26 - His Doctor & His Older Brother

1.1K 174 4
                                    

Original Story © Keyralaws

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke x Hinata

26

26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

“Hah, sialan!” Sasuke melempar lagi Sticky Notes yang sudah tidak berbentuk ke arah tempat sampah yang dia sediakan; merasa tidak cukup puas dengan apa yang sudah dia tulis disana.

Punggungnya yang kaku, lantas bersandar. Rasanya benar-benar gila karena seorang Sasuke Uchiha mau di repotkan begini oleh seorang gadis tanpa nama. Padahal, Sasuke benci hal menjijikkan. Dari pertama kali dia mendapat Sticky Notes biru itupun, dia sudah mengatakan bahwa benda itu terlalu menjijikkan dan kuno, tidak cocok dengan gaya Sasuke. Tapi karma membalasnya dengan sesuatu yang lebih besar.

“Tidak. Tidak. Mereka pasti akan menertawakanku.” pikiran yang terbesit untuk meminta bantuan ketiga temannya langsung hilang saat Sasuke sadar betapa menyebalkannya ketiga temannya itu. Bukannya membantu, yang ada mereka hanya sibuk mengolok-oloknya.

Sejujurnya, dan seharusnya, apapun yang Sasuke tulis tidak akan berpengaruh apapun. Siapapun si gadis H pasti sudah lebih dari senang saat tahu Sasuke mau repot-repot mengirim Sticky Notes padanya, tidak peduli bagaimana kata-kata dan cara menulisnya. Tetapi anehnya, Sasuke yang malah seolah peduli pada satu hal itu. Otaknya pasti sedang bermasalah semenjak mengenal si gadis H itu.

“Membuat surat cinta, eh?”

Tubuh Sasuke langsung berubah tegak saat mendengar suara kakak laki-lakinya yang menyebalkan.

Seolah hidupnya kurang sial, Sasuke bisa melihat sang kakak berdiri dengan gaya angkuh di ambang pintu sembari menatap ke seluruh sampah Sticky Notes miliknya yang berakhir mengenaskan. Oh, Sasuke tahu apa yang lelaki itu pikirkan dalam kepalanya.

“Jangan berpikiran aneh.” kata Sasuke saat kakak lelakinya, Itachi Uchiha melangkah ke arahnya dan ikut duduk di dekatnya. “Tidak, kok. Memangnya berpikiran bahwa kau sedang membuat surat cinta kedengaran aneh?”

Sasuke menghela nafasnya sebal. Dia sudah menduga jika kakaknya memang berpikiran semacam itu. Oh, dan seharusnya Sasuke tidak perlu marah karena kenyataannya memang begitu. “Bukan. Jangan gila.”

“Jangan berbohong, Sasuke. Kau pikir aku buta dan tidak bisa melihat sampah bekas tulisanmu, ini?”

Itachi memang orang paling menyebalkan yang pernah Sasuke temui. Sialnya, dia adalah kakak lelakinya yang super cerewet. Sepertinya memang tidak ada gunanya juga berbohong, toh pada akhirnya dia akan butuh bantuan lelaki itu juga.

Itachi melempar pandangan jahil ke arah Sasuke. “Sejak kapan seorang Sasuke Uchiha mau melakukan hal merepotkan seperti ini? Apa karena jatuh cinta?” setelahnya, lelaki itu tertawa geli atas kalimatnya sendiri.

“Ceritanya panjang. Kau tidak akan paham.” jawab Sasuke sekenanya dan berharap kakak lelakinya itu segera pergi.

Tetapi Sasuke seharusnya tidak lupa bagaimana perangai Itachi untuk mendapatkan apa yang lelaki itu mau. Apalagi ketika melihat lelaki itu malah berpindah tertidur ke atas kasurnya. “Aku punya banyak waktu untuk mendengarkan cerita panjangmu, omong-omong.”

“Kau itu seorang dokter. Mustahil jika kau punya banyak waktu luang untuk mendengarkan cerita anehku.” Itachi tampak tidak peduli dengan apapun yang berusaha Sasuke katakan, dan berpura-pura terpejam.

Mau tidak mau, akhirnya Sasuke menghela nafas panjang. Dia yang paling tahu bagaimana Itachi Tentu lelaki itu tidak akan berhenti sebelum Sasuke bercerita. Jadi, mau tidak mau, Sasuke harus melakukannya. Suka atau tidak.

“Sudah hampir sebulan ini aku mendapat Sticky Notes dari gadis berinisial H. Hampir setiap hari dia memenuhi lokerku dengan Sticky Notes biru dan hadiah-hadiah kecil. Yah, kau tahu—aku lumayan penasaran. Dia beberapa kali menyebutkan petunjuk tentang siapa dia, dan aku selalu tidak tahu.” mengingat lagi masalah itu, rasanya Sasuke benar-benar kesal.

“Dan sialnya, di saat aku yakin siapa si gadis ini, aku lagi-lagi salah. Meskipun ini merepotkan, kau tahu, harga diri lelaki tetap nomor satu. Setidaknya aku harus membuktikan itu pada si gadis H. Jadilah berakhir begini.” lanjut Sasuke untuk menyelesaikan kalimatnya yang tadi dia beri jeda.

Itachi tersenyum geli saat mengerti inti cerita dari semua cerita Sasuke. Lelaki itu pasti diam-diam sudah penasaran, meski jatuh cinta terdengar masih agak jauh. Sasuke tidak akan mau repot jika hal itu bukan sesuatu yang pantas membuatnya repot. Tetapi ini jelas beda, karena lelaki itu sadar dia pantas di buat repot. Dengan kata lain—Itachi tahu Sasuke tertarik pada si gadis H.

“Hei, kau tahu aku bukan hanya dokter anak. Aku juga dokter cinta, Sasuke.” ucap Itachi untuk tanggapannya atas cerita Sasuke.

“Omong kosong! Lebih baik kau pergi saja sana dengan kekasihmu!”

“Memangnya kau yakin bisa menulis itu sendirian?” tanya Itachi sembari melihat ke arah tumpukan Sticky Notes yang gagal. “Jangan bercanda! Lelaki kaku sepertimu tidak akan bisa melakukannya sendirian.”

Untuk satu hal itu, Sasuke juga tahu tanpa perlu lelaki itu beri tahu lagi. “Ya, ya, ya. Aku memang begitu.”

“Kalau begitu, aku akan membantumu untuk yang pertama ini. Dan sementara aku menulis, kau beli bunga segar sana.”

Alis Sasuke terangkat tidak mengerti. “Untuk apa?”

“Oh, para gadis itu suka bunga, Sasuke. Kau seharusnya mulai belajar soal itu.”

Sasuke bahkan lupa jika dia harus menyelipkan satu hadiah kecil untuk gadis H—seperti yang gadis itu lakukan.

.....

21 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21 Juli 2020.

© Keyralaws

Sticky NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang