07 - Who is H?

1.2K 212 4
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

07

07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Esoknya, setelah mendapat info bahwa fakultas ilmu sosial dan politik punya jam sampai sore, Sasuke memutuskan untuk menunggu. Saking penasarannya dengan sosok H, yang selama ini menyebut dirinya sebagai penggemar, Sasuke akhirnya berada di lorong fakultas; meyakinkan diri soal sosok H ada di kelas mana. Lalu setelah bertanya pada beberapa orang yang lewat, Sasuke akhirnya berdiri di depan kelas anak-anak hukum yang masih memiliki sekitar lima belas menit lagi sebelum keluar.

Untuk pertama kalinya, Sasuke mau menjadi orang yang menunggu orang lain. Selain hari ini, Sasuke bersumpah tidak pernah melakukannya pada siapapun. Hanya kali ini saja Sasuke mau melakukannya—meski ketika dia ingat lagi, gadis H ini tidak begitu penting juga.

Saat mendengar suara gaduh dari dalam kelas, dan ketika Sasuke melongok ke dalam ternyata kelas sudah selesai, hatinya menjerit kegirangan; tanda bahwa dia akan segera pergi dari sana setelah menjadi orang bodoh. Lalu saat melihat gadis yang dia maksud akhirnya keluar, Sasuke terburu-buru mendekati gadis itu dengan langkah cepat—tidak mau kehilangan kesempatan.

“Hei, Ino.” panggil Sasuke dengan nada biasa, tapi sukses membuat banyak pasang mata langsung menoleh ke arahnya. Termasuk Ino yang hanya memasang raut tidak paham.

Tapi daripada membuat kesalahpahaman yang rumit di mata orang lain, Ino hanya berjalan menghampiri Sasuke dengan malas. Benar-benar malas bertemu lelaki brengsek itu setelah sekian lama.

“Ada apa, sih? Memangnya aku punya urusan denganmu, ya?” tanya Ino malas, sembari menyandarkan punggungnya pada dinding. Sementara lelaki itu hanya mengangkat alisnya sebal.

“Kau masih berpura-pura?” jawab Sasuke yang tidak percaya dengan sikap super santai milik gadis itu. Tidak berubah sama sekali dari yang terakhir Sasuke tahu.

Tetapi karena Ino berani bersumpah jika dia tidak memiliki urusan dengan Sasuke, gadis itu hanya bersedekap dan memandang lelaki itu dengan aneh. “Berpura-pura untuk apa, Sasuke Uchiha brengsek?”

“Apa? Kau sedang mengelak soal kau yang ternyata selama ini diam-diam mengirimi ku Sticky Notes biru?” ucap Sasuke dengan dengusan kasar. “Jadi selama ini kau masih belum bisa melupakan ku, sampai-sampai berpikir untuk melakukan hal yang menjijikkan?”

Tubuh Ino mendadak tegak, apalagi soal Sticky Notes biru yang jelas-jelas Ino tahu itu milik Hinata. Tapi dari semua kemungkinan, kenapa tiba-tiba saja lelaki itu menuduhnya dengan kurang ajar seolah-olah dia yang mengirimi lelaki itu Sticky Notes. Jelas saja tidak mungkin! Ino bahkan menyesal setengah mati karena pernah menjadi kekasih Sasuke Uchiha yang brengsek.

“Jangan bermimpi, Uchiha. Kau pikir kau setampan apa, sih? Lagipula kenapa tiba-tiba kau menuduhku begini?” sahut Ino dengan nada keras. Tidak terima dengan tuduhan tidak masuk akal yang lelaki itu lakukan.

“Tidak usah berpura-pura lagi, Ino Yamanaka. Kau sendiri yang menuliskan id line mu di Sticky Notes nya.” Sasuke menunjukkan Sticky Notes biru yang sengaja di bawanya sebagai tanda bukti. Lelaki seperti Sasuke tentu saja tidak suka menuduh sembarangan.

Ino mengerjap kan matanya kaget saat id line yang tertulis disana memang benar-benar id line miliknya. Demi tuhan, Ino baru mengerti sekarang bagaimana semuanya jadi begini. Pasti karena Hinata Hyuga. Memangnya siapa lagi.

“Dan sepertinya aku harus menuliskan id line saja.” itu kalimat yang Ino ingat dari Hinata ketika sebelumnya gadis itu berniat memberikan nomor ponselnya cuma-cuma.

Jadi Hinata malah menuliskan id line miliknya untuk Sasuke; demi menjaga identitas pribadinya, dan membuat harga diri Ino jatuh di depan sang mantan yang begitu di hindarinya. Jika saja Ino tidak ingat Hinata adalah temannya, dia pasti akan mencakar wajah gadis itu.

“Kau tidak bisa mengelak lagi, Ino. Sudah jelas ini kau! Kau tahu aku suka jus semangka, cola, ice coffee, dan soal roti isi keju dan melon kuning. Kau tahu semua itu karena kita pernah berpacaran dulu. Lalu saat kau menulis id line mu, tiba-tiba saja kontaknya sudah ada di ponsel ku. Oh, kau sebegini sukanya padaku?” ucap Sasuke lagi. Dengan nada mengejek penuh yang membuat Ino kesal pada lelaki itu.

“Dengar ya, Sasuke Uchiha yang super brengsek! Kau tahu aku tidak suka hal menjijikkan. Jadi buat apa aku yang mengirimu semua ini?” balas Ino tidak mau kalah.

“Ya lalu kau pikir siapa lagi? Oke, mungkin soal semua informasi itu bisa saja terjadi. Tapi ini id line mu. Kau pikir siapa lagi, Yamanaka? Kalau kau memang masih menyukaiku, katakan saja. Siapa tahu aku berubah pikiran dan mau menjadi kekasih mu lagi.”

Ino memutar bola matanya dengan malas. Tidak berniat meladeni ucapan lelaki itu yang semakin aneh. Lagipula sekarang Ino rasanya ingin buru-buru bertemu Hinata dan memberi gadis itu pelajaran.

“Terserah kau saja!” setelahnya, Ino memilih pergi meninggalkan Sasuke.

“Dasar gadis bodoh. Jadi sudah ketahuan, ya?” Sasuke tertawa geli sendiri. Sampai saat dia sadar tangannya yang lain membawa Sticky Notes juga, kepalanya mendadak pusing.

Sampai jumpa di kelas musik.

Ino jelas-jelas baru keluar dari kelas hukum, bukan musik. Berarti seharusnya memang bukan Ino.

“Oh, shit!”

Sasuke memang bodoh. Dia bahkan rela membolos kelas musiknya hanya untuk menemui Ino—si gadis yang dia duga sebagai H. Tapi sialnya gadis itu ternyata ada di satu kelas musik yang sama dengannya.

Yang benar saja. Kenapa juga gadis itu senang sekali mempermainkannya.

“Siapa kau sebenarnya, H?”

.....

18 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18 Juli 2020.

© Keyralaws

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang