22 - This and That

1K 175 2
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

22

22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Sasuke itu brengsek.

Untuk satu hal itu, semua orang pun bahkan tahu kenyataanya. Dan sebagian diri Sasuke pun harus mengakuinya. Dia brengsek. Tetapi Sasuke juga sadar bahwa dia ini tidak bodoh, mungkin Sasuke hanya lambat menyadari situasi di beberapa hal.

Dari yang Sasuke kenal, namanya Miyawaki Hinata. Gadis yang berada di satu kelas musik yang sama dengannya, senang mendengarkan lagu sedih seperti after the heartbreak. Gadis yang pernah dia tabrak di waktu sebelumnya, dan mereka saling mengenal karena kopi yang tidak sengaja Sasuke tumpahkan. Waktu itu, Sasuke menyebutnya nona kopi.

Gadis itu sangat cantik di mata Sasuke dari pertama kali dia tidak sengaja menabrak gadis itu di lorong loker. Pipinya memerah dan matanya bulat. Selain cantik, bagi Sasuke gadis itu juga menggemaskan. Lalu di pertemuan tidak sengaja mereka di kesempatan berikutnya, gadis itu terasa semakin cantik.

Mungkin tidak secantik Sakura. Di lihat dari gelagatnya, gadis itu juga pendiam, tidak suka berbaur dengan banyak orang, dan bukan tipikal gadis pesolek. Tapi waktu itu, Sasuke tahu jika Hinata mungkin saja bisa melebihi Sakura kalau soal memenangkan hatinya.

Sasuke memang menyukai Sakura, dia cantik, dan semua lelaki pun ingin memiliki kesempatan itu. Tidak heran jika dia yang lelaki populer akhirnya menyatakan perasaan sukanya pada Sakura, dan mereka berakhir menjadi sepasang kekasih. Tetapi seberapa sukanya Sasuke pada Sakura, gadis itu tidak pernah sekalipun membuat Sasuke berdebar-debar seperti anak remaja yang bodoh soal jatuh cinta.

Sasuke sadar bahwa itu hanya si Miyawaki Hinata yang bisa.

Tapi kemudian, Kiba mengenalkan gadis itu sebagai Hinata Hyuga—sepupu lelaki itu yang tidak pernah Sasuke tahu, sekaligus gadis yang pernah Kiba suka dulu. Kiba juga mengatakan bahwa sepupunya itu yang senang mendengarkan lagu after the heartbreak. Tentu saja karena mereka memang orang yang sama; tidak mengherankan untuk terjadi.

Semuanya tidak pernah mampir dalam kepala Sasuke seandainya Sakira tidak mengatakan hal yang tiba-tiba membuat kepala Sasuke berpikir keras.

“Bukankah kau gadis yang membeli red velvet cake dari toko yang terkenal dekat kampus kita? Waktu itu aku sempat menabrak mu.

Ketika waktu itu Sasuke menyadari betapa tersiksanya wajah Hinata, mungkin saja asumsinya benar.

Hinata mungkin adalah si gadis H. Gadis yang senang membuat Sasuke penasaran setengah mati.

Tidak perlu lama bagi Sasuke menebak segalanya dalam sekejap. Jika di ingat segala ketidaksengajaan mereka, tentu saja semuanya pantas di pertanyakan dan di perhitungkan.

Gadis itu membawa kopi di lorong loker saat pertama kali mereka bertemu. Tepat disaat Sasuke juga mendapat satu es kopi di lokernya. Kemudian lagu kesukaan gadis itu yang sama dengan lagu kesukaan si gadis H. Gadis itu juga temannya Ino—orang yang sangat mungkin untuk bisa memberikan id line Ino padanya. Gadis itu juga berada di satu kelas musik yang sama dengannya.

Hanya orang bodoh yang tidak akan sadar. Dan Sasuke bukanlah orang itu. Dia jelas lelaki pintar.

“Namanya Hinata Hyuga..” jika di pikir lagi, inisial H itu tidak mungkin untuk Ino—tetapi Hinata Hyuga. Sasuke sangat sadar.

Tetapi melihat bagaimana sikap gadis itu yang sangat biasa ketika bertemu dengannya, berbanding terbalik dengan gadis H yang tampak ceria di Sticky Notes, Sasuke mendadak ragu. Hanya sedikit sejujurnya.

“Menurutmu, apa yang mungkin bisa aku lakukan untuk mencari tahu H?” tanya Sasuke setelah selesai dengan pikirannya sendiri yang kacau, pada Sai yang nampak setengah tertidur di atas sofa.

“Sudah ku bilang. Temui saja Ino.” jawab Sai dengan nada setengah malas. Lelaki itu paling tidak suka di ganggu saat mengantuk. Sasuke tahu itu. Tetapi rasa penasarannya soal H, lebih penting daripada kemarahan Sai.

“Lalu setelahnya?” tanya Sasuke lagi yang langsung mengundang decakan kesal dari Sai. “Kau temui saja dulu Ino dan kau tanya soal H. Sisanya tergantung apa yang akan Ino katakan padamu, sialan!”

Setelah mengatakan itu, Sai kembali tertidur dan menutup kepalanya dengan bantal sofa. Setidaknya Sasuke sudah mendapat jawaban yang cukup jelas untuk dia lakukan.

Setelah menghela nafas seperti orang yang baru saja di beri kerjaan bertumpuk, punggungnya di bawa bersandar ke belakang. “Ya, mau bagaimana lagi jika memang harus dan hanya Ino.”

Sasuke pun tidak punya pilihan. Meskipun dia tahu siapa gadis H itu sekarang, bukan berarti asumsinya seratus persen benar. Bukan berarti juga dia bisa menodong gadis itu tiba-tiba. Seperti yang pernah ketiga teman sialannya katakan, setidaknya Sasuke harus melakukan semua hal yang pernah gadis H itu lakukan untuk bisa mengetahui segalanya dengan lebih jelas.

“Miyawaki Hinata atau Hinata Hyuga pun bukan masalah.”

Yang jadi masalah baru bagi Sasuke adalah, lantas bagaimana dengan Sakura, jika semua ini berakhir dari apa yang kepalanya perkirakan? Seperti jatuh cinta tiba-tiba pada gadis itu misalnya.

Kalau gadis itu cantik, dan kau menyukainya, kau yang harus mengirimi gadis itu Sticky Notes menjijikan ini, lengkap dengan hadiah kecilmu.”

Sialan.

“Kenapa aku harus teringat omongan Kiba yang satu itu?”

.....

20 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 Juli 2020.

© Keyralaws

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang