Original Story © Keyralaws
Naruto © Masashi Kishimoto
Sasuke x Hinata
Special Chapter
.....
Hinata masih mengira semuanya adalah mimpi.
Bayangan saat Sasuke menunggunya didepan pintu kelas hanya agar mereka bisa pergi ke kafeteria bersama, rasanya terlalu nyata untuk disebut seperti mimpi.
Untungnya, semuanya memang bukan mimpi belaka.
Sore itu, Hinata bisa merasakan genggaman tangan Sasuke ditangannya yang kecil. Berjalan di sepanjang koridor sebagai sepasang kekasih, kemudian Sasuke Uchiha si lelaki populer itu menarik perhatian semua gadis hari itu; berita putusnya dengan Sakura langsung diterima baik saat tahu bahwa sekarang, Sasuke sudah memiliki gadis lain.
Seharusnya itu bukan hal yang aneh. Karena sejujurnya, itu memang bukan hal yang aneh lagi.
Tetapi tidak saat mereka sadar, untuk pertama kalinya, Sasuke mau menggenggam seorang gadis di koridor; tersenyum sangat lebar, persis seperti orang yang baru saja jatuh cinta. Lelaki itu juga membiarkan Hinata berjalan disisinya, dan berulang kali menoleh ke arah gadis itu untuk memastikan sesuatu. Pemandangan yang belum pernah mereka lihat selama ini.
Saat memasuki kafeteria, kehadiran Sasuke Uchiha langsung menjadi magnet yang bagus. Hampir seluruh isi kafeteria sontak menoleh pada pasangan baru paling tidak terduga; Sasuke si lelaki populer dan Hinata Hyuga, si gadis yang bahkan kebanyakan dari mereka tidak mengenalnya.
Keduanya berjalan sembari bergandengan, tetapi siapapun tahu jika Sasuke yang menggenggamnya dengan sangat erat.
“Whoa, pemandangan yang membuatku hampir jantungan.” ucap Naruto begitu Sasuke dan Hinata sampai di meja mereka—meja yang di isi oleh Naruto, Kiba, dan Sai. “Ya tuhan, kenapa si brengsek ini selalu lebih beruntung, sih.”
“Sialan! Tentu saja karena aku ini Sasuke Uchiha.” Sasuke bahkan baru saja duduk dan sudah melempar satu buah sumpit ke atas kepala Naruto dengan sebal. Membiarkan Hinata tertawa kecil dan duduk disampingnya.
“Jadi, alasanmu menolakku karena Sasuke brengsek ini, Hinata? Yang benar saja!” kali ini Kiba menyahut dengan berpura-pura marah. Baru mengetahui cerita versi lengkapnya dari Naruto dan Sai soal Hinata yang ternyata adalah si gadis H—gadis yang sudah menyukai Sasuke selama dua tahun.
“Kiba,” Hinata hampir saja berkata sebelum Sasuke memotongnya. “Hei, jangan berharap berlebihan, Kiba! Kalian ini sepupu kalau kau lupa.” sementara Hinata mengangguk setuju.
“Memangnya aku peduli? Yang penting aku ini lebih baik darimu.” jawab Kiba malas.
“Ya, ya, ya. Meski kau lebih baik dariku, yang terpenting adalah, Hinata menyukaiku.” sontak, Hinata memukul lengan Sasuke sebal. Lagi-lagi dia yang menjadi bahan omongan. Ya Tuhan, ini rasanya sangat memalukan. “Jangan bicara macam-macam, Sas.”
Alis Sasuke terangkat bingung. Tidak mengerti kenapa gadis itu tiba-tiba marah. “Benarkan? Memangnya kau tidak menyukaiku?”
“Tidak, tuh.” ucap Hinata yang langsung membuat Naruto, Sai, dan Kiba tertawa terbahak-bahak. Menertawakan wajah Sasuke yang teramat menyedihkan.
“Oh, Hin, jangan bercanda.”
“Aku tidak bercanda. Bukannya aku sudah menyerah, kemudian kau datang memaksaku untuk menunggumu?” balas Hinata dengan nada mengejek pada lelaki itu. Tidak mau terus-menerus disebut sebagai gadis yang menggilai Sasuke.
Jika berita itu sampai tersebar, Hinata pasti sudah kehilangan wajahnya.
“Okay, kau menang. Aku yang lebih menyukaimu, Hinata.” Sasuke menekuk wajahnya saat Hinata justru tersenyum senang. Berhasil mengendalikan seorang Sasuke Uchiha itu benar-benar menyenangkan.
“Sasuke Uchiha yang sekarang benar-benar menyedihkan.” Sai tertawa geli ketika melihat Sasuke yang benar-benar membiarkan Hinata melakukan segalanya dengan mudah untuk pertama kalinya. Situasi yang berbanding terbalik dengan sebelumnya. “Diam kau Sai!”
“Apa kalian akhirnya resmi berpacaran?” tanya Sai memastikan, meski dia tahu apa jawabannya. “Tentu saja Sai, apa menurutmu, aku akan menggandeng gadis yang bukan kekasihku?”
“Kau memang biasanya begitu.” jawab Naruto yang membuat citra Sasuke semakin jelek di mata Hinata. Tentu saja itu memang disengaja. Melihat Sasuke yang menderita adalah bagian yang menyenangkan.
“Jangan membuatku jadi lelaki brengsek begitu, sialan!”
“Tidak apa, Sas. Bukannya gadismu itu justru lebih tahu soalmu dibanding kita bertiga?” Oh, Sasuke hampir saja melupakan satu fakta ini. Dan benar saja, ketika Sasuke menoleh, Hinata malah terkekeh tanpa henti sampai matanya menyipit. Sial, gadis itu sangat cantik.
“Hin, kau tahu aku tidak begitu, kan?” Sasuke tetap ingin menjelaskan agar Hinata berhenti berpikir aneh. “Aku tahu, Sasuke. Aku tahu kau memang begitu. Naruto tidak salah.”
Jawaban Hinata lagi-lagi membuat ketiganya tertawa puas. Kehadiran Hinata langsung menjadi hal yang paling menarik untuk membuat Sasuke menjadi bukan apa-apa.
“Sepertinya aku harus mentraktirmu, Hinata. Kau benar-benar keren.”
Sebelum Hinata tersenyum dan menjawab kalimat Naruto, Sasuke lagi-lagi memotongnya. “Jangan tersenyum pada lelaki brengsek itu. Dia benar-benar membuatku kesal.”
“Memangnya kenapa, Sas? Bukannya Naruto benar?” jawab Hinata dengan nada tenang, mengundang satu anggukan penuh kekehan dari Naruto di ujung meja.
“Tapi, aku—” kali ini, giliran Hinata yang memotong kalimat Sasuke.
“Aku tahu hampir segalanya tentangmu, okay? Kalau aku bermasalah dengan itu, sudah dari dulu aku berhenti menyukaimu.”
Seketika hati Sasuke dipenuhi bunga-bunga, merasakan perasaan lega yang luar biasa. “Sial, sial, aku benar-benar tidak bisa berhenti jatuh cinta padamu, Hinata. Bagaimana ini?”
Sementara Hinata hanya merona malu, Sai, Naruto, dan Kiba langsung memasang wajah ingin muntah ditempat. Rasanya lebih buruk saat melihat Sasuke yang berubah jadi lelaki berlebihan.
“Ya Tuhan, sekarang Sasuke Uchiha jadi budak cinta seorang Hinata Hyuga.” ledek Sai yang kemudian mendapatkan lemparan satu kotak tisu dari Sasuke.
.....
13 Agustus 2020.
© Keyralaws
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
FanfictionEnd: 15 Agustus 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Hinata, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Sasuke selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh cinta sendirian tidak terlalu bu...