Original Story © Keyralaws
Naruto © Masashi Kishimoto
Sasuke x Hinata
33
.....
Hari ini pertandingan basket.
Lebih dari itu, yang paling Hinata ingat adalah Sasuke Uchiha. Dia tidak lupa saat lelaki itu mengatakan ada pertandingan basket dan berharap H datang, meski mustahil karena lelaki itu bahkan tidak tahu siapa H. Tetapi apapun alasannya, Hinata pun memang berniat datang dan menonton. Mungkin dia akan mengajak Ino untuk berakhir disalah satu bangku penonton agar kehadirannya tidak terlihat terlalu mencurigakan disana.
Itu rencananya.
Sialnya, ketika Hinata selesai dengan kelasnya, Sai sudah berdiri disana, kemudian melambaikan tangan ke arahnya—menyuruhnya mendekat pada lelaki itu. Hinata bahkan tidak ingat bahwa dia pernah menjadi akrab dengan lelaki itu, selain duduk bersebelahan di kafe tempo lalu.
Tetapi lelaki itu kemudian datang tiba-tiba sembari bersandar, dan menyapanya seperti mereka adalah teman lama. “Hei, Hinata!”
“Kenapa kau ada disini?” itu adalah pertanyaan yang paling jelas di dalam kepalanya dari pertama kali Hinata melihat Sai. “Kau mencari seseorang?”
“Tentu saja. Namanya Hinata Hyuga, omong-omong.” jawab lelaki itu sembari tersenyum lebar. Sementara Hinata sudah merasakan perasaan aneh, karena kehadiran lelaki itu yang tampak tidak biasa.
“Apa kita punya urusan?” Hinata tidak bermaksud mengusir, atau tidak suka atas munculnya Sai di depan kelasnya, hanya saja, dia tahu lelaki itu selalu tiba-tiba menyarankan hal yang aneh padanya seperti tempo lalu. Dan Hinata akan mudah terpengaruh hanya demi bisa mendapatkan Sasuke.
“Kurasa iya. Kau mau menonton pertandingan Sasuke, kan?”
Alis Hinata terangkat bingung. Bertanya dari mana lelaki itu bisa tahu. Padahal dia bahkan belum memberitahukannya pada Ino. “Darimana kau tahu?”
“Ayolah Hinata, kalau kau sebegitu mengagumi Sasuke, kau pasti tidak akan melewatkan kesempatan apapun, kan?” lagi-lagi lelaki itu menebaknya dengan benar. “Kau juga pasti tidak lupa jika Sakura akan datang.”
Tapi Hinata memang lupa soal itu. Kali ini, dia tidak mengingat apapun tentang Sakura yang mungkin saja datang karena Sasuke pasti mengundang gadis itu dengan cara yang lebih romantis. Kenapa dia harus bersaing dengan gadis se–cantik Sakura untuk mendapatkan Sasuke, sih? Kalau terus-terusan begini, lama-lama dia pasti akan menyerah soal perasaannya sendiri.
“Lalu? Apa urusanku jika Sakura datang? Bahkan jika aku menonton, itu sama sekali bukan urusanku.”
Sai tertawa renyah, kemudian mengusap puncak kepala Hinata dengan gemas. “Kau lucu sekali.”
“Memangnya kau mau melihat Sasuke bersama Sakura? Oh, aku yakin tujuanmu datang pasti bukan untuk itu, kan?” kata Sai lagi, yang sepenuhnya adalah kebenaran. Hinata bahkan baru saja merasa seperti satu-satunya gadis yang di ajak Sasuke untuk menonton pertandingan. Jika kenyataannya berbalik menjadi melihat kemesraan Sakura dan Sasuke yang Hinata tidak inginkan, dia pasti akan menangis semalaman.
“Aku memang tidak mau. Lantas, aku harus bagaimana menurutmu? Bersikap seperti aku ini perempuan perusak hubungan orang?” sahut Hinata yang tidak lagi berusaha berpura-pura. Lagipula, Sai sudah mengetahui segalanya sama seperti Ino, tidak ada bedanya dengan bersikap biasa dan tidak.
“Tentu lain ceritanya, kalau kau datang bersamaku, Hinata.”
“Maksudmu?” tanya Hinata bingung.
“Kau bisa lihat nanti, okay?”
“Tapi—” sebelum Hinata menjawab lagi, Sai sudah menarik tangan gadis itu untuk berjalan pergi meninggalkan kelas menuju lapangan basket. Bisa-bisa mereka melewatkan satu pertandingan jika harus berdebat ini dan itu tanpa akhirnya.
“Aku ini berniat membantumu. Seharusnya kau tidak perlu bertanya apapun padaku.”
Untuk kedua kalinya, Hinata hanya pasrah dan mengangguk hanya demi mendapatkan Sasuke suatu saat nanti. Hinata rasa dia ini gadis paling menyedihkan yang pernah ada hanya karena jatuh cinta.
.....
22 Juli 2020.
© Keyralaws
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
FanfictionEnd: 15 Agustus 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Hinata, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Sasuke selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh cinta sendirian tidak terlalu bu...