males"
Tidak ada jawaban lagi setelah itu, sedangkan Julian acuh, ia kembali memainkan ponselnya
Sebelum akhirnya seseorang yang hanya menggunakan celana pendek jauh diatas lutut berjalan di depannya
Julian seketika melotot, paha mulus tanpa bulu sedikitpun itu terpampang jelas di depan matanya
punggung putih bersih yang membelakangi nya itu sungguh menggoda iman siapa saja yang melihatnya, ditambah rambut basah pria kecil itu membuatnya semakin terlihat adorable
Sungguh Julian ingin sekali menerkam Athar sekarang juga
Hati pria itu mulai deg-degan lagi, seluruh tubuhnya memanas
"Tahan"
"Tolong tahan Jul"
Athar terlihat sedang memilih-milih pakaian di dalam lemari Julian, satu di pegang, di tempelkan pada tubuhnya kemudian di kembalikan lagi, ambil lagi yang lain di tempelkan pada tubuhnya lagi kemudian di kembalikan "Abang? Ini ngga ada selain warna hitam apa?" TanyaNya tanpa melihat Julian
"Masa baju sebanyak ini warna hitam semua si"
Hening tidak ada sahutan dari laki-laki itu
"Aba-"
"Cepet ambil dan segera pakai Athar!"
Dengan masih memunggungi Julian, Athar mengernyitkan dahi heran, kenapa suara pria itu terdengar sangat tidak santai
Athar memutar tubuhnya, melihat laki-laki yang sedang duduk disamping tempat tidur itu memainkan ponsel dengan menunduk, namun dilihat dari gerak-geriknya pria itu terlihat seperti sedang gelisah
Ia berjalan mendekat, berjongkok di depan pria itu, kedua tangannya memegang lutut Julian "Abang?"
Nafas Julian semakin memburu, ia menyumpah serapahi Athar yang malah berada di depannya dengan wajah polos, sudahlah, jantungnya seperti sedang maraton sekarang
"Abang ijul?!"
"Apa" jawabnya mendongak menatap Athar sebentar lalu segera kembali menunduk lagi, ia tidak mau khilaf melihat dada telanjang Athar
"Kenapa si? Nunduk Mulu, Athar lagi ngomong nih, masa di kacangin"
"Nggak papa"
Athar mencibir, kenapa tiba-tiba Juliannya jadi aneh begini,
Pria itu menurunkan kepalanya, berusaha melihat wajah Julian yang menunduk, dan itu berhasil membuat dada yang tanpa benang sehelai pun itu menempel pada lutut Julian yang di lipat di depan dadanya sendiri
"Kamu ngapain si!" Ucap Julian sedikit meninggi dan tertahan
Athar terdiam, ia merasakan nafas Julian yang tidak santai, laki-laki ini sedang asma kah?
Sebelum beberapa detik akhirnya ia paham, ia ingin tertawa sekeras-kerasnya sekarang
Oh jadi pria ini sedang- hahaha, Athar tertawa dalam hati
Ia mengeluarkan senyum jahilnya, ide konyol sekarang terlintas di benaknya
Ia tiba-tiba menarik kepala pria itu kearah dadanya, kemudian mendekapnya erat erat, tanpa memperdulikan ekspresi terkejut Julian, Athar memang sudah gila
KAMU SEDANG MEMBACA
He is mine [END😻]
Teen Fiction"Ini bocil polos apa bego sih" Athar masih menatap wajah Julian menunggu jawaban. Namun Julian lagi-lagi hanya meliriknya. "Nama Abang siapa? Terus Abang ngapain di sini sendirian ? Lagi galau ya?" Julian memutar bola matanya malas "Astaga pingin ra...