39 - So Long

886 144 1
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

39

39

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Hinata hampir menahan nafasnya lagi ketika membaca balasan dari Sasuke untuk H. Itu bahkan sudah yang kelima kalinya dia membaca itu, dan reaksinya masih sama. Perlahan, Hinata tahu perasaan Sasuke bisa saja berubah—tidak peduli seberapa brengseknya Sasuke Uchiha, semua kemungkinan tetap bisa terjadi. Dan sekarang, mungkin adalah waktu yang membuat lelaki itu akhirnya harus memilih, meski Hinata tidak tahu siapa saja pilihan lelaki itu.

Kalau boleh di bilang, Hinata juga ingin menjadi egois untuk sekali dalam hidupnya soal cinta. Perasaan yang dia buat selama dua tahun, dan perasaan yang selalu berakhir dia simpan sendirian.

Dia ingin mengatakan pada Sasuke bahwa dia adalah si gadis H, gadis yang menyukai lelaki itu selama dua tahun, dan gadis yang selalu bersembunyi di balik Sticky Notes biru yang selalu tertempel di loker lelaki itu. Hinata juga ingin bermimpi lebih bahwa satu kampus akan mengenalnya sebagai kekasih Sasuke Uchiha yang populer.

“Kenapa melamun begitu? Kau lagi ada masalah?” Ino duduk di sofa, membawa dua gelas jus alpukat untuk Hinata, dan untuk dirinya sendiri. Kemudian dia bersandar sembari memerhatikan tingkah aneh Hinata yang tampak gusar.

“Ino, boleh aku bertanya sesuatu?” tanya Hinata ragu. Gadis itu bahkan tidak menoleh pada Ino.

Dari nada suaranya yang berbeda, Ino tahu topik pembicaraan mereka tidak sesantai itu untuk di bicarakan. Atau setidaknya, begitulah kelihatannya. Ino tidak tahu pasti soal apa itu, tapi dia tahu kemungkinan besarnya, Hinata hanya akan membicarakan soal Sasuke dan hanya lelaki itu.

“Jadi, setelah bertahun-tahun kita berteman, baru kali ini kau meminta izin, eh? Aneh sekali. Apa itu tentang si brengsek Sasuke Uchiha?”

Hinata terkekeh karena baru saja menyadari fakta itu setelah Ino mengatakannya. “Sepertinya, iya.”

Jawaban iya dari Hinata tidak membuat Ino terkejut atau senang karena tebakannya benar. Saking terlalu mudah di tebak, Ino sampai merasa jika tidak ada orang lain yang pantas gadis itu bicarakan selain Sasuke Uchiha—si lelaki brengsek, yang sialnya adalah mantan kekasihnya.

“Apa mungkin untuk seseorang lelaki menyukai banyak gadis? Maksudku—” sebelum Hinata menjelaskan maksudnya, Ino sudah bisa menarik kesimpulannya sendiri. Sasuke Uchiha memang selalu begitu dari yang dia ingat selama ini. “Nata, aku sudah memperingatimu, kan, soal itu? Sasuke itu brengsek. Mudah bagi dia untuk menyukai banyak gadis. Dia juga bukan dirimu yang rela menyukai satu orang yang sama selama bertahun-tahun, dengan perasaan sebelah pihak.”

Penjelasan Ino membuat Hinata patah hati. Semuanya kedengaran sangat benar. Itu berarti, semua kalimat Sasuke tentang lelaki itu menyukainya juga bukan sesuatu yang berarti. Lelaki itu memang sudah terbiasa melakukannya.

“Ada apa? Sesuatu serius terjadi?”

“Entahlah, Ino.” Hinata menidurkan kepalanya ke atas meja. “Sasuke bilang, dia hampir menyerah pada H, karena H benar-benar tidak memberitahu lelaki itu apapun. Tapi aku kemudian berhasil membuatnya kembali penasaran, dan kau bisa menebaknya? Dia mengajakku bertemu, karena dia perlu memutuskan.”

“Aku rasa itu hanya alasan, agar Sasuke bisa menyuruhku berhenti menggangunya. Iya, kan?”

Ino tidak tahu keseluruhan ceritanya, setelah mereka selesai berkencan. Tapi hari itu, wajah Hinata pulang dengan berseri-seri. Dari manapun, semua orang tahu kencannya berjalan lancar dan sesuatu yang bagus sudah terjadi. Tapi hari ini, gadis itu berwajah muram seperti orang yang patah hati.

“Bagaimana kalau Sasuke tetap memilih Sakura? Lelaki manapun tidak akan mau melepaskannya, kan?”

Ino kemudian menghela nafas pelan. “Apa yang sudah terjadi Sabtu kemarin?”

Hinata terdiam sesaat. Matanya mengerjap menatap Ino ragu—apakah dia bisa memberitahukan semuanya pada gadis itu atau tidak. Tapi jika bukan Ino, Hinata tidak memiliki siapapun lagi untuk bisa dia beritahu soal perasaannya.

Setelah berdebat dan memikirkan kemungkinan reaksi gadis itu, Hinata akhirnya ikut menghela nafas pelan dan beralih menatap wajah Ino.

“Waktu itu, Sasuke bertanya, bagaimana jika lelaki itu jatuh cinta padaku. Tapi sekarang, lelaki itu mengajak H bertemu untuk memutuskan sesuatu, disaat lelaki itu masih memiliki Sakura.”

“Aku bahkan tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaan lelaki itu padaku.”

Oh, sejujurnya Ino tahu hal ini pasti akan terjadi pada Hinata.

.....

28 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28 Juli 2020.

© Keyralaws

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang